Saat Suamimu Jadi Tentara, Lakukan 12 Hal Ini Supaya Hatimu Tenang

2. Kamu boleh memberikannya wejangan atau benda kesayangan sebelum ia pergi menuntaskan tugas ke tempat yang jauh

pixabay.com

Bukan rahasia lagi jika pasangan atau istri tentara sering memberikan cinderamata kecil, selain wejangan. Ada yang memberi kalung, foto, dan lainnya lagi. Kenapa begitu? Ini supaya dari kejauhan, mereka selalu mengingat keberadaan orang tersayang. Senyata-nyatanya kesibukan memang dapat membuat orang lain lupa dan tak rindu sama sekali. Inilah yang harus dihindari.

3. Baik kamu & pasanganmu harus saling berjanji, tidak akan selingkuh di tempat masing-masing. Lebih baik lagi, bikin tujuan nyata dalam waktu dekat ini

Photo by Josh Willink from Pexels

Karena sering pergi, kamu dan suamimu harus ikat janji. Karena yang namanya godaan, besar atau kecil, cepat atau lambat, bisa tidak disadari. Selingkuh bahkan bisa diawali dari hal-hal biasa dan sederhana. Agar janjimu ini tidak sekedar bayangan absurd, buatlah goals yang nyata. Misalnya, dalam waktu enam bulan kalian akan membeli motor baru, membuat warung, tamasya ke luar negeri, dan lain-lain.

4. Sibukkanlah dirimu dengan kegiatan bermanfaat supaya tidak berpikir aneh-aneh yang berujung cemburu

Photo by bruce mars from Pexels

Selain aktivitas di Persit, kamu juga bisa melakukan aktivitas-aktivitas lain yang bermanfaat. Mulai dari olahraga, berkebun, mengerjakan pekerjaan rumah, dan banyak lagi. Kenapa harus menyibukkan diri? Ini agar kamu dapat mengalihkan rasa rindumu untuk sementara. Dengan begitu, kamu tidak berpikir aneh-aneh dan mencemburui suami.

5. Jangan terlalu sering membuka sosial media. Kamu tidak perlu menghiraukan omongan orang soal keluarganya supaya tak hilang percaya diri

Photo by Kaboompics .com from Pexels

Terkadang, sosial media bisa menjadi racun untuk kehidupan sehari-harimu. Orang berlomba-lomba menampilkan hal-hal yang indah, meskipun tidak sepenuhnya yang terjadi demikian. Nah, kamu gak perlu iri kalau teman-temanmu pamer kemesraan dengan suami atau jalan-jalan bersama suami dan anak. Cukup jauhi sosial mediamu. Gunakan internet untuk keperluan selain sosial media.

6. Di sela-sela waktu yang sempit, jadwalkan video call untuk memadu kasih

Photo by picjumbo.com from Pexels

Meskipun sela waktu untuk berkomunikasi terasa sempit dan sedikit, setidaknya video call bisa menjadikan komunikasimu lebih berkualitas. Kamu dan suami tahu bagaimana keadaan fisik masing-masing, apakah sehat, bagaimana si kecil, dan sebagainya.

7. Jika kalian sudah memiliki anak, menjadikan sosok sang ayah sebagai teladan superhero adalah keputusan bijak

pixabay.com

Tantangan ketika memiliki suami yang bekerja jauh adalah membuat anak tetap sayang dan ingat pada ayahnya. Bagaimana pun juga, ia tidak boleh lupa pada ayah kandungnya dan ayahnya pun tak boleh lupa pada darah dagingnya sendiri. Mendongengkan anak tentang ayahnya sebagai pahlawan, bakal membuat sang anak kagum. Tak hanya itu, sang anak pun akan selalu menanti-nantikan ayahnya kembali dengan semangat.

8. Sering-seringlah berdoa mengingat pekerjaan suami penuh tantangan dan marabahaya

pixabay.com/id

Bagaimana pun, doa itu penting. Doa juga menjadi sugesti agar kamu selalu berpikir positif akan kehadirannya. Dengan doa, kamu percaya ia akan selalu selamat dari marabahaya dan segala resiko pekerjaan.

9. Meski simpel, menaruh foto suamimu di beberapa sudut rumah akan membuat anakmu & kamu tak lupa jika punya anggota keluarga lain

pixabay.com

Taruhlah foto suamimu, kamu dan suami, atau foto kalian bersama si kecil di sudut-sudut strategis rumah. Percayalah anakmu akan selalu ingat akan ayahnya dan menanyakan kapan ia akan pulang. Memori akan ayahnya tidak akan pernah hilang dari ingatannya.

10. Saat suami pulang & kalian bertemu lagi, jangan membuat banyak keluhan. Sebaliknya, bersyukurlah karena keadaannya sehat wal'afiat

Photo by Rosie Ann from Pexels

Jangan buat drama. Jangan membesar-besarkan masalah yang seharusnya bisa diatasi segera. Sebaliknya, bersyukur adalah kunci utama apalagi kamu mendapati suamimu pulang dengan selamat dan tak kurang apapun. Sebab meregang nyawa bisa terjadi kapan saja tanpa manusia bisa menebak.

11. Lakukan pillow talk dengan suami tentang kegiatan & semua tugasnya, walaupun tak semuanya bisa dibagi

pexels.com/@zun1412

Sebagai abdi negara, memang tidak semua aktivitas suamimu bisa dibagi. Bahkan pada istri sendiri. Tapi bukan berarti tidak ada pembicaraan dalam pillow talk. Aktivitas sederhana yang bisa dibagi, berikut dengan rencana dan problem bisa jadi bahan dan dicari solusinya.

12. Saat ia tak bertugas, mintalah suamimu untuk ambil keputusan agar ia merasa dibutuhkan & jadi kepala keluarga yang seutuhnya

Photo by Amber Morse from Pexels

Ya. Sebelum ia pergi jauh lagi, buatlah ia merasa berarti karena merasa dibutuhkan. Sederhana saja, meminta sarannya, membuatnya mengambil keputusan akan hal tertentu, dan meminta tolong melakukan sesuatu. Dengan begitu, ia bangga karena bisa membantu. Ia juga bisa mengarahkan atau memimpin keluargamu.

Gimana? Kamu sudah sempat mempraktekkan tips-tips di atas? Sudah merasa lebih tenang atau belum?