5 Tips Bangun Hubungan Harmonis dengan Anak Meski Sibuk Kerja
ilustrasi keluarga harmonis (pexels.com/Emma Bauso)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kedekatan antara orangtua dan anak merupakan suatu hal yang harus dijaga selalu agar menciptakan suasana yang harmonis di rumah. Meski demikian, kadangkala ditemukan kasus di mana orangtua sangat sibuk dengan dunia pekerjaannya.
Alhasil, mereka pun tidak memiliki waktu luang untuk bermain bersama anak. Nah, berikut ini lima tips membangun hubungan harmonis dengan anak meski sedang sibuk bekerja!
1. Mengatur waktu dengan sebaik mungkin
ilustrasi makan bersama anak (pexels.com/Julia M Cameron)Pekerjaan adalah hal terpenting yang harus dilakukan karena dengan bekerja, manusia dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Namun, hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah pengaturan waktu.
Para orangtua perlu memisahkan waktu untuk bekerja dan waktu untuk bersama keluarga. Jangan terlalu larut dengan pekerjaan karena justru bisa memberikan banyak dampak negatif seperti stress, burnout, hingga beragam masalah lainnya. Di sisi lain, bermain bersama anak dapat membantumu refreshing sekaligus meningkatkan hubungan harmonis keluarga.
2. Meningkatkan aktivitas fisik bersama anak
ilustrasi bermain bersama anak (pexels.com/Gustavo Fring)“Meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang mengurangi stres dan meningkatkan rasa kepuasan hidup dapat meningkatkan kualitas interaksi orangtua-anak dan hubungan secara keseluruhan,” jelas Michelle Crawford-Morrison, LMFT, LPCC, NCC, seorang ketua program untuk College of Social and Behavioral Science at the University of Phoenix yang dilansir Verywell Family .
Setiap hari, orangtua bisa mengambil 2-3 jam untuk bermain bersama anak. Dalam waktu tersebut, gunakan semaksimal mungkin dengan hal-hal sederhana seperti mengajak anak bercerita, menonton bersama, hingga masak bersama agar dapat membangun hubungan emosional antara orangtua dan anak.
3. Mengajaknya bercerita tentang hal yang anak sukai
ilustrasi berbicara dengan anak (pexels.com/Arina Krasnikova)Editor’s picks
Anak selalu memiliki beragam cerita yang perlu ia bagikan kepada orangtuanya. Dengan mengajak berinteraksi tentang hal-hal yang disukai, hal ini akan membantu orangtua dapat memahami kebutuhan mereka.
Selain itu, para orangtua juga bisa menggunakan momen berbagi ini dengan menceritakan mengenai pekerjaan yang dilakukan. Barangkali, dengan demikian anak-anak bisa memahami kesibukan apa saja yang orangtua harus lalui.
Baca Juga: 5 Risiko Cerita Masalah Rumah Tangga ke Orangtua, Bikin Lama Mandiri!
4. Memahami kebutuhan anak
ilustrasi membahagiakan anak (pexels.com/Gustavo Fring)Seluruh kebutuhan anak berada dalam tanggung jawab orangtua. Oleh karenanya, jika menyadari waktu yang terlalu sibuk akibat bekerja, maka tunjukkanlah kepedulian kepada anak dengan memahami kebutuhannya.
Kebutuhan anak juga berbeda tergantung umur mereka. Usahakan para orangtua dapat memahami jika pengawasan maupun teman cerita adalah dua hal penting yang harus diberikan kepada anaknya.
5. Melakukan hal kecil mengenai kesukaan anak
ilustrasi bermain bersama anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)Menyadari kesibukan yang dijalani tetap harus membuat orangtua mampu menyenangkan perasaan anak. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah melakukan hal sederhana yang mereka sukai.
Sebagai orangtua, kamu dapat membelikannya barang-barang kesukaan seperti mainan. Selain itu, jika ingin lebih sederhana, kamu juga dapat memberikan lelucon yang lucu bagi anak.
Dalam dunia pekerjaan memang dibutuhkan work life balance agar hidup seorang pekerja dapat menjadi seimbang antara urusan pekerjaan dan kebutuhan lainnya yang tak kalah penting, yaitu urusan keluarga. Untuk itu, semoga tips-tips di atas dapat bermanfaat untuk kamu yang sedang sibuk bekerja namun ingin tetap harmonis bersama anak.
Baca Juga: 5 Cara Mengasuh Anak yang Baik untuk Mengasah Pikiran Anak
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
