5 Tips Hadapi Anak Saat Silent Treatment, Berikan Dia Waktu?

Jangan pernah membentak dan membiarkannya begitu saja

Perlakuan silent treatment yang dilakukan oleh anak bisa saja membuat orangtua merasa gak nyaman. Kamu gak akan tahu apa yang sebenarnya diinginkan oleh sang anak, karena ia hanya diam dan mengabaikan semua pertanyaanmu. 

Dikutip Empowering Parents, James Lehman, seorang konselor, menyebutkan ketika anak memberikan silent treatment, itu mungkin keterampilan pemecahan masalah terbaik yang dimilikinya saat itu. Secara sederhana, ia mencoba mengatasi masalah apa pun dengan melakukan perilaku pasif-agresif.

Sebagai orangtua, kamu mungkin bingung cara menghadapinya. Nah, biar gak salah langkah, di bawah ini ada beberapa tips yang bisa diikuti ketika anak sedang melakukan silent treatment.

1. Jangan pernah melakukan hal serupa

5 Tips Hadapi Anak Saat Silent Treatment, Berikan Dia Waktu?ilustrasi orangtua marah (pexels.com/Sonam Prajapati)

Jalan pintas yang biasanya dilakukan oleh banyak orangtua saat anaknya melakukan silent treatment adalah melakukan hal serupa. Meskipun dianggap efektif, sebenarnya hal tersebut malah akan memperburuk keadaan. Sering kali banyak orangtua yang akhirnya malah berkelahi dengan anak karena ia merasa frustasi gak menemukan jalan keluar.

Lehman menjelaskan, bahwa perilaku tersebut gak benar karena seolah memberikan pesan yang salah kepada anak. Ia gak akan pernah belajar bila perlakuan pasif-agresif bukan cara efektif untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.

Jangan pernah melawan perilaku buruk anak dengan perilaku buruk juga. Jika anak berteriak padamu, jangan balas berteriak. Begitu juga saat ia menolak berbicara denganmu, jangan pernah menolak untuk berbicara dengannya.

2. Sampaikan pesan yang jelas kepada anak

5 Tips Hadapi Anak Saat Silent Treatment, Berikan Dia Waktu?ilustrasi orangtua beri pesan kepada anak (pexels.com/Alex Green)

Sebaliknya, saat anak memberikan silent treatment sebaiknya sampaikan pesan kamu dengan jelas. Janet Muongi, seorang psikolog anak, dilansir People Daily menjelaskan, komunikasi yang baik dengan anak gak terjadi secara otomatis.

Sehingga, akan lebih baik jika kamu mengatakan bahwa kamu memberi mereka waktu untuk berpikir. Kemudian saat sudah siap, kamu ada untuk mendengarkan.

"Orangtua perlu memikirkan pendekatan mereka kepada anak-anaknya ketika mereka ingin benar-benar mendengarkan dan menanggapinya secara positif," jelasnya. 

Dengan begitu, anak jadi punya dorongan buat bicara dan memecahkan masalah bersama. Kamu juga gak terlalu menekannya dan memberinya waktu untuk berpikir. Lakukan pengecekan sesekali jika ia gak kunjung ingin berbicara denganmu.

3. Coba bangun kepercayaan anak padamu

dm-player
5 Tips Hadapi Anak Saat Silent Treatment, Berikan Dia Waktu?ilustrasi membangun kepercayaan anak (pexels.com/Kindel Media)

Seorang anak melakukan silent treatment ketika ia gak tahu cara menghadapi emosi atau situasi yang sulit. Sebagai orangtua, cobalah untuk mengajarinya keterampilan pemecahan masalah, serta bantu ia mengelola situasi tersebut tanpa harus memberi silent treatment.

Muongi menyarankan, sebaiknya jangan pernah mengkritik semua yang dilakukan anakmu dan menyebarkan ceritanya kepada teman, guru, bahkan saudaranya. Berikan dia rasa aman dan percaya pada dirimu.

"Mereka benar-benar khawatir bahwa orangtua mungkin menyampaikan kepada orang lain hal-hal yang diceritakannya. Terkadang apa yang ia katakan pada orangtua adalah rahasia besar bagi anak. Dan jika ia mempercayaimu untuk menyimpannya sendiri, lakukanlah. Sehingga, kamu bisa membangun kepercayaannya di masa depan," imbuhnya.

Baca Juga: 5 Dampak Buruk Silent Treatment pada Anak, Sering Terjadi!

4. Tumbuhkan motivasi untuk bisa keluar dari kebiasaan tersebut

5 Tips Hadapi Anak Saat Silent Treatment, Berikan Dia Waktu?ilustrasi ibu berinteraksi dengan anak-anak (pexels.com/Elina Fairytale)

Secara sederhana, anak akan berhenti melakukan silent treatment ketika ia merasa bahwa itu gak bermanfaat. Dia akan kembali berbicara kepadamu ketika merasa dihargai dan didengarkan, sehingga penting untuk terus menanamkan motivasi kepadanya agar bisa keluar dari kebiasaan tersebut.

Namun jika anak setuju untuk diskusi tapi tiba-tiba ia menolak, sebaiknya kembali beri ruang. Lehman menyarankan agar memberi anak jeda agar bisa lebih tenang dan jika sudah siap, sebaiknya hindari berbagai distraksi. 

Kamu gak perlu terlalu khawatir akan hal tersebut. Sebab, gak bisa dipungkiri bahwa gak semua hal yang dilakukan orangtua bisa dimengerti dan diterima anak, meskipun itu yang terbaik baginya.

5. Biarkan anak bertanggung jawab atas perilaku buruknya

5 Tips Hadapi Anak Saat Silent Treatment, Berikan Dia Waktu?ilustrasi anak merajuk (pexels.com/Monstera)

Terakhir, jangan pernah menjadikan perilaku silent treatment  yang dilakukan anakmu menguasai dirimu. Karena, ia akan menggunakannya setiap kali ia mencoba memancing amarahmu. Lehman menjelaskan, saat perilakunya lebih menjengkelkan, cobalah untuk bicara dengannya secara pribadi.

Selain itu, berikan juga ia konsekuensi jika tetap gak patuh. Kamu punya hak sebagai orangtua untuk membuat anakmu patuh akan peraturan di rumah. Jadi, saat ia melakukan silent treatment terus menerus tanpa ada niatan untuk berdiskusi lebih jauh, berilah ia konsekuensi dan biarkan ia bertanggung jawab atas perilakunya tersebut.

Saat anak melakukan silent treatmentpastikan untuk mengontrol emosimu agar gak mudah terpancing. Beberapa tips di atas juga bisa coba kamu praktikkan. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: 5 Tips biar Gak Jadi Korban Silent Treatment, Kamu pun Bisa Salah

Nurkorida Aeni Photo Verified Writer Nurkorida Aeni

Mari berteman!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya