15 Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak-anak, Penuh Pesan Moral!

Ajarkan pesan kehidupan sambil mengeratkan hubungan

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa membacakan dongeng sebelum tidur bisa membuat si kecil belajar lebih banyak hal daripada apa yang mereka pikirkan. Pernyataan ini diungkapkan langsung oleh Kepala Institut Nasional Kesehatan Anak dan Perkembangan Manusia, Reid Lyon.

"Penelitian saraf menunjukkan ketika orang tua atau pengasuh berinteraksi dengan anak-anak secara verbal, termasuk membacakan untuk mereka, anak-anak akan belajar lebih banyak jika dibandingkan dengan yang kita pikirkan," katanya dikutip Resveralife.

Gak hanya itu, membacakan dongeng juga bisa menjadi salah satu aktivitas yang bisa membangun kedekatan antara orangtua dan anak. Nah, kamu bisa memilih cerita dongeng anak yang memiliki pesan moral supaya bisa memberikan inspirasi bagi anak. Berikut ini beberapa dongeng sebelum tidur untuk anak terbaik yang memiliki banyak pesan moral.

1. Si Kancil yang Sombong dan Kura-Kura, mengajarkan anak untuk selalu menghargai kemampuan orang lain dari cerita

15 Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak-anak, Penuh Pesan Moral!ilustrasi anak-anak membaca dongeng (pexels.com/@artempodrez)

Merasa memiliki kemampuan berlari cepat, Kancil lantas menyombongkan diri dengan mengajak Kura-Kura untuk lomba lari. Si Kura-Kura yang rendah hati, menyambut dengan gembira ajakan Kancil. Keesokan harinya, Kancil dan Kura-Kura menuju hutan yang menjadi lokasi lomba.

Sesuai dengan rencana jahat Kancil, ia berhasil lari lebih cepat dibandingkan Kura-Kura yang berjalan amat lambat. Saat mendekati garis finish, Kancil memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon yang rindang. Kancil yakin, Kura-kura pasti masih lama. Kancil pun tertidur pulas hingga tak menyadari Kura-Kura telah sampai lebih di garis finish.

Dari dongeng Si Kancil yang Sombong dan Kura-Kura tersebut, kita bisa memetik pelajaran bahwa sehebat apa pun kamu, tak boleh meremehkan kemampuan yang dimiliki orang lain. 

2. Tikus dan Singa, mengajarkan jika kamu menanam suatu kebaikan, percayalah kebaikan tersebut pasti akan berbalik padamu

15 Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak-anak, Penuh Pesan Moral!ilustrasi membaca dongeng sebelum tidur (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Seekor tikus menjahili Singa yang tengah menikmati tidur siang. Sontak, Singa marah dan ingin memakan Tikus karena merasa terganggu. Sambil meringis ketakutan, Tikus memohon pada Singa untuk melepaskan dan memaafkan kejahilannya.

Merasa kasihan, Singa melepaskan Tikus. Tikus berterima kasih dan berjanji untuk membalas semua kebaikan Singa.

Hingga suatu hari, Tikus mendengar Singa mengaung keras. Rupanya, Singa terperangkap di sebuah jaring yang sengaja dipasang oleh pemburu. Singa memohon bantuan Tikus untuk melepaskan jaring tersebut. Dengan sigap, Tikus langsung menggerogoti jaring hingga putus. Beruntung, keduanya bisa kabur dan menyelamatkan diri.

Kisah persahabatan Tikus dan Singa bisa memberikan inspirasi pada anak untuk selalu mengingat dan membalas semua kebaikan yang kita terima.

3. Si Kancil dan Pak Buaya, si kecil bakal memetik pesan bahwa pikiran yang cerdik bisa membantumu melewati segala rintangan hidup

15 Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak-anak, Penuh Pesan Moral!Membaca dongeng (Unsplash.com/Iana Dmytrenko)

Kamu sudah tahu dong tentang kecerdikan seekor kancil? Suatu hari di sebuah hutan belantara, Kancil merasa sangat lapar. Sayangnya, Kancil harus menyeberangi sungai untuk mendapatkan makanan.

Diselimuti perasaan takut, akhirnya Kancil memberanikan diri mendekati seekor buaya yang sedang menepi. Tak disangka, buaya langsung menyergap Kancil. Kancil berteriak ketakutan dan memohon agar tidak dimakan oleh buaya.

Berkat kecerdikannya, Kancil mengajukan kesepakatan pada buaya untuk tidak memakannya. Kancil memohon agar buaya dan teman-temannya bisa mengantarkannya ke seberang sungai untuk mencari makanan. Jika sudah kenyang dan gemuk, para buaya ini boleh menikmati daging Si Kancil.

Buaya-buaya tersebut langsung berbaris membentuk jembatan agar bisa dilewati Kancil. Setelah sampai di seberang sungai, Kancil langsung bergegas menyelamatkan diri.

4. Dongeng Semut dan Belalang membuktikan bahwa kerja keras tak akan pernah membohongi hasil

15 Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak-anak, Penuh Pesan Moral!ilustrasi anak-anak membaca dongeng (pexels.com/@ekaterina-bolovtsova)

Seekor Belalang bersantai sambil bernyanyi di bawah pohon yang rindang. Ia memperhatikan kawanan semut dari kejauhan, yang tengah bekerja keras mengumpulkan bahan makanan. Sesekali, Belalang mentertawakan apa yang sedang dikerjakan kawanan semut.

Kemudian Belalang mendekati kawanan semut. "Untuk apa bersusah payah mengumpulkan makanan? Toh, makanan melimpah ruah di sini," kata Belalang. "Musim dingin akan segera tiba. Kami mempersiapkan diri agar bisa bertahan hidup," jawab semut.

Belalang tak peduli dengan apa yang dikatakan semut. Musim dingin pun tiba. Belalang menangis dan meringis karena kelaparan serta kedinginan. Seluruh wilayah yang sebelumnya menyediakan banyak bahan makanan, kini tak terlihat karena tertutup salju tebal.

Belalang baru menyadari usaha keras yang dilakukan kawanan semut. Ia menyesali kesombongannya di hari yang lalu.

5. Kisah pohon apel mengajarkan anak tentang kesetiaan seorang sahabat yang tak lekang oleh waktu

15 Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak-anak, Penuh Pesan Moral!Membaca Dongeng (Unsplash.com/Sigmund)

Ada seorang anak kecil yang senang sekali bermain di bawah pohon apel yang rindang. Hampir setiap hari, anak kecil itu menghabiskan waktunya untuk memanjat sembari menikmati manisnya buah apel.

Menginjak usia remaja, anak itu tak lagi bermain di bawah pohon apel. Pohon apel merasa sedih karena merasa sepi. Tiba-tiba, anak itu datang lagi. Ia lapar. Lantas, pohon apel mengizinkan sang anak mengambil buah apel dan menjualnya ke pasar untuk mendapatkan uang.

Tahun berikutnya, rumah anak itu kebakaran. Ia kebingungan bagaimana caranya untuk membangun rumahnya kembali. Lagi-lagi, pohon apel menolongnya. Diambillah beberapa batang pohon apel sebagai pondasi rumah yang baru.

Tahun terus berganti, si anak kecil yang dulu ceria, kini sudah renta dimakan usia. "Akhirnya kamu kembali," sapa pohon apel. "Kini aku sebatang kara, tak tahu harus ke mana. Hatiku menuntunku berjalan ke sini. Aku tak lagi butuh buahmu, aku hanya perlu bersandar," kata sosok paruh baya.

Kemudian, anak kecil yang sudah tua itu menghembuskan napas terakhirnya di bawah pohon apel. Bahkan, ia dimakamkan tepat di samping pohon apel tersebut. Kamu harus tahu, sahabat sejati gak akan pernah meninggalkanmu. Bersama kesetiaan, ia akan selalu ada di tempat yang sama untuk menunggumu kembali lagi.

6. Putri Rambut Merah dan Burung Emas memiliki pesan moral sebuah ketulusan sanggup mengalahkan kejahatan

15 Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak-anak, Penuh Pesan Moral!Membaca dongeng (Unsplash.com/Hans Isaacson)

Di sebuah kerajaan, hiduplah seorang putri berambut merah yang baik hati. Keindahan rambut sang putri, menarik burung emas untuk bertandang ke balkon kamarnya. Putri dan burung emas melantunkan lagu pengantar tidur untuk seluruh rakyatnya.

Berkat senandung sang putri, rakyatnya selalu bermimpi indah hingga fajar menyingsing. Namun, semua berubah ketika penyihir jahat mengubah rambut merah putri menjadi hitam. Putri sangat sedih dan mencurahkan segala isi hatinya pada burung emas. Nasib buruk itu terus terulang hingga 2 kali.

Suatu hari, ada seorang pangeran datang ke istana. Ia memberikan sehelai rambut merah milik sang putri. Rupanya, pangeran ini adalah teman semasa kecil putri. Beruntung, keajaiban datang. Rambut putri berubah jadi warna merah lagi, setelah direndam oleh sang pangeran.

Berkat ketulusan Pangeran, kekuatan penyihir jahat sirna. Pangeran dan putri memutuskan untuk menikah. Seluruh rakyat pun menyambut gembira.

7. Kisah Putri dan Katak mengajarkan anak untuk selalu menepati janji yang telah diucapkan

15 Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak-anak, Penuh Pesan Moral!Membaca dongeng (Unsplash.com/Katherine Hanlon)

Seorang Putri kerajaan yang memesona tengah asik bermain bola di pinggir sungai. Tanpa sengaja, ia menjatuhkan bola kesayangannya hingga masuk ke sungai. Putri sedih karena tak bisa mengambil bola. "Terlalu dalam, bahkan nyaris tak terlihat," gumam Putri.

Tiba-tiba, seekor Katak muncul ke permukaan. Ia menanyakan apa yang membuat Putri murung. Putri menceritakan apa yang terjadi pada Katak dan berjanji akan melakukan apa saja apabila bolanya kembali.

Katak segera mengambil bola ke dasar sungai. Sayangnya, Putri memilih pergi dan meninggalkan Katak usai mendapatkan bolanya kembali. Di suatu malam, Katak mendatangi istana untuk menagih janji Putri. Mau gak mau, Putri akhirnya menepati janjinya dengan Katak.

Pada malam ketiga, Katak buruk rupa berubah menjadi sosok pangeran dambaan. Putri sangat terkejut! Akhirnya, pangeran itu menjelaskan kronologi kutukan yang terjadi padanya beberapa waktu lalu. "Aku dikutuk oleh penyihir jahat menjadi seekor katak. Beruntung, aku bertemu denganmu yang menjadi syarat untuk melepaskan kutukan penyihir jahat itu," cerita pangeran.

Singkat cerita, pangeran mengajak Putri pulang ke istana milik sang ayah. Keduanya memutuskan menikah di sana dan hidup bahagia.

8. Dongeng Dua Katak dan Sebuah Sumur, berpesan bahwa penting untuk mendengarkan pendapat dari sahabat

15 Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak-anak, Penuh Pesan Moral!Membaca dongeng (Unsplash.com/Nong)

Cerita ini berkisah mengenai dua katak yang sedang mencari tempat tinggal baru. Mereka mencari tempat yang sejuk dan lembap supaya nyaman. Kemudian, mereka menemukan sebuah halaman dengan sumur di sana.

Tempatnya sempurna karena sesuai keinginan mereka, sejuk dan dekat dengan air. Meski demikian mereka tidak sepemahaman. Pasalnya, katak pertama ingin tinggal di sana, tetapi katak kedua menolak. Ia berpikir bahwa sumur itu bisa berbahaya ketika meluap saat hujan.

Dari dongeng ini, bisa dipetik pesan bahwa sahabat bisa memberi saran sehingga sebelum memutuskan sesuatu harus dipikirkan dengan baik. Jangan sampai, keputusan awal karena satu pertimbangan akan membuat celaka karena tidak memikirkan pertimbangan lain.

Baca Juga: 5 Buku Retelling dari Dongeng Terkenal, Ada Cinderella! 

9. Cerita Dua Ekor Kambing Jantan, memberi pesan bahwa ketika tidak ada yang mau mengalah maka justru akan merugikan banyak pihak

15 Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak-anak, Penuh Pesan Moral!Membaca dongeng (Unsplash.com/Ben Griffiths)
dm-player

Dongeng ini berasal dari Aesop. Ceritanya tergolong singkat sehingga mudah dihafalkan dan diceritakan ulang. Cerita ini memiliki tokoh dua ekor kambing jantan. Dua kambing ini sedang menyeberang jembatan tali. Mereka berasal dari arah yang berlawanan, tapi sama-sama tidak ada yang mau mengalah. Akhirnya, keduanya bertengkar, jatuh ke sungai, dan tenggelam.

Dari cerita ini bisa dipetik pesan bahwa ketika kita hanya mengutamakan emosi dan ego, maka hanya celaka yang didapat. Sama seperti kedua kambing dalam cerita di atas, keduanya mati karena sama-sama emosi dan tak mau mengalah.

10. Dua Lelaki dan Seekor Beruang bakal mengajarkan pentingnya anak untuk setia kawan

15 Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak-anak, Penuh Pesan Moral!Membaca dongeng (Unsplash.com/Mark Zamora)

Dongeng lainnya yang bisa kamu dongengkan ke anak sebelum tidur adalah cerita mengenai dua lelaki dan seekor beruang. Cerita ini bakal mengajarkan anak pentingnya untuk saling setia kawan.

Cerita berawal ketika seekor burung akan ditembak oleh dua lelaki. Ketika beruang mendekat, salah satu lelaki justru lari ketakutan dan satunya pura-pura mati. Si beruang tidak menerkam laki-laki yang pura-pura mati, si beruang justru berbisik untuk jangan mempercayai teman yang meninggalkannya dalam bahaya sendirian sedangkan ia justru kabur seorang diri.

11. Batu di Tepi Danau Laut Tawar, jadi dongeng yang mengajarkan untuk tidak mengingkari janji

15 Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak-anak, Penuh Pesan Moral!ilustrasi anak-anak membaca dongeng (pexels.com/@vlada-karpovich)

Dongeng yang satu ini bercerita tentang sepasang suami istri dengan anak perempuannya yang cantik jelita di Negeri Aceh. Selain cantik, ia juga rajin dan sangat menyayangi keluarganya.

Seorang pemuda tampan ingin meminang gadis itu. Ia berasal dari keluarga terhormat dan kaya raya di negeri seberang. Si gadis menerima pinangan si pemuda setelah keluarganya memberi restu. Pesta pernikahan pun dilangsungkan dengan amat meriah.

Setelah beberapa hari, pemuda itu hendak pulang ke kampung halaman. Ia mengajak istrinya. Hati sang istri amat berat meninggalkan keluarga dan desanya. Namun, ia harus mengikuti ajakan suami sebagai tanda bakti dan kesetiaan kepada suaminya.

"Anakku, tinggallah di negeri suamimu," pesan sang ayah. "Ingatlah, selama dalam perjalanan, jangan menoleh ke belakang. Jika melakukannya, kau akan menjadi batu!"

Si gadis dan suaminya pun meninggalkan desa. Mereka memulai perjalanan jauh menuju negeri di seberang lautan. Hingga tibalah mereka di Danau Laut Tawar. Mereka menaiki sebuah sampan dan menyeberangi danau itu.

Saat sampan mengarungi danau, si gadis mendengar suara ibunya. Suara itu terus memanggil-manggil namanya. Kejadian itu berlangsung lama. Akhirnya, si gadis lebih memilih menoleh. Petaka pun seketika terjadi. Sesaat setelah si gadis menolehkan wajahnya ke belakang, tubuhnya berubah menjadi batu.

Betapa sedih hati sang suami. Karena terlalu cinta, sang suami ingin selalu bersama istrinya. Ia lantas memohon kepada Tuhan agar dirinya berubah menjadi batu. Selesai memohon, tubuh si pemuda berubah menjadi batu. Sepasang batu itu berada di tepi Danau Laut Tawar.

12. Dongeng Anak Si Kancil dan Siput, memberi pengertian untuk bisa menerima kekalahan

15 Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak-anak, Penuh Pesan Moral!ilustrasi anak-anak membaca dongeng (pexels.com/@anastasia-shuraeva)

Dongeng kali ini sangat lekat dengan pesan moral yang menyerukan soal menerima kekalahan. Ceritanya, pada suatu hari yang cerah, Kancil sedang berjalan dengan santai di pinggir sungai. Disana ia bertemu dengan Siput yang merangkak dengan lambat. Kancil lalu datang menghampiri Siput dengan langkah yang angkuh.

"Hai Siput," kata Kancil dengan sombong. "Apakah kamu berani adu cepat denganku?"

Mendengar pertanyaan itu, Siput tentu saja terkejut. Ia merasa diejek oleh Kancil. Walaupun begitu, Siput menerima ajakan Kancil. Singkat cerita, perlombaan pun dimulai dan Kancil berlari dengan sangat kencangkala itu.

Semua tenaga ia kerahkan agar bisa memenangkan perlombaan itu. Tapi, setelah berlari sekian kilometer, napasnya mulai terengah-engah dan memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon. Namun ketika ia baru saja akan duduk, ia melihat Siput berjalan.

"Siput!" kata Kancil.

"Ya, aku di sini, Kancil," kata Siput yang berjalan di depan Kancil.

Kancil lalu berlari kencang meninggalkan siput itu. Dia mulai kehabisan tenaga ketika sampai di pohon besar yang rindang. Kancil kembali duduk untuk beristirahat. Tapi Siput datang melewatinya.

"Siput!" kata Kancil.

"Ya, aku di sini, Kancil," begitu seterusnya yang terjadi. Hingga Kancil kelelahan dan Siput memenangkan perlombaan.

Di garis finis, Kancil mengakui kekalahannya. Sementara, Siput yang memenangkan perlombaan hanya tersenyum tipis. Siput tidak merayakan kemenangan dengan berlebihan.

13. Dongeng Batu Menangis, menyiratkan pesan untuk senantiasa menghormati orangtua

15 Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak-anak, Penuh Pesan Moral!ilustrasi anak-anak membaca dongeng (pexels.com/@toulouse)

Dongeng Batu Menangis adalah sebuah cerita yang dikutip dari buku yang berjudul Batu Menangis oleh Noor H. Dee. Kisah di dalamnya menyiratkan nasihat agar senantiasa hormat dan berbakti kepada orangtua.

Dongeng tersebut berkisah tentang seorang janda tua dengan seorang putrinya yang cantik jelita bernama Darmi. Mereka tinggal di sebuah gubuk yang terletak di ujung desa. Darmi memang cantik, parasnya indah menawan. Namun, tingkah lakunya sangatlah tidak cantik dan sifatnya sangatlah tidak menarik.

Setiap hari Darmi selalu bersolek di kamarnya. Ia tidak pernah mau membantu ibunya sedikit pun membereskan isi rumah. Kamarnya selalu berantakan. Darmi tidak peduli akan hal itu, ia hanya peduli pada wajahnya yang cantik jelita tiada terkira haruslah selalu tampil sempurna.

Ibunya Darmi yang sudah tua, setiap hari selalu bekerja keras demi mendapatkan uang. Apa pun jenis pekerjaannya, selama itu halal, akan ia kerjakan. Semua itu ia lakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan kebutuhan Darmi, anak semata wayangnya.

Ibunya Darmi juga kerap diperlakukan seperti pembantu. Setiap ditanya siapa yang berjalan di belakangmu, ia selalu menjawab bahwa ibunya adalah budaknya.

Mendengar hal itu terus menerus, Ibu Darmi merasa sakit hati hingga berdo'a. Secara perlahan Darmi berubah menjadi batu. Ia terus menangis dan memohon kepada ibunya. Namun, semua sudah terlambat. Kini, tubuhnya berubah menjadi batu yang terus mengeluarkan air mata.

14. Cerita Dongeng Petani Serakah, mengajarkan untuk bersyukur atas apa yang sudah dimiliki

15 Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak-anak, Penuh Pesan Moral!ilustrasi anak-anak membaca dongeng (pexels.com/@pixabay)

Kisah seorang Pak Petani yang selalu ingin mendapatkan banyak uang. Pada musim semi, ia berseru kepada Tuhan, "Jika hari cerah, aku akan menuai gandumku."

Pada hari berikutnya, matahari bersinar cerah. Pak Petani pun menuai sebagian gandumnya. Setelah itu, ia berseru kepada Tuhan lagi, "Seandainya hari ini hujan, pasti baik untuk gandumku yang lain."

Esok harinya turun hujan. Pak Petani berkata, "Jika hujannya lebih lebat, gandumku pasti lebih cepat tumbuh". Pada hari berikutnya hujan kembali turun.

Musim panas tiba, Pak Petani memanen gandum dan menumpuknya menjadi satu di ladang. Selesai bekerja, Pak Petani berkata, "Tuhan, seandainya Kau memberi lebih banyak hujan pasti hasil panenku jauh lebih besar dari ini."

Musim panas masih berlangsung. Pak Petani ingin segera menanam gandum. Ia berseru dengan kesal, "Mengapa Engkau tidak memberiku lebih banyak hujan, Tuhan? Berilah hujan sehingga aku bisa menanam gandum dan memanennya!"

Tuhan kemudian menurunkan hujan yang sangat lebat hingga berhari-hari. Banjir melanda ladang Pak Petani. Seluruh gandum Pak Petani hanyut terbawa air.

Dari kisah tersebut, pesan moral yang bisa diambil adalah kita harus selalu bersyukur dengan apa yang diberikan oleh Tuhan. Nikmatilah apa yang ada dan jangan terus merasa kekurangan.

15. Burung Bangau yang Angkuh, memberi pesan untuk tidak bersikap angkuh karena bisa merugikan diri sendiri

15 Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak-anak, Penuh Pesan Moral!ilustrasi ibu dan anak membaca dongeng (pexels.com/Kamaji Ogino)

Cerita ini mengajarkan anak untuk tidak bersikap angkuh. Karena sifat tersebut hanya akan merugikan, baik orang lain maupun pada diri sendiri. Dongen Burung Bangau yang Angkuh berkisah tentang seekor bangau berjalan dengan langkah yang anggun di sepanjang sebuah sungai kecil, matanya menatap air sungai yang jernih, leher dan paruhnya yang panjang siap untuk menangkap mangsa di air sebagai sarapan paginya.

Saat itu, sungai dipenuhi dengan ikan-ikan yang berenang, tetapi sang Bangau merasa sedikit angkuh di pagi hari itu.

"Saya tak mau makan ikan-ikan yang kecil," katanya kepada diri sendiri. "Ikan yang kecil tidak pantas dimakan oleh bangau yang anggun seperti saya."

Sekarang, seekor ikan yang sedikit lebih besar dari ikan lain, lewat di dekatnya.

"Tidak," kata sang Bangau. "Saya tidak akan merepotkan diri saya untuk membuka paruh dan memakan ikan sebesar itu!"

Saat matahari mulai meninggi, ikan-ikan yang berada pada air yang dangkal dekat pinggiran sungai, akhirnya berenang pindah ke tengah sungai yang lebih dalam dan dingin. Sang Bangau yang tidak melihat ikan lagi, terpaksa harus puas dengan memakan siput kecil di pinggiran sungai.

Itulah beberapa rekomendasi dongeng sebelum tidur terbaik yang bisa kamu jadikan sebagai pengantar sebelum tidur, yang penuh makna dan pesan moral. Semoga dapat bermanfaat untuk kamu yang memang sedang mencari referensi bacaan dongeng anak, ya!

Baca Juga: 4 Lokasi Asli Film Frozen di Dunia Nyata, Indah bak Negeri Dongeng

Topik:

  • Febriyanti Revitasari
  • Wendy Novianto
  • Pinka Wima
  • Jumawan Syahrudin
  • Bella Manoban
  • Antonius Putu Satria
  • Stella Azasya
  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya