5 Pesan Parenting dari Drama 'It’s Okay to Not Be Okay'

Karena orangtua juga bisa salah

It’s Okay to Not Be Okay sudah tamat beberapa waktu yang lalu, namun orang-orang masih ramai membicarakan drama ini. Bahkan di twitter sempat trending It’s Okay To Not Be Okay episode 17 padahal drama ini hanya sampai episode 16. Ini menunjukan bahwa banyak orang yang menyukai dan merasa terkait dengan drama ini.

Drama ini memang memiliki banyak daya tarik. Penulis naskah mengangkat masalah-masalah yang dialami banyak orang dan juga menyelipkan pesan-pesan bermakna di setiap cerita. Salah satunya mengenai permasalahan keluarga yang dialami para pemainnya. Berikut ini pesan-pesan mengenai parenting yang bisa dipelajari dari drama ini.

1. Anak berhak atas pengasuhan setara 

5 Pesan Parenting dari Drama 'It’s Okay to Not Be Okay'kpopmap.com

Salah satu episode yang sangat menyentuh adalah cerita tentang salah satu pasien di rumah sakit jiwa bernama Kwon Gi Do yang menderita manic disorder. Karena penyakitnya, ia dianggap aib keluarga, disembunyikan dari publik, dan diperlakukan berbeda dari saudara-saudaranya. Akibatnya, ia tumbuh dengan selalu membuat masalah agar mendapat perhatian dari ibunya.

Permasalahan ini banyak terjadi dalam masyarakat. Setiap anak yang dibesarkan seolah sudah ditempeli ekspektasi-ekspektasi tertentu. Lalu, ketika gak memenuhi ekspektasi tersebut, mereka dianggap gak cukup membanggakan. Padahal, bentuk pengasuhan yang gak setara seperti ini akan menimbulkan luka mendalam bagi anak, mereka akan merasa gak disayangi dan mungkin tumbuh tanpa kepercayaan diri.

2. Komunikasi antara anak dan orangtua sangatlah penting

5 Pesan Parenting dari Drama 'It’s Okay to Not Be Okay'meaww.com

Cerita terakhir yang juga sangat menyentuh adalah mengenai hubungan pemeran utama laki-laki, Kang Tae dengan ibunya. Kang Tae tumbuh dengan anggapan bahwa ibunya hanya mencintai kakaknya yang mengidap autisme. Belakangan, Kang Tae baru sadar bahwa ibunya ternyata sangat mencintainya juga.

Cerita di atas menunjukkan pentingnya komunikasi antara anak dan orangtua. Ibu Kang Tae menyampaikan kasih sayang dengan cara yang mungkin salah, sehingga membuat Kang Tae merasa bahwa ia dilahirkan hanya untuk melindungi kakaknya. Jika ibu Kang Tae menyampaikan dengan cara yang lebih baik, mungkin Kang Tae gak akan memendam luka selama bertahun-tahun.

3. Anak bukan properti 

5 Pesan Parenting dari Drama 'It’s Okay to Not Be Okay'voxvop.id

Cerita menyentuh lain yang diangkat drama ini adalah mengenai hubungan pemeran utama perempuan, Koo Moon Yeong dengan orangtuanya. Moon Yeong tumbuh dengan asuhan ibunya yang selalu menganggapnya sebagai properti.

dm-player

Ibunya bahkan berkata bahwa “Kau adalah karya terbaik yang pernah kubuat” seolah Moon Yeong sama dengan novel-novel yang ia tulis. Akibatnya, Moon Yeong menderita anti social personal disorder.

Cerita keluarga Koo Moon Yeong juga sangat sering ditemui dalam masyarakat. Dalam masyarakat kita seolah ada hukum gak tertulis mengenai balas budi anak terhadap orang tua. Sayangnya, hal ini terkadang justru melewati batas dan bahkan toxic. Akibatnya, anak gak tumbuh dengan sayapnya sendiri, namun malah menjadi seperti boneka untuk memenuhi semua keinginan orangtua.

Baca Juga: 5 KDrama Terbaik Kang Ki Doong Selain Drama 'Its Okay To Not Be Okay'

4. Kekerasan terhadap anak gak pernah benar, bahkan untuk alasan mendisiplinkan

5 Pesan Parenting dari Drama 'It’s Okay to Not Be Okay'Youtube.com/MarinaJansen

Dalam drama ini, satu pasien Rumah Sakit OK memiliki kepribadian ganda karena sering disiksa oleh ibunya ketika masih kecil. Melalui kisah pasien ini, penulis drama mengritik masyarakat di mana orang-orang sering menganggap bahwa memukul anak adalah bagian dari cara mendidik. Namun, memukul anak adalah bentuk kekerasan terhadap anak, apa pun alasannya, itu gak dibenarkan.

Sayangnya, orang-orang di sekitar sering memalingkan muka karena menganggap itu adalah hal wajar atau persoalan keluarga. Padahal, orang seharusnya bergerak bersama melawan kekerasan, bahkan jika terjadi dalam keluarga orang lain. Seperti yang Moon Yeong katakan “Orang yang hanya menyaksikan dan membiarkan kejahatan itu lebih jahat daripada yang menindas.”

5. Orangtua juga bisa salah dan seharusnya meminta maaf

5 Pesan Parenting dari Drama 'It’s Okay to Not Be Okay'Youtube

Cerita lain yang menarik adalah hubungan antara direktur Rumah Sakit OK dan seorang perawat laki-laki yang ternyata adalah anaknya. Dari percakapan mereka di episode 14, dapat diketahui bahwa ayahnya terlalu sibuk dan jarang bersama anaknya. Namun, ada adegan menyentuh ketika direktur rumah sakit mengatakan maaf pada anaknya.

Dalam masyarakat, orangtua selalu dianggap gak pernah salah. Padahal, kuasa orangtua atas anak yang begitu besar membuatnya terkadang berbuat semena-mena. Sayangnya, semua perlakuan orangtua ke anak dibenarkan oleh masyarakat, maka sangat jarang dari mereka yang mengucapkan kata maaf.

Cerita-cerita soal hubungan orangtua dan anak dalam drama It’s Okay to Not Be Okay menunjukkan satu gambar besar bahwa perlakuan orangtua ke anak akan berbekas hingga besar nanti. Oleh karena itu, kita perlu menanamkan dalam pikiran bahwa menjadi orangtua adalah sebuah tanggung jawab besar. Maka, sebelum memutuskan menjadi orangtua, pastikan kita benar-benar siap dan sanggup memikul tanggung jawab itu.

Baca Juga: 10 Ilustrasi Komik dari Scene KDrama 'Its Okay to Not Be Okay', Keren!

Resty Photo Verified Writer Resty

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rully Bunga

Berita Terkini Lainnya