5 Dampak Masalah Keuangan pada Kehidupan Anak, Jangan Boros!

Ekonomi yang stabil adalah salah satu faktor anak bahagia

Salah satu hal yang wajib dipikirkan sebelum memutuskan untuk memiliki anak adalah kondisi ekonomi yang stabil. Hingga saat ini, masih banyak orang yang tidak begitu memikirkan tentang dampak masalah ekonomi kepada kehidupan anak. Padahal, sudah banyak anak yang menjadi korban diakibatkan oleh adanya masalah ekonomi pada keluarga.

Oleh karena itu, sebagai orangtua kamu wajib sekali menjaga kestabilan ekonomi di dalam keluarga. Berikut adalah beberapa dampak masalah keuangan pada kehidupan anak.

1. Jumlah utang berhubungan dengan perkembangan emosi anak

5 Dampak Masalah Keuangan pada Kehidupan Anak, Jangan Boros!ilustrasi hubungan utang dan emosi anak (pexels.com/Monstera)

Sebuah studi dari American Academy of Pediatrics menemukan bahwa jumlah utang yang dimiliki oleh keluarga sangat berhubungan dengan perkembangan emosi anak. Hal ini telah terbukti bahwa anak yang berasal dari keluarga dengan jumlah utang besar akan merasa kurang damai dan mempengaruhi perkembangan emosi anak ke arah yang kurang baik. Sedangkan, anak yang berasal dari keluarga dengan tidak memiliki utang akan merasa lebih sejahtera dan memiliki perkembangan emosi yang lebih baik.

Oleh karena itu, bijaklah sebelum mengajukan pinjaman atau utang. Pikirkan dengan baik, apakah kamu akan sanggup melunasi cicilannya. Jangan sampai kamu menggunakan utang untuk membeli barang konsumsi atau hanya untuk membeli barang yang tidak penting.

2. Sulit untuk menjalin hubungan pertemanan

5 Dampak Masalah Keuangan pada Kehidupan Anak, Jangan Boros!ilustrasi anak sulit berteman (pexels.com/Maria Sarvanyan)

Masa anak-anak adalah masa untuk bermain dan menjalin hubungan sosial dengan teman seusianya. Namun tidak bisa dipungkiri, bahwa uang juga memainkan peran penting dalam pergaulan anak. Ketika ia ingin pergi jalan dengan teman-temannya, pasti anak akan memerlukan uang untuk bermain atau membeli makanan kesukaannya.

Tak jarang karena kondisi keuangan yang tidak baik, anak merasa rendah diri dan sulit untuk menjalin pertemanan dengan lingkungan sekitar. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus, bukan tidak mungkin di kemudian hari anak akan tumbuh menjadi orang yang tertutup dan sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Baca Juga: 5 Alasan Orangtua Gak Boleh Bertengkar di Depan Anak-anak

3. Berpengaruh pada kesehatan mental anak

dm-player
5 Dampak Masalah Keuangan pada Kehidupan Anak, Jangan Boros!ilustrasi stres pada anak (pexels.com/Keira Burton)

Ketika masalah keuangan terjadi pada keluarga, bukan hanya orangtua saja yang akan merasa stres tetapi anak juga akan ikut merasa stres. Belum lagi, jika orangtua sering bertengkar tentang masalah keuangan di hadapan anak. Hal ini akan semakin membuat anak menjadi stres.

Beberapa perilaku yang menunjukkan anak merasa tertekan dan stres adalah adanya perubahan pola makan, perubahan pola tidur, sering merengek, merasa takut orangtua akan berpisah dan sering mencari perhatian. Jika hal ini dibiarkan, bukan tidak mungkin mental health anak akan terganggu dan berpotensi menganggu kehidupanya di masa depan.

4. Bullying

5 Dampak Masalah Keuangan pada Kehidupan Anak, Jangan Boros!ilustrasi bullying pada anak (pexels.com/RODNAE Productions)

Salah satu faktor kenapa anak bisa mengalami bullying adalah karena kemiskinan. Karena sering menggunakan barang-barang bekas para pelaku bully akan melihat anak sebagai orang yang lemah dan layak untuk ditindas.

Mengutip Children Society, lebih dari seperempat anak yang berasal dari keluarga miskin mengalami bullying karena orangtuanya tidak mampu untuk membayar uang sekolah. Meskipun anak telah berjuang keras untuk tidak terlihat lemah dan mendapatkan prestasi, para pelaku bully sering menjadikan kemiskinan sebagai alasan untuk melakukan bullying.

5. Terjadi eksploitasi pada anak

5 Dampak Masalah Keuangan pada Kehidupan Anak, Jangan Boros!ilustrasi eksploitasi pada anak (pexels.com/cottonbro)

Anak yang tumbuh dalam keluarga miskin akan merasa bahwa ia juga harus bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Oleh karena itu, banyak anak yang berasal dari keuarga miskin mulai mencari pekerjaan sejak usia dini. Karena usia yang belum mencukupi dan belum memiliki keahliaan seperti orang dewasa, anak-anak tersebut harus rela bekerja serabutan. Misalnya, menjadi pengamen di pinggir jalan atau pekerjaan kasar lainnya.

Sayangnya, hal ini bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka akan merekrut anak-anak di bawah umur untuk melakukan tindak kejahatan dan memberikan sejumlah uang kepada anak-anak tersebut. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus, anak-anak bisa tumbuh menjadi orang yang memiliki catatan kriminalitas di dalam hidupnya.

Perencanaan keuangan yang matang adalah hal yang wajib untuk dipersiapkan oleh semua orangtua. Sesuaikan pengeluaran rumah tangga dengan kebutuhan keluarga, jangan sampai anak menjadi korban! Ingat, sebagai orangtua kamu wajib untuk bisa memenuhi keperluan anak-anakmu dengan baik.

Baca Juga: Anak-Anak Juga Bisa Stres, yuk Cari Tahu Cara Menghadapinya!

Ruth Cikita Photo Verified Writer Ruth Cikita

[kosong]

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya