Tanpa Disadari, 7 Kebiasaan Ini Dapat Memicu Ingatan Buruk pada Anak

2. Terlalu mengatur hidupnya dan mendikte

Pexels.com/Julia M Cameron

Membuat anak seperti apa yang orang tua harapan bukan langkah yang tepat walau itu baik sekalipun. Terlalu mengatur hidup mereka apa lagi mendikte sesuai keinginan kita, akan memicu ingatan buruk pada anak di saat dirinya mulai beranjak dewasa.

Walau baik, sebagai orang tua harusnya cukup mengarahkan apa yang baik. Jangan sampai membuat anak tertekan karena merasa hidup mereka terlalu diatur apa lagi mereka merasa tidak punya peran dalam hidup mereka sendiri.

3. Enggan memberinya kebebasan memilih dan berpendapat

Pixabay.com/cuncon

Kebiasaan yang satu ini juga tak semestinya orang tua lakukan pada anak. Enggan memberinya kebebasan memilih dan berpendapat juga kurang tepat untuk perkembangan pribadi anak kita. 

Selain dapat memicu ingatan buruk di masa mereka dewasa, anak menjadi kurang percaya diri atau bahkan malas untuk mengemukakan pendapat mereka di hadapan orang tua atau pun lainnya.

Baca Juga: Mengenal Paralel-Parenting, Pola Asuh pada Perceraian Konflik Tinggi 

4. Menganggap jika keputusan dan pendapat orang tua itu yang paling benar

Pexels.com/Arthur Krijgsman

Walau umur si kecil jauh di bawah orang tua, sebaiknya tak lantas membuat kita merasa jika keputusan dan pendapat orang tua itu sudah paling benar sendiri. Kita juga perlu belajar dari anak, terkadang apa yang mereka inginkan patut kita pertimbangkan dulu.

Ingatan buruk akan diri mereka yang terkesan kurang di dengar dalam berpendapat mungkin akan membuat mereka sedikit marah dengan orang tua mereka. Jika hal ini semakin berlanjut, bisa saja akan membuat mereka malas berpendapat.

5. Tak membiasakan diri untuk memahami sikap dan mendengarkan perkataan anak

Pexels.com/Nicholas Githiri

Perlunya kita memahami sikap dan mendengarkan perkataan anak akan membuat anak merasa terbuka dengan orang tua. Mereka mudah sekali cerita akan perasaan mereka dengan mudahnya, semakin lama akan timbul keterbukaan dalam hubungan. Dan ini pertanda baik lho.

Jika pada kenyataannya kita sendiri tak biasa memahami sikap dan tak mendengarkan perkataan anak, bisa saja mereka mengingatnya terus hingga dewasa sebagai rasa kecewa karena merasa kurang mendapat perhatian dari orang tua.

6. Menunjukan sisi keras kepala dan emosi di hadapan anak

Pexels.com/cottonbro

Kebiasaan lain yang sering orang tua lakukan pada anak dan bisa saja memicu ingatan buruk anak kita ialah kebiasaan sisi keras kepala dan emosi kita di hadapannya. Ada kalanya kita juga perlu mengalah pada anak, jangan tunjukan sikap keras kepala apalagi emosi padanya.

Perlahan, anak akan terbawa dan mengikuti apa yang kita lakukan padanya. Ingatan buruk tentang orang tua yang penuh keras kepala dan emosi ini bisa membekas sampai dirinya dewasa.

7. Membentak dan memarahi mereka dengan kata-kata kasar

Pexels.com/August de Richelieu

Sebenarnya kita sebagai orang tua harus mempunyai kesabaran penuh dalam mendidik anak. Jangan sampai sikap buruk kita justru memberi ingatan buruk pada anak di masa ia dewasa nantinya. 

Semarah apa pun pada anak, sebaiknya kita perlu mengontrol diri kita jangan sampai membentak dan memarahi anak dengan kata-kata kasar. Bisa saja anak akan merekam memori buruk tersebut dan membawanya sampai dewasa.

Tanpa disadari, kebiasaan buruk yang sering kali kita lakukan seperti tersebut di atas dapat membawa pengaruh buruk untuk anak. Yuk mulai perbaiki dari sekarang.

Baca Juga: 5 Pesan Parenting dari Drama 'It’s Okay to Not Be Okay'