Kisah Depresi Pasca-Melahirkan yang Tak Diketahui Banyak Orang

Senasib dengan Adele

Kita sering dengar beberapa orang yang menginginkan segera hamil dan punya anak. Itu seperti sebuah keharusan bagi setiap wanita untuk bisa hamil dan melahirkan ketika mereka sudah menikah. Sayangnya, tidak banyak orang yang tahu apa yang dilalui pria dan wanita setelah menjadi orangtua baru. Karena sudah dianggap sebagai hal lumrah, jarang orang memahami orangtua baru punya potensi menderita depresi yang bisa berbahaya bagi diri mereka sendiri, buah hati dan orang-orang terdekat.

Beth Bone, 39, bercerita tentang depresi paska melahirkan hingga membuatnya tak ingin punya anak lagi.

Beth Bone dan keluarga kecilnya - Paul Grover/Telegraph

Beth mengingat kembali bagaimana rasanya menderita Depresi Paska Melahirkan (Post Natal Depression atau PND). Kepada The Telegraph dia menyebut bahwa:

Aku hampir tak peduli pada putraku. Ketika orang-orang berkata dia tampan, aku setuju -- tapi perasaanku terhadapnya membuatku takut. Itu membuatku membenci diriku sendiri karena aku tak pernah menyangka aku akan berpikir seperti itu terhadap anak kesayanganku. Seringkali aku merasa bahwa kehamilan telah menghancurkan hidup kami.

Saat menderita depresi paska melahirkan, Beth sempat dirawat di rumah sakit setelah mencoba bunuh diri. Meski sudah sembuh, tapi Beth dan suaminya sangat keberatan jika harus memiliki anak lagi. Beth menilai apa yang dialaminya setelah melahirkan si buah hati sangat mengerikan dan tidak ingin melaluinya kembali, terutama karena itu akan sangat berpengaruh terhadap sang bayi. Selain itu, keluarganya juga khawatir bila Beth hamil lagi, mereka akan benar-benar kehilangan dirinya.

Baca Juga: Gak Cuma Wanita, Ini 7 Alasan Kenapa Pria Juga Berhak Dapet Jatah Cuti Melahirkan!​

dm-player

Sebelumnya, Adele juga mengungkap perjuangannya melawan Depresi Paska Melahirkan.

Erik Madigan Heck/TIME

Seperti Beth, Adele mengaku menderita depresi setelah melahirkan putranya dan kini terlalu takut untuk memiliki anak lagi. Begitu melahirkan, Adele merasa bahwa dia telah membuat keputusan terburuk dalam hidupnya. Dikutip dari Vanity Fair, Adele menjelaskan bahwa dia begitu terobsesi dengan sang anak, tapi merasa ada yang salah dalam dirinya. Akhirnya dia memutuskan untuk mengosongkan jadwal satu hari dalam seminggu jauh untuk melakukan apapun yang ingin dia lakukan tanpa putranya.

Meski mengaku kadang merasa keputusannya itu membuatnya seperti seorang ibu yang jahat, tapi Adele menyebut dia akan merasa jauh lebih buruk bila tidak melakukannya. Adele pun menilai bahwa sengaja tidak memiliki anak adalah suatu hal yang berani sebab dia merasa dirinya dan teman-temannya terpaksa menjadi orangtua karena anggapan itulah yang dilakukan orang dewasa.

pexels.com

Apa yang diungkapkan Adele dan Beth bukan sebuah sikap egois. Depresi kejiwaan adalah hal nyata yang bisa terjadi kepada siapapun, dalam kondisi apapun. Tentu mereka tak bermaksud untuk mengajak wanita agar tak melahirkan. Namun, dari cerita Beth dan Adele, setidaknya baik wanita maupun pria bisa lebih berhati-hati dalam memutuskan kapan akan memiliki anak dengan terlebih dahulu memahami apa saja konsekuensi-konsekuensinya.

Baca Juga: Anggota Parlemen Islandia Ini Berpidato Sambil Menyusui. Tidak Ada yang Menganggap Itu Aneh!​

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya