7 Alasan di Balik Tangisan Anak, Orangtua Wajib Tahu!

Tangisan tidak hanya karena sedih

Saat anak belum pandai berbicara, menangis menjadi caranya berkomunikasi. Pada saat itu, tidak jarang bunda atau ayah kesulitan menentukan kenapa ia menangis. Tidak hanya saat bayi, memasuki usia kanak-kanak, terkadang alasan di balik tangisannya juga sulit.

Lalu bagaimana orangtua tahu alasan saat anak menangis dan apa yang sebaiknya dilakukan? Agar lebih jelas, yuk, simak uraiannya di bawah ini seperti dilansir Very Well Family!

1. Kelelahan 

7 Alasan di Balik Tangisan Anak, Orangtua Wajib Tahu!ilustrasi bayi sedang menangis (pexels.com/Sarah Chai)

Alasan pertama anak menangis adalah kelelahan. Kelelahan dapat membuatnya rewel atau mengamuk, tidak cukup tidur dapat menyebabkan lelah pada anak. Bunda dan ayah tidak dapat mencegah kelelahan yang memicu amarah anak sepanjang waktu, tetapi dapat meminimalisirnya dengan mengatur jadwal tidurnya secara rutin.

Aturlah waktu tidur yang sesuai dengan usia anak. Jika Bunda mulai melihat anak mulai rewel dan terlihat mengantuk, maka ini waktu yang tepat untuk menidurkannya.

2. Lapar 

7 Alasan di Balik Tangisan Anak, Orangtua Wajib Tahu!ilustrasi bayi meminum susu (pexels.com/Sarah Chai)

Saat anak lapar ia dengan mudah akan memberi tahu, tetapi jika si kecil fokus terhadap hal lain, akan lebih sulit mereka mengatakan mereka lapar.  Selain itu, bagi anak yang belum fasih berbicara, menangis adalah cara dia menunjukkan bahwa ia sedang lapar.

Jika sudah 3--4 jam sejak terakhir kali anak makan dan suasana hatinya menurun dengan cepat, cobalah untuk menawarkan makanan untuknya. Perlu diingat, camilan yang diberikan juga harus sehat, ya.

3. Terlalu terstimulasi 

7 Alasan di Balik Tangisan Anak, Orangtua Wajib Tahu!ilustrasi anak menangis (pexels.com/Kevin Fai)

Berada di tempat yang anak sukai, seperti taman bermain atau area permainan di pusat perbelanjaan juga bisa membuat anak menangis. Hal ini karena tidak jarang anak tidak dapat mengungkapkan apa yang salah di situasinya.

Jika bunda atau ayah melihat anak tiba-tiba menangis tanpa alasan dan berada di tempat yang berisik, beri mereka waktu beristirahat. Bawa anak ke luar atau tempat yang lebih tenang dan biarkan mereka menenangkan diri terlebih dahulu. Jika tidak berhasil ayah dan bunda bisa mengajaknya pulang lebih awal.

4. Stres 

dm-player
7 Alasan di Balik Tangisan Anak, Orangtua Wajib Tahu!ilustrasi bayi menangis (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Stres tidak hanya bisa dialami orang dewasa saja, anak-anak juga bisa mengalami hal tersebut. Apa yang bisa menyebabkan anak stres? Banyak hal, seperti jadwalnya terlalu padat atau masalah yang terjadi di antara orangtua mereka, dan sebagainya. Anak bisa menangis jika mereka merasakan beban peristiwa kehidupan yang penuh tekanan bahkan yang tidak melibatkan mereka secara langsung.

Anak-anak membutuhkan bantuan orang dewasa dalam mengubah lingkungan. Dengan membantu mengurangi stres yang dialami anak, orangtua juga memberi kesempatan untuk belajar mengelola emosi mereka. Aktivitas pengurangan stres yang sehat membantu anak mengendalikan emosinya.

5. Ingin perhatikan 

7 Alasan di Balik Tangisan Anak, Orangtua Wajib Tahu!ilustrasi bayi menangis(pexels.com/William Fortunato)

Menangis bisa menjadi cara untuk mendapatkan perhatian dan anak tahu akan hal itu. Ketika anak menggunakan tangisan untuk mendapatkan perhatian, kemudian orangtua merespons dengan berteriak, hal itu justru makin mendorong anak untuk terus melanjutkannya.

Lalu apa yang harus dilakukan? Jika memungkinkan, abaikan perilakunya dengan menghindari kontak mata dan jangan memulai percakapan. Orangtua juga bisa menunjukkan kepada anak bahwa mereka bisa mendapatkan perhatian anda dengan cara yang baik. Jangan lupa untuk meluangkan waktu untuk bermain dengannya dan berikan perhatian positif kepada anak.

6. Menginginkan sesuatu 

7 Alasan di Balik Tangisan Anak, Orangtua Wajib Tahu!ilustrasi anak merengek (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Hal ini pasti pernah dialami orangtua. Saat orangtua menolak memberikan apa yang diinginkan anak, pasti ia langsung menggunakan senjatanya. Ya, menangis. Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Orangtua langsung tidak tega dan memberikan yang mereka inginkan. Namun hal ini tidak benar.

Jangan biarkan tangisannya mengubah perilaku bunda dan ayah. Jika menyerah saat anak menangis, maka itu akan dimanfaatkan anak untuk memanipulasi orangtuanya. Ajari anak cara yang tepat untuk mengatasi perasaannya ketika apa yang diinginkannya tidak bisa didapatkan. 

7. Ingin melarikan diri dari tuntutan 

7 Alasan di Balik Tangisan Anak, Orangtua Wajib Tahu!ilustrasi anak menangis (pexels.com/Victoria Borodinova)

Terakhir, alasan anak menangis adalah tidak ingin melakukan sesuatu, seperti membereskan mainannya atau bersiap untuk tidur. Air matanya mungkin berasal dari kesedihan anak, tetapi orangtua harus berhati-hati, karena bisa juga tangisannya hanya tipuan.

Apa yang bisa dilakukan? Orangtua bisa menjelaskan konsekuensi yang didapat anak jika tidak mematuhinya. Penting mengajari anak meskipun mereka sedih, mereka tetap dapat mengikuti aturan.

Saat anak mulai menangis, mulailah cari tahu alasannya, apakah ia menginginkan sesuatu atau hal lain. Hal ini penting agar orangtua bisa membedakan apakah tangisan tersebut  karena kesedihannya atau tipuan belaka. Semoga bermanfaat.

rohimah mega Photo Writer rohimah mega

Bermain dengan aksara

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kalyana Dhisty

Berita Terkini Lainnya