7 Cara Menyadarkan Anak yang Suka Berbohong, Orangtua Wajib Tahu!

Ada saatnya anak akan berbohong dengan orangtua dan individu di sekitarnya. Meski berbohong itu tidak baik, hal ini adalah bagian alami dalam perkembangan anak. Ketakutan jika apa yang dilakukan atau dialami mereka dianggap salah oleh orangtua, bisa jadi salah satu penyebab mereka berbohong.
Walau berbohong adalah tindakan yang salah, sebagai orangtua kamu perlu tahu apa yang menjadi penyebab mereka melakukan hal itu. Kemudian, kamu belajar untuk menghadapi kebohongan mereka dengan bijak sambil mengajarkan, bahwa kejujuran adalah nilai yang luhur. Untuk lebih jelasnya, yuk, simak tujuh cara di bawah ini untuk membuat anak sadar, bahwa berbohong itu tidak baik.
1. Cari tahu mengapa anak berbohong
Sebelum orangtua memahami bagaimana menghadapi anak berbohong, penting untuk mengetahui sebab mereka berbohong. Anak-anak sudah belajar untuk berbohong sejak umur tiga tahun, lho. Di usia ini, anak menyadari, bahwa orangtua tidak sepenuhnya paham apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh mereka.
Sebelum bertanya alasan mereka berbohong, ada baiknya kamu memahami sebab anak-anak berbohong. Beberapa alasan umumnya meliputi ketakutan akan konsekuensi yang akan mereka hadapi, kurangnya kemampuan untuk mengelola emosi, kurangnya kemampuan berkomunikasi yang baik, dan ingin mengeksplorasi diri lebih jauh.
2. Menghadapi dengan empati
Saat kamu mengetahui sebab anak-anak berbohong, sangat penting untuk menghadapi masalah ini dengan empati. Cobalah untuk memahami apa yang mendorong mereka untuk berbohong dan apa yang mungkin dirasakan oleh mereka. Pertimbangkan untuk mengajukan pertanyaan terbuka tanpa menghakimi, seperti "apa yang membuat kalian merasa perlu berbohong?".
Pertanyaan di atas bisa menjadi pintu untuk bicara lebih dalam. Ingat, anak bisa merasa cemas atau tertekan perihal situasi ini, dan bisa saja berbohong menjadi cara paling tepat untuk mengatasi perasaan itu. Lebih baik perlihatkan pengertian serta dukunganmu dibandingkan menghukum atau memarahi mereka. Setuju?
Baca Juga: 5 Tanda Anak yang Sedang Berbohong, Orangtua Jangan Terkecoh!
3. Bicarakan pentingnya nilai kejujuran
Langkah berikutnya adalah mengajarkan anak tentang pentingnya nilai kejujuran. Jelaskan bagaimana kejujuran menjadi dasar kepercayaan dalam hubungan dan mengapa hal itu penting dalam kehidupan sehari-hari.
Kamu bisa memakai contoh dengan menggambarkan, bagaimana nilai kejujuran dapat membantu dalam menjaga hubungan yang sehat. Baik itu dengan keluarga, teman-teman, dan guru.
4. Bicarakan konsekuensi dari berbohong
Editor’s picks
Setelah membicarakan pentingnya nilai kejujuran, ajaklah mereka untuk berdiskusi tentang konsekuensi dari berbohong. Ini bukan tentang ancaman atau intimidasi terhadap anak. Namun, tentang memberikan mereka pengertian yang jelas, bahwa berbohong bisa mempengaruhi hubungan sosial dalam kehidupan mereka.
Misalnya, orangtua bisa mengatakan bahwa saat mereka berbohong dan orang lain mengetahuinya, maka rasa percaya yang didapatkan akan menurun. Akhirnya, tidak ada lagi yang mempercayai mereka. Kasihan, kan?
5. Bantu anak mengatasi emosi
Salah satu alasan yang umum dilakukan oleh anak-anak yang berbohong adalah ketidakmampuan mereka untuk mengatasi emosi mereka dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk membantu anak-anak mengidentifikasi serta mengatasi emosi yang dirasakan.
Ajari mereka tentang strategi pengelolaan emosi yang sehat. Misalnya, mengambil nafas dalam-dalam, menceritakan keluh kesah mereka pada orang yang dipercaya, atau bercerita lewat tulisan jurnal.
Kamu juga perlu mendorong mereka untuk bicara tentang perasaan. Posisikan dirimu sebagai orangtua yang membuat mereka nyaman untuk bicara mengenai apa yang mereka alami, tanpa takut dihina atau dihakimi.
6. Contohkan kejujuran dalam kehidupanmu
Salah satu cara terbaik untuk mengajarkan kejujuran pada anak adalah dengan memberikan contoh dalam kehidupanmu sendiri. Bicaralah secara terbuka tentang bagaimana kamu menangani situasi-situasi sulit dengan tetap menjaga nilai kejujuran.
Bicarakan juga pengalamanmu, tentang menghargai kejujuran dalam hubungan dengan orang lain, ternyata dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri.
7. Beri pujian dan dukungan
Ketika anak-anak memilih untuk bicara jujur atau mengakui kesalahan mereka, berikanlah pujian dan dukungan. Ini bisa menjadi kesempatan untuk memperkuat nilai kejujuran di dalam keluarga. Semakin mereka merasa didukung dan dihargai, semakin mungkin mereka akan memilih nilai kejujuran sebagai pilihan.
Menghadapi anak yang berbohong memang bukan tugas yang mudah. Namun, ini adalah kesempatan untuk dapat mengajarkan nilai-nilai penting dalam kehidupan, seperti empati, kejujuran, dan pengelolaan emosi. Dengan adanya dukungan serta pemahaman yang tepat, kamu bisa membantu mereka tumbuh dan berkembang menjadi individu yang bertanggung jawab dan jujur.
Baca Juga: 5 Hal yang Ingin Sekali Didengar Anak Introvert dari Orangtua, Simpel!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.