Lakukan 5 Hal Ini saat Anak Bikin Salah, Stop Meneriakinya!  

Jangan sampai menyesal di kemudian hari!  

Rasanya sangat wajar jika kamu merasa kesal karena anakmu yang sulit diatur dan sering mengulangi kesalahannya. Sehingga, gak jarang juga kamu tanpa sadar berteriak dan memarahinya. Namun, setelah itu yang dirasakan hanyalah perasaan bersalah terhadap anakmu.

Untuk bisa menghentikan siklus tersebut, sebagai orangtua kamu harus belajar menyikapi amarah kepada anak. Karena, marah dan berteriak hanya akan membuat anak takut tanpa bisa belajar untuk memperbaiki kesalahannya. Nah, di bawah ini ada beberapa tips biar gak meneriaki anak terus!

1. Lakukan meditasi rutin setiap hari agar lebih tenang  

Lakukan 5 Hal Ini saat Anak Bikin Salah, Stop Meneriakinya!  ilustrasi meditasi di rumah (pexels.com/Andrea Picquadio)

Mungkin hal ini akan terdengar konyol, dan gak penting. Namun, Laura Marhakam, Ph.D, seorang clinical psychologist, dikutip dari Parents menyebutkan bahwa, meluangkan diri untuk introspeksi setiap hari dapat membantu kamu untuk lebih menenangkan diri di tengah panasnya situasi agar gak mudah meledak (berteriak marah). Hal tersebut juga telah dibuktikan lewat berbagai penelitian.

Kamu setidaknya bisa meluangkan waktu selama lima menit setiap hari untuk bermeditasi. Jika kamu bingung harus bagaimana, mungkin bisa mulai mengunduh berbagai aplikasi meditasi atau melihat videonya di YouTube. Namun jika ingin lebih baik lagi, kamu bisa mendatangi psikolog untuk berkonsultasi langsung.

2. Tanamkan dalam pikiran kata-kata yang aman diungkapkan kepada anak  

Lakukan 5 Hal Ini saat Anak Bikin Salah, Stop Meneriakinya!  ilustrasi ibu menatap anaknya (pexels.com/Barbara Olsen)

Biasanya saat sedang marah kamu gak bisa memilih kata-kata tepat yang bisa diungkapkan, terutama kepada anak. Dr. Marhakam memberikan saran, kamu bisa menggunakan ungkapan-ungkapan cinta untuk dilontarkan kepada anakmu.

“Munculkan ungkapan-ungkapan yang akan dilontarkan, ketika kamu sadar bahwa sebentar lagi suasana akan memanas,” tuturnya.

Artinya, saat kamu menyadari bahwa situasi akan memanas, sebaiknya segera pikirkan pemilihan kata yang baik untuk diungkapkan. Dr. Marhakam menambahkan bahwa, hal tersebut adalah cara yang paling efektif untuk menghentikan ledakan amarah. Misalnya, ketika kamu mulai kesal kepada anak akan suatu hal, sebaiknya ungkapkan kata “sayang” terlebih dahulu agar suasana hati jadi lebih baik dan tenang.

3. Hindari atau kurangi momen yang jadi pemicu kemarahan, terutama saat pagi  

Lakukan 5 Hal Ini saat Anak Bikin Salah, Stop Meneriakinya!  ilustrasi ibu membangunkan anaknya (pexels.com/Artem Podrez)

Pagi hari adalah saat tersibuk bagi setiap orangtua. Kamu harus bisa menyelesaikan banyak pekerjaan dalam waktu singkat. Waktu ini adalah salah satu pemicu terbesar orangtua untuk meneriaki anaknya. 

dm-player

Contoh paling sederhana yang sering terjadi yaitu, karena harus mengerjakan hal lain, kamu memilih untuk berteriak saat hendak membangunkan anakmu. Hal tersebut akan semakin memanas ketika anak kamu sulit untuk dibangunkan.

“Kamu harus bisa tetap tenang agar anak-anak merasakan hal yang sama,” ungkap Vanessa Lapointe, Ph.D, seorang penulis buku topik kedisiplinan, dikutip dari Parents.

Alih-alih berteriak, kamu bisa membangunkan anakmu dengan mendatangi kamarnya dan mengucapkan selamat pagi. Berikan sentuhan lembut atau buka gorden agar sinar matahari bisa masuk. Dengan begitu, kamu gak harus marah-marah dan berteriak kepada anakmu yang hanya akan merusak moodnya.

Baca Juga: Orangtua Lain Membentak Anakmu? Tetap Tenang dan Lakukan 5 Hal Ini

4. Beri anak-anak peringatan  

Lakukan 5 Hal Ini saat Anak Bikin Salah, Stop Meneriakinya!  ilustrasi memberi peringatan kepada anak (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Wajar saja bagi seorang anak membuat kesalahan, mungkin karena dia belum bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Sehingga, sebagai orangtua kamu harus bisa membimbingnya ke arah yang lebih baik. Berikan penjelasan yang tepat agar anak bisa mengerti kesalahannya.

Dilansir dari Today’s Parent, Nina Howe, seorang profesor pendidikan anak usia dini, menyebutkan bahwa, peringatan yang bijaksana cukup untuk membuat anak-anak mengerti bahwa apa yang dilakukannya adalah kesalahan. Sehingga, kamu gak perlu berteriak untuk menegurnya. 

Misalnya, ketika anak membuat ruangan jadi berantakan. Kamu bisa memberikannya peringatan, “ruangan ini sudah berantakan, apakah kamu bisa membereskannya dalam waktu 10 menit?” Jadi, alih-alih berteriak atas kekacauan yang dilakukannya, akan lebih baik memberikannya waktu untuk membuat dia bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.

5. Luangkan waktu untuk diri sendiri meluapkan emosi  

Lakukan 5 Hal Ini saat Anak Bikin Salah, Stop Meneriakinya!  ilustrasi berteriak (pexels.com/Andrea Picquadio)

Saat anak membuat kesalahan, terkadang kamu merasa sangat marah dan sulit mengendalikannya. Untuk mengatasi hal ini, Judy Arnall, seorang penulis topik parenting, dikutip dari Today's Parent, memberikan tips, kamu bisa pergi ke kamar mandi dan berteriaklah di sana. Hal tersebut bisa dijadikan sebagai strategi untuk menenangkan pikiran.

Namun saat hendak pergi ke kamar mandi, pastikan bahwa anak kamu dalam situasi yang aman atau ada orang lain yang mengawasinya. Jika perasaan kamu sudah lumayan membaik, selanjutnya lakukan komunikasi dengan anak. Coba pahami sudut pandangnya, dan berikan nasihat yang membangun.

Berteriak kepada anak saat dia melakukan kesalahan, hanya akan memberikan kamu rasa penyesalan. Nah, cara-cara di atas bisa kamu lakukan untuk mengatasi kemarahan tersebut.

Baca Juga: 5 Cara Menghadapi Orangtua yang Suka Membanding-bandingkan Anak

Nurkorida Aeni Photo Verified Writer Nurkorida Aeni

Mari berteman!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya