6 Alasan Seseorang Ingin Kembali ke Masa Kecil, Kangen?

Masa kecil menjadi fase hidup yang pasti dialami semua orang. Ini adalah masa pengenalan ketika diri kita masih belum tersentuh realitas dunia yang kejam.
Sebagian besar orang memang beruntung pernah merasakan momen masa kecil yang menyenangkan. Namun, hal ini juga menjadi dilema tersendiri, yang mana seringkali kita dibuat ingin kembali ke masa itu lagi.
Kamu sendiri apakah juga pernah mengalami situasi tersebut? Tahu gak alasan yang mendasari terjadinya seseorang ingin kembali ke masa kecil? Kalau belum, yuk, simak pembahasan berikut!
1. Karena masa kecil adalah waktu ketika kita tidak perlu bekerja keras
Kebanyakan anak-anak belum memiliki kewajiban untuk bekerja. Karena keuntungan ini pula banyak dari kita sebagai orang dewasa, akhirnya ingin kembali ke masa kecil lagi di mana kita bisa mendapatkan segalanya tanpa perlu bekerja keras.
Kita bersekolah, diberi makan, diberi tempat nyaman untuk tidur bahkan dibelikan pakaian serta mainan. Semua hal tersebut tentu layak disebut sebagai 'surga' dunia.
2. Karena waktu kita untuk bersantai dan bermain masih tersedia banyak
Sebagai orang dewasa, tentu kita butuh hiburan dan waktu bersantai untuk beristirahat dari hiruk-pikuk dunia yang serba cepat. Tapi nyatanya, hal ini gak selalu bisa didapatkan akibat terhalang kesibukan kerja.
Melihat kembali ke masa kecil sejenak. Kita menyadari bahwa waktu kita untuk bersenang-senang di kala itu masih tersedia sangat banyak. Kewajiban kita paling-paling hanya bersekolah saja. Itupun sebenarnya masih punya banyak waktu untuk bermain selepas kegiatan sekolah usai.
3. Sewaktu kanak-kanak masih polos dan belum tersentuh kejamnya dunia
Saat flashback ke masa kanak-kanak. Tentunya kita bisa memahami bahwa pola pikir kita di kala itu masih sangat polos. Kita mudah dibuat kagum sekaligus bertanya-tanya tentang hal di sekeliling kita.
Kita punya rasa ingin tahu yang besar juga keinginan untuk mengeksplor banyak hal. Bahkan, semua mimpi di kala itu rasanya sangat mudah digapai berkat kekuatan imajinasi kita.
Menjadi dewasa nyatanya gak seenak yang dikira. Sebab, meskipun masih punya banyak mimpi untuk digapai. Namun, terkadang mimpi tersebut harus terbentur dengan realitas dan hambatan yang ada.
Baca Juga: 5 Cara Berkehidupan agar Mampu Beri Rasa Bahagia
Editor’s picks
4. Pola hidup saat kecil masih belum terlalu rumit
Polanya hanya berada pada kegiatan yang tersusun secara sederhana. Mulai dari bangun tidur, mandi, makan, bersekolah, bermain, hingga kembali tidur lagi.
Tujuan paling besar yang mesti dicapai hanya berusaha belajar agar bisa naik ke jenjang berikutnya. Itu pun juga memiliki polanya tersendiri. Yang mana ketika bisa mencapai hasil yang baik di kelas 3, maka selanjutnya bakal naik ke kelas 4. Terus begitu hingga akhirnya pindah ke jenjang pendidikan selanjutnya yaitu SMP.
Berbeda dengan menjadi dewasa. Meskipun tujuan tetap ada. Namun, tingkat kesulitannya tentu berbeda dibanding dengan tujuan sewaktu masih kecil. Kita seperti terombang-ambing di tengah banyaknya ketidakpastian. Belum lagi ditampar dengan banyaknya realitas juga tuntutan sosial yang hadir di sekeliling kita.
5. Banyak kenangan yang tertinggal di sana
Dari sudut pandang sebagai anak kecil, kita menganggap bahwa menjadi dewasa itu menyenangkan. Bisa mendapat kebebasan dan berhak menentukan jalan hidup sendiri.
Tapi, saat benar-benar dewasa, akhirnya kita menyadari bahwa menjadi anak kecil itu ternyata tidak seburuk yang dikira.
Semua hal yang pernah dirasakan sewaktu kecil pun, kini hanya bisa menjadi kenangan saja. Mulai dari teman-teman, tempat yang biasa dikunjungi, momen bersama keluarga, makanan dan mainan favorit yang pernah dimainkan. Semuanya memiliki kisahnya tersendiri yang membuat kita ingin kembali ke masa itu lagi.
6. Karena kala itu masih banyak yang peduli dengan kita
Dulu sewaktu kita sedih, masih banyak yang menaruh kepedulian terhadap diri kita. Gak cuma menanyakan alasan kita sedih, tapi juga mencoba menenangkan kita.
Begitu beranjak dewasa, entah mengapa kita sudah jarang atau bahkan gak pernah mendapat perlakuan seperti itu lagi.
Beban sebagai orang dewasa di mana kita harus mandiri dan tidak boleh kelihatan pengecut, membuat kita mau gak mau harus bisa menangani semuanya sendiri.
Akhirnya, banyak yang merasa ingin kembali menjadi anak kecil. Di mana kita masih bisa dengan mudah mendapat perhatian sekaligus dipedulikan oleh orang lain.
Walaupun mustahil untuk kembali ke masa kecil. Namun kita bisa mengapresiasi berbagai kenangan tersebut dengan bernostalgia sejenak. Semoga kita semua terus diberi kekuatan agar bisa menjalani kehidupan orang dewasa yang penuh tantangan. Semangat buat kita semua!
Baca Juga: 5 Tips agar Komunikasi dengan Pasangan Berjalan Lancar, Bahagia!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.