Apa Itu Diaper Blowout? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Diaper blowout pada bayi sering terjadi

Bagi ibu yang baru saja melahirkan buah hati, mungkin pernah mendengar atau bahkan mengalami sendiri diaper blowout atau ledakan popok. Apa sih maksudnya? Diaper blowout adalah kondisi di mana bayi BAB terlalu banyak hingga keluar dari popok.

Hal semacam ini biasa terjadi kepada bayi yang baru lahir. Tapi, bagaimana cara mengatasi dan penyebabnya? Simak penjelasannya!

1. Apa itu diaper blowout?

Apa Itu Diaper Blowout? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinyailustrasi popok bayi (unsplash/@lohlman_writer)

Seperti yang sudah disinggung di atas, diaper blowout adalah kondisi ketika bayi mengeluarkan kotoran sangat banyak hingga keluar dari popok. Biasanya, hal ini terjadi pada bayi yang baru lahir karena umumnya mereka bisa buang air 5-6 kali dan BAB 3-4 kali dalam sehari.

Hal ini sudah wajar terjadi. Tapi bagi orangtua baru, bisa saja menghadapi kepanikan. Jadi memang harus membiasakan diri untuk rutin mengganti popok. Apalagi bayi yang baru lahir masih sangat sensitif kulitnya, sehingga jangan sampai telat menggantinya.

2. Penyebab diaper blowout

Apa Itu Diaper Blowout? Ini Penyebab dan Cara MengatasinyaIlustrasi mengganti popok (pexels.com/WilliamFortunato)

Orangtua baru sebenarnya tidak perlu khawatir mengenai kondisi ini. Diaper blowout sendiri bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya, buah hati bergerak-gerak saat BAB sehingga kotoran yang belum terserap popok keluar. Untuk itu, berikut beberapa penyebab lainnya.

Pada bayi yang baru lahir

Usia 1-8 minggu, kemungkinan besar bayi bisa mengalami diaper blowout. Mengutip VeryWellFamily.com, dokter anak di Einstein Pediatrics, Florencia Segura, MD, FAAP. mengatakan bahwa pada usia ini, bayi sangat sering BAB, bahkan bisa 8-12 kali sehari.

"Secara fisiologis, bayi yang baru lahir paling sering mengalaminya. Mereka sangat sering buang air besar, delapan sampai 12 kali sehari. Dan kotoran mereka cenderung cair encer, membuat 'ledakan' lebih mungkin terjadi," ujar Segura.

Salah memilih ukuran popok

Jika popok terlalu kecil, maka tidak akan mampu menampung kotoran bayi. Tapi jika terlalu besar, bisa membuat kotoran keluar dengan mudah karena ada celah. Jadi pastikan ukurannya harus tepat.

Frekuensi buang air besar

Diaper blowout bisa juga dikarenakan frekuensi BAB bayi. Hal ini bisa jadi dalam beberapa hari, bayi tidak buang air besar. Lalu pada hari saat BAB, semua kotoran keluar sekaligus dalam satu waktu.

dm-player

3. Cara mengatasi diaper blowout

Apa Itu Diaper Blowout? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinyailustrasi popok (freepik.com/photodaria)

Untuk menghindari terjadinya ledakan popok, pastikan orangtua memilih ukuran yang tepat. Selain itu, pastikan popok sudah terpasang dengan pas di pinggang dan lubang kaki.

“Pastikan bayi kamu menggunakan popok yang benar sesuai kisaran berat badannya. Periksa apakah popok sudah terpasang dengan pas di sekitar pinggang, punggung, dan kaki bayi,” jelas Segura.

"Kamu akan tahu popok itu pas atau tidak jika dua jari kamu tidak dapat masuk ke karet popok di pinggang. Pastikan kerutan di bagian lubang kaki sudah terpasang dengan baik," lanjutnya.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Krim untuk Mencegah Ruam Popok pada Bayi, Iritasi Reda! 

4. Tips membersihkan diaper blowout

Apa Itu Diaper Blowout? Ini Penyebab dan Cara MengatasinyaIlustrasi mengganti popok (pexels.com/Karolina Grabowska)

Untuk membersihkannya tentu bergantung seberapa parah ledakan popok. Tapi ada beberapa upaya yang bisa dicoba. Untuk itu berikut ini beberapa tips membersihkan diaper blowout.

  • Mandikan bayi dan ganti popok yang baru
  • Gosok badan bayi dengan sabun atau tisu basah jika di tempat umum
  • Bersihkan pakaian yang terkena kotoran dan rendam setidaknya 15 menit

5. Kapan harus menghubungi dokter?

Apa Itu Diaper Blowout? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinyailustrasi anak-anak sakit (freepik.com/DCStudio)

Sebenarnya hal yang normal jika bayi baru lahir mengalami diaper blowout. Namun ada beberapa hal yang mungkin bisa berbahaya dan perlu dibawa ke dokter. Misalnya, frekuensi terlalu sering atau di atas normal. Lalu pada kotoran ada darah, berlendir, dan lainnya.

"Jika kamu melihat adanya darah merah cerah, tinja berlendir, berair, dan hijau, hubungi dokter anak untuk memastikan tidak ada intoleransi makanan, seperti intoleransi protein susu sapi," kata Segura.

Itulah penjelasan mengenai diaper blowout. Tentunya setelah ini para orangtua tak perlu khawatir dan tahu apa yang harus dilakukan jika hal ini terjadi. Semoga informasi ini membantu ya.

Baca Juga: DIY Pot Tanaman dari Popok Bayi Bekas Pakai, Yuk Senyumkan Lingkungan

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya