6 Tips Hidup Dalam Keluarga Multigenerasi, Biar Lebih Nyaman!

Keluarga multigenerasi adalah keluarga dengan anggota dari berbagai generasi yang tinggal bersama atau dekat secara geografis. Dalam keluarga ini, tiga atau lebih generasi berbagi waktu dan tempat tinggal, termasuk kakek-nenek, orang tua, anak-anak, cucu, dan mungkin kerabat lainnya.
Hidup dalam keluarga multigenerasi dapat menawarkan berbagai keuntungan, tetapi juga memiliki tantangan tertentu. Buat kamu yang tengah berada dalam situasi hidup bersama keluarga multigenerasi, berikut ini beberapa tips yang dapat membantu mengelola kehidupan dalam keluarga multigenerasi dengan harmonis. Simak, yuk!
1. Komunikasi adalah kunci
Menyelesaikan situasi dan masalah secara terbuka, kamu dapat menghindari kemungkinan konflik dan kegelisahan. Tetapkan waktu untuk berbicara tentang harapan, perasaan, dan kebutuhan setiap anggota keluarga. Diskusikan bagaimana semua orang dapat saling mendukung dan berkontribusi.
Selain itu, dilansir Verrywell Family, Elizabeth Scott, Ph.D, seorang penulis dan coach serta pendidik kesehatan, menuliskan, saat menghadapi konflik dalam keluarga, lakukan pendekatan yang sehat. Misalnya, jika perbedaan agama atau politik muncul, pilih topik yang netral.
Begitu juga, saat hadapi sifat negatif dengan menekankan hal-hal positif. Tidak masalah untuk tetap tegas dan mengungkapkan ketika anggota keluarga telah melewati batas. Jika obrolan terasa sulit untuk dikendalikan, sadarilah kapan saatnya untuk istirahat sejenak.
2. Tetapkan ekspektasi dan batasan
Setiap individu perlu menetapkan batasan berdasarkan preferensi, toleransi, dan kemampuan pribadi. Ini penting untuk menghormati batasan orang lain meskipun terlihat aneh bagi atau berbeda dari apa yang dianggap dapat diterima.
Komunikasi yang jelas dapat membantu memahami apa yang membuat seseorang merasa nyaman dan di mana batasan mereka berada. Lebih baik bertanya tentang perasaan mereka daripada mengasumsikan atau mengharapkan sesuatu tanpa klarifikasi.
Dengan mengatur batasan yang jelas, setiap anggota keluarga tahu apa yang diharapkan dan dianggap wajar dalam interaksi sehari-hari. Ini mengurangi konflik, kekecewaan, dan kesalahpahaman.
Menurunkan ekspektasi juga membantu menghindari tekanan yang tidak perlu. Harapan yang terlalu tinggi bisa menyebabkan ketidakpuasan dan kekecewaan saat harapan tidak terpenuhi. Dengan mengurangi ekspektasi, kamu bisa lebih realistis dan menerima situasi dengan lapang dada.
3. Bersikap terbuka terhadap tradisi baru
Tradisi baru membawa sukacita dan keragaman ke kehidupan keluarga, menciptakan pengalaman berkesan, dan memperkuat hubungan antar anggota keluarga. Menerima tradisi baru juga menunjukkan penghargaan dan fleksibilitas, yang meningkatkan harmoni dan kebahagiaan dalam keluarga.
Editor’s picks
"Tradisi keluarga yang sudah ada dan yang baru penting karena ini cenderung membangun rasa persatuan keluarga," kata Erika Doukas, Psy.D., seorang supervisor klinis untuk terapi keluarga di Rumah Sakit Lenox Hill di New York, dilansir Parents.
"Rutinitas sederhana dapat memberikan kenyamanan dan konsistensi dalam kehidupan keluarga," lanjutnya.
Contoh, menyantap sarapan bersama setiap pagi atau mengadakan waktu bercengkrama sebelum tidur di malam hari dapat memberikan kenyamanan dan konsistensi dalam kehidupan keluarga.
Baca Juga: 5 Tips Menghadapi Anggota Keluarga yang Kepo saat Acara Keluarga
4. Berhati-hatilah dalam mengelola keuangan
Hidup dalam keluarga multigenerasi memang cukup menantang secara fisik, emosional, dan finansial. Apalagi, jika kamu berada dalam kisaran umur yang terjepit di antara generasi tua dan anak-anak.
Bagi kamu yang sedang berada dalam posisi ini, pastikan untuk mengelola keuangan dengan bijak, karena ekonomi merupakan salah satu sumber yang krusial untuk semua orang. Jadi, temukanlah cara untuk mengelola keuangan sebaik mungkin.
5. Saling memberi apresiasi dan kasih sayang
Dalam keluarga yang sehat, saling bantu saat dibutuhkan menjadi norma. Mereka juga memenuhi komitmen, memberi dukungan, dan menunjukkan kasih sayang saat bersama. Sentuhan hangat, genggaman tangan, atau tepukan di punggung semuanya adalah tindakan yang menyiratkan cinta dan dukungan antar anggota keluarga.
Dalam keluarga multigenerasi, anggota keluarga mungkin memiliki pandangan, nilai, dan pengalaman yang beragam. Kasih sayang dan perhatian membantu membina pemahaman yang lebih baik antara generasi yang berbeda, mengurangi potensi konflik, dan menciptakan ruang bagi saling belajar.
6. Jaga kesehatan mental
Dilansir Psychology Today, Dr. Diane Roberts Stoler, Ed.D., seorang neuropsikolog dan psikolog kesehatan bersertifikat, menuliskan bahwa kesehatan mental memengaruhi bagaimana kita berpikir, merasa, dan berperilaku. Hal ini juga berperan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, membuat keputusan, mengatasi stres, dan banyak aspek lain dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap orang memiliki kesehatan mental dan hal ini seharusnya mendapatkan perhatian yang sama pentingnya seperti kesehatan fisik. Menjaga kesehatan mental dalam keluarga multigenerasi sangat penting karena lingkungan keluarga memiliki dampak signifikan pada kesejahteraan mental setiap anggota keluarga.
Penting untuk diingat bahwa hidup dalam keluarga multigenerasi memiliki tantangan, seperti perbedaan nilai, konflik generasi, dan ruang pribadi yang terbatas. Komunikasi terbuka dan saling pengertian penting agar hidup berdampingan ini berjalan lancar dan menguntungkan bagi semua anggota keluarga.
Baca Juga: 6 Alasan Perempuan Tidak Mengeluh saat Jadi Tulang Punggung Keluarga
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.