5 Tips Atasi Baby Blues, Calon Mama Papa Wajib Baca!
ilustrasi baby blues (pexels.com/Sarah Chai)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi seorang ibu baru mungkin membuat kamu merasa sangat bahagia, karena bisa melihat sosok mungil yang menggemaskan. Namun, gak jarang kamu juga merasa khawatir. Kamu takut tiba-tiba menjatuhkan bayimu, mematahkan tangan mungilnya, dan masih banyak lagi.
Perasaan khawatir merupakan sesuatu yang normal dan sangat umum, terlebih kamu ingin selalu menjaga dan memastikan keselamatan bayi kamu. Namun perlu diketahui bahwa, kekhawatiran yang gak terkendali dapat menyebabkan peningkatan kecemasan dan kemungkinan baby blues atau postpartum blues yaitu, depresi pasca persalinan. Biar gak khawatir terus, simak beberapa tips di bawah ini, yuk!
1. Lakukan persiapan sebelum lahir
ilustrasi melakukan persiapan (pexels.com/Amina Filkins)Orangtua baru sangat mudah terintimidasi oleh perkataan orang lain. Terlebih lagi jika kamu gak memiliki banyak pengalaman dengan bayi. Dilansir dari Verywellfamily, Dr. Emily Wolfe, MD, seorang dokter anak di Florida, mengungkapkan bahwa, melakukan persiapan dan latihan bisa dilakukan untuk meminimalisir kekhawatiran kamu.
“Hal terbaik yang dapat kamu lakukan untuk membantu tingkat kenyamanan saat menangani bayi yang baru lahir adalah dengan berlatih dan mempersiapkan diri sebelum melahirkan. Selain itu, lakukan juga konsultasi dengan dokter anak untuk mendapatkan saran,” ungkapnya.
Semua ibu di dunia, pasti ingin bayinya merasa baik-baik saja. Sehingga, kamu perlu berhati-hati saat hendak memindahkan atau memegang bayimu. Dengan latihan rutin sebelum melahirkan, kamu akan lebih terbiasa dan meminimalisir kekhawatiran akan menyakiti bayimu.
2. Lakukan istirahat yang cukup dan bergantian menjaga bayi dengan pasangan
ilustrasi suami mejaga bayi (pexels.com/William Fortunato)Saat menjadi seorang ibu, kamu pasti akan mengalami sulit tidur, terutama di malam hari. Selain itu, gak jarang banyak orangtua baru yang merasa khawatir bayinya tiba-tiba berhenti bernapas saat tertidur. Sehingga, turut memunculkan kekhawatiran baru.
Dikutip dari verywellfamily, Wendy Hasson, MD, seorang dewan dokter anak di Portland, memberikan tips agar merasa percaya diri bahwa, bayi kamu tertidur dengan aman. Pertama, kamu bisa minta bantuan pasangan untuk bergantian menjaga bayi, lalu hindari untuk tidur satu kasur dengan anak. Kamu bisa menidurkan bayi di kasur yang diletakkan disamping kasurmu. Kemudian jika sedang sendiri, kamu bisa mengatur alarm untuk mengecek bayimu.
Baca Juga: 9 Tanda Ayah Mengalami Baby Blues, Tak Hanya Dialami Ibu!
3. Kamu berhak melarang orang untuk menggendong bayimu
Editor’s picks
ilustrasi bayi tertidur (pexels.com/Enrique Hoyos)Sebagai orangtua, kamu memiliki hak untuk gak mengizinkan beberapa orang untuk menggendong bayimu. Namun, pastikan untuk memberikan pengertian tersebut dengan cara yang baik dan lembut, terutama jika itu adalah saudara kamu yang masih belum dewasa. Karena, anak-anak cenderung akan merajuk ketika keinginannya dilarang.
“Jika anak-anak ingin berinteraksi dengan bayimu, salah satu tips yang bisa kamu ikuti adalah dengan memberitahu mereka bahwa, dia hanya bisa mengajaknya bermain dengan sentuhan lembut di kakinya,” saran Dr. Hasson.
Kemudian, jika yang ingin menggendong bayimu adalah teman sebayamu dan kamu merasa kurang percaya terhadap dirinya, maka bisa berikan alasan lain. Misalnya, sebutkan bahwa, bayi kamu lebih nyaman dibaringkan di kasurnya atau dia kurang nyaman dengan orang baru. Pastikan untuk menyampaikannya dengan lembut, ya!
4. Konsultasi dengan dokter anak kepercayaanmu
ilustrasi konsultasi dengan dokter (pexels.com/Mart Production)Melakukan pelatihan dengan dokter anak, bisa dijadikan sebagai cara untuk meminimalisir rasa khawatir pasca melahirkan. Dilansir dari Babychick, Quinn Kelly, seorang therapist, menjelaskan bahwa, melakukan konsultasi dengan dokter anak pilihan dapat meredakan kekhawatiran setiap ibu baru.
Selain itu, dokter anak juga akan memberikan kamu pemahaman terkait kapan waktunya kamu harus membawa anak ke dokter dan kapan anak hanya perlu istirahat di rumah. Pastikan untuk memilih dokter yang cocok denganmu, karena kamu akan sering berkonsultasi dengannya.
5. Bertanya kepada ibu atau teman dekat yang kamu percayai
ilustrasi mengobrol dengan teman (pexels.com/Cliff Booth)Selain melakukan konsultasi dengan dokter, kamu juga bisa bertanya kepada ibu atau teman dekatmu yang telah berpengalaman. Saling berbagi cerita dan pengalaman akan membuat kamu memiliki gambaran terkait hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan.
Kelly menyebutkan bahwa, ketika kamu merasa khawatir terkait sesuatu yang terjadi pada bayimu, maka bertanya kepada teman terkait pengalamannya mengenai hal serupa, bisa meredakan kekhawatiranmu. Selain itu, kamu juga bisa bertanya kepada ibumu yang sudah pasti sangat berpengalaman. Namun perlu diperhatikan bahwa, mereka bukanlah dokter. Jadi, sebaiknya cukup jadikan referensi saja.
Merasakan khawatir pasca menjadi orangtua baru adalah hal yang wajar, sebab kamu belum memiliki pengalaman. Untuk meminimalisir baby blues, peran kerjasama dengan pasangan sangatlah dibutuhkan. Selain itu jika dirasa berlebih, sebaiknya lakukan konsultasi dengan ahlinya, ya.
Baca Juga: Ciri Baby Blues dan Cara mengatasi Pakai Gratitude Journal
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
