6 Kesalahan Keuangan Para Orangtua Muda Pasca Punya Anak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pengalaman menjadi orangtua baru tentu tak terlupakan. Kamu dan pasangan pastinya bakal memberikan yang terbaik untuk si buah hati. Kalian bakal berusaha untuk mencukupi kebutuhan sang anak, dari mulai susu, popok, hingga pakaian. Namun, tentunya kamu dan dia harus cerdas mengatur cash flow keuangan supaya kebutuhan hidup kalian bisa tercukupi.
Nah, kira-kira apa saja sih kesalahan umum para orangtua muda yang harus dihindari? Berikut daftarnya!
1. Belanja bulanan tanpa di-list dan jadinya malah terlalu berlebihan.
Berbelanja bulanan dan perlengkapan bayi tanpa perlu di-list adalah kesalahan fatal. Pasalnya kamu dan pasangan ingin membeli barang atau kebutuhan yang sebetulnya gak terlalu perlu. Kebiasaan ini bisa mengganggu cash flow keuangan dan pengeluaran bisa membengkak tanpa disadari.
2. Terlalu banyak membeli baju untuk usia bayi.
Karena terlalu excited memiliki anak pertama, maka kamu dan pasangan berusaha sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya nih membeli terlalu banyak baju bayi. Padahal, pertumbuhan bayi itu sangat cepat. Hasilnya, baju yang sudah kamu beli gak akan terpakai karena si kecil sudah bertambah tinggi dan besar.
3. Kebanyakan beli perlengkapan bayi.
Selain baju, perlengkapan bayi juga bakal terlalu banyak dibeli. Selain itu, biasanya jenisnya juga bakal sama dengan hadiah yang kamu terima dari kerabat atau teman. Nah, untuk menyiasatinya kamu bisa berbelanja perlengkapan bayi tambahan (seperti alat makan MPASI, baju pesta si kecil, play mat) setelah si kecil benar-benar membutuhkannya.
Baca juga: 11 Ide Jurnal Pertumbuhan Bayi yang Gampang Ditiru Calon Ibu
Editor’s picks
4. Beli mainan yang tidak ada unsur edukasi dan hanya bisa dipakai sebentar saja.
Mainan juga salah satu hal yang membuat pengeluaran membengkak. Bukan berarti kamu sebagai orangtua dilarang membeli mainan untuk anak ya. Tapi untuk menekan pengeluaran serta lebih efisien, kamu bisa menyiasatinya dengan membeli mainan yang memiliki unsur edukasi serta bisa dimainkan hingga si anak berusia beberapa tahun lebih tua.
5. Mendekorasi kamar si kecil dengan nuansa terlalu bayi, nantinya kamu harus mendekorasi ulang ketika sang anak mulai dewasa.
Nah, karena terlalu semangat akan menjadi orangtua baru lantas kamu dan pasangan mendekorasi kamar si anak dengan dekorasi yang sangat bayi. Waspada ya karena hal ini bisa jadi pemborosan. Pasalnya setelah si anak beranjak dewasa, kalian pun harus mendekorasi ulang dan menyesuaikannya dengan umur sang buah hati.
6. Malas ribet, banyak orangtua muda yang lebih memilih membeli popok sekali pakai padahal popok cuci ulang jauh lebih hemat.
Popok cuci ulang sebenarnya lebih hemat daripada popok sekali pakai. Selain itu, popok cuci ulang bisa digunakan hingga si bayi berusia 2 tahun. Nah, bayangkan deh kamu bisa menghemat berapa rupiah jika menggunakan popok cuci ulang?
Simulasinya nih,
Dalam sebulan kamu harus menyiapkan budget Rp 150 ribu - Rp 200 ribu untuk popok sekali pakai.
Dalam 2 tahun pengeluaran untuk popok = 24 x 200 ribu = Rp 4.800 juta
Sedangkan harga popok cuci ulang Rp 60 ribu/ biji x 20 = Rp 1,2 juta dan bisa digunakan hingga si bayi berusia 2 tahun.
Gimana? Sudah tahu pengeluaran mana yang harus dipangkas?
Baca juga: 12 Inspirasi Foto Bayi Perempuan ala Selebriti Indonesia