5 Tips Mendidik Anak agar Dapat Membedakan yang Baik dan Buruk, Mudah!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak-anak berada pada usia yang masih membutuhkan bimbingan dari orangtuanya. Ketidak tahuan dan kepolosan anak sering kali membuatnya membutuhkan bantuan dari orang-orang di sekitar.
Salah satu hal yang dibutuhkan anak adalah cara membedakan antara yang baik dan yang buruk. Orangtua perlu mengajarkan anak mengenai hal ini agar anak dapat selektif dalam menentukan sikap saat mendengar atau melihat sesuatu.
Untuk membentuk anak agar dapat membedakan yang baik dan yang buruk, maka beberapa tips berikut ini dapat dicoba.
1. Membiasakan anak mendengar dan melihat hal baik
Sejak kecil tentunya anak harus ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik. Hal ini menjadi tugas penting yang harus diketahui oleh setiap orangtua.
Melalui pembiasaan terhadap hal-hal yang baik, maka anak hanya akan terbiasa dengan hal seperti itu. Tentunya contoh ini termasuk pada apa yang didengar dan dilihat oleh anak, sehingga orangtua lah yang juga harus ekstra selektif dalam menentukannya.
2. Mengawasi anak sebaik mungkin atas aktivitasnya
Pada saat anak mulai beranjak besar dan dapat melakukan aktivitas sendiri, tentunya orangtua memiliki peran yang tak kalah besar. Peran ini harus lebih ekstra dilakukan sebab anak sudah dapat melihat dan mendengar segala sesuatunya sendiri.
Orangtua perlu mengawasi anak sebaik mungkin atas aktivitas yang dilakukannya. Jangan sampai justru mengabaikan anak begitu saja.
Baca Juga: 6 Tips Mendidik Anak agar Tumbuh Penuh Rasa Bahagia
3. Menegur secara halus jika anak melakukan hal yang tak semestinya
Editor’s picks
Anak-anak mungkin masih belum memahami apa saja hal-hal yang berkonotasi baik dan apa yang buruk. Kebanyakan dari mereka masih perlu dibimbing dan diarahkan untuk tidak mengakses hal-hal yang buruk.
Jika justru anak secara tidak sengaja melakukan hal yang tak semestinya, maka orangtua perlu menegur anak secara halus. Tegurlah secara perlahan agar anak dapat memahami maksudnya tanpa merasa sakit hati.
4. Jelaskan konsekuensi atas hal negatif bila dilakukan
Seringkali anak-anak memiliki rasa keingin tahuan yang sangat tinggi dan hal ini membuat mereka mudah penasaran dengan banyak hal. Salah satu contohnya adalah rasa ingin tahu mengenai larangan untuk mendengar atau melihat hal-hal yang buruk.
Tentu saja orangtua dapat menjelaskan konsekuensi tersebut terhadap anak. Melalui pemahaman atas konsekuensi tersebut, maka anak akan sebaik mungkin menghindari hal tersebut.
5. Apresiasi anak jika melakukan hal yang tepat
Tidak mudah bagi anak untuk memahami instruksi yang diberikan oleh orangtua. Biasanya anak justru akan cenderung tidak konsisten dalam melakukan arahan tersebut.
Jika anak justru melakukan hal itu dengan baik, maka jangan ragu untuk memberikan apresiasi terhadapnya. Cara tersebut akan semakin mendorong anak untuk terus melakukan hal baik dan menghindari hal-hal yang buruk.
Mengajarkan anak untuk dapat menyeleksi segala sesuatunya sendiri memang memerlukan proses. Hal terpenting adalah tetap bersabar dan berupaya yang terbaik dalam pola didik anak. Berikan kepercayaan pada anak, ya!
Baca Juga: 5 Tips Mendidik Anak agar Menjadi Sosok yang Humoris dan Supel Banget!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.