Wajib Tahu! Lakukan 6 Hal Ini Jika Anakmu dalam Kondisi Gawat Darurat

Dicatat ya tipsnya kalau sewaktu-waktu butuh!

Jadi ibu milenial dituntut terampil mengerjakan macam-macam hal. Selain mengurus rumah, mengasuh anak pun harus luwes. Terlebih kalau anak sakit dan kondisinya mendadak gawat darurat. Kamu gak boleh panik dan harus pintar mengakali sebelum ambulans datang atau kamu sampai di rumah sakit.

Sebelum hal tersebut terjadi, pastikan kamu mengetahui dasar-dasarnya. Lakukan enam hal ini jika anakmu dalam kondisi gawat darurat.

1. Jika diare, segera minumkan oralit atau isotonik. Karena air putih saja hanya menggantikan cairan, belum dengan elektrolitnya

Wajib Tahu! Lakukan 6 Hal Ini Jika Anakmu dalam Kondisi Gawat DaruratPexels/samer daboul

Diare akut adalah diare yang terjadi selama kurang dari dua minggu. Jika lebih dari dua minggu, disebut dengan diare kronis. Penyebabnya adalah faktor infeksi (bakteri, jamur, parasit, virus) dan non-infeksi (zat beracun, peradangan, malabsorbsi, alergi makanan, obat, atau bahan yang bersifat pencahar). Kasus pada anak-anak sering disebabkan yang pertama.

Agar diare mereda, perbanyaklah konsumsi cairan agar cairan dan elektrolit tubuh cepat tergantikan. Minum air putih saja belum cukup karena ia tidak menggantikan elektrolit. Oralit atau minuman isotonik bisa jadi solusi. Jangan mengurangi konsumsi makanan karena tubuh tetap perlu zat gizi.

Terakhir, hindari makanan pedas, berlemak, berserat tinggi, susu, dan kafein. Apabila dalam tiga hari, frekuensi diare justru meningkat (disertai darah dan lendir) dan muntah-muntah, lekas kunjungi dokter. 

2. Jika tangan teriris dan terjadi perdarahan, bilas air, cuci dengan sabun ringan, dan tutup kassa. Kalau terlalu parah, bawa ke dokter

Wajib Tahu! Lakukan 6 Hal Ini Jika Anakmu dalam Kondisi Gawat DaruratPexels/rawpixel.com

Luka akibat teririsdan sampai terjadi perdarahan bisa berujung pada infeksi kalau tidak ditangani dengan baik. Apalagi jika lukanya disebabkan karena benda kotor dan berkarat, potensi tetanus akan semakin besar. Begitu teriris, langsung bilas luka dengan air mengalir. Kemudian cuci dengan sabun ringan dan tutup dengan kain kassa atau perban. 

Kalau darah sampai menyemprot, lilit luka dengan perban dan bawa ke dokter. Kemungkinan, suntik tetanus akan diberikan jika luka disebabkan benda kotor atau berkarat, tepian luka tampak tidak teratur serta menganga, ada kotoran di luka yang sulit diambil, dan darah tak kunjung henti dalam waktu 30 menit.

Setelah itu, kamu masih harus memantau perkembangan si kecil. Apabila muncul demam di atas 39 derajat Celcius, daerah sekitar luka jadi mati rasa, sendi di sekitar luka tak bisa bergerak, luka mengeras, meradang dan bernanah, kembalilah ke rumah sakit untuk tindakan lanjut.

3. Bila mata terkena cairan kimia, segera bilas air selama minimal 20 menit. Lakukan terus sambil menuju UGD agar kondisinya tak semakin parah

Wajib Tahu! Lakukan 6 Hal Ini Jika Anakmu dalam Kondisi Gawat DaruratPexels/Skitterphoto
dm-player

Cairan kimia yang terkena mata bisa berakibat radang kornea mata, radang selaput mata, bahkan kebutaan. Karena itu, segera aliri mata si kecil dengan air bersih selama 20 menit. Lakukan terus selagi menuju UGD agar keadaan tak kunjung parah. Jangan lupa, bawa serta cairan kimianya agar dokter dapat menentukan tindakan medis yang tepat.

Baca Juga: 10 Nama Anak Seleb dari Bahasa Sansekerta, Artinya Indah Banget!

4. Bila hidung mimisan, selain disumpet daun sirih, juga bisa dikompres es batu. Lakukan setelah memencet hidung dengan kuat selama 10 menit

Wajib Tahu! Lakukan 6 Hal Ini Jika Anakmu dalam Kondisi Gawat DaruratPexels/Snapwire

Mimisan adalah gejala yang ditimbulkan oleh penyakit primer. Penyebab utamanya adalah pecahnya pembuluh darah di rongga hidung. Pecahnya rongga hidung ini juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi mulai dari penyebab lokal, infeksi, demam, penyakit, hipertensi, pemakaian obat-obatan, dan sebagainya.

Jika si kecil mimisan, pencet hidung dengan cukup kuat selama 10 menit. Hal ini agar perdarahan bisa lebih terkontrol. Kompres hidung dengan es supaya pembuluh darah menyempit dan perdarahan berhenti. Jangan lupa, dudukkan si kecil agar darah tidak mengalir ke area belakang hidung dan berujung tertelan.

5. Jika si kecil pingsan, goyang-goyang tubuhnya. Bila tak segera sadarkan diri, tengadahkan kepala agar jalan napasnya tetap terbuka

Wajib Tahu! Lakukan 6 Hal Ini Jika Anakmu dalam Kondisi Gawat DaruratPexels/Matheus Bertelli

Untuk memastikan kesadaran si kecil, panggil atau goyang pundaknya. Lalu, tengadahkan kepalanya agar tetap bisa bernapas. Kalau masih tidak sadarkan diri, hubungi layanan gawat darurat atau ambulans. Pastikan pula agar tidak memberi makanan dan minuman pada anak yang tak sadar karena malah semakin menutup pernapasannya.

6. Jika si kecil tersedak, segera hubungi ambulans. Selagi menunggu, buatlah hentakan keras dengan melingkarkan lenganmu ke pinggang

Wajib Tahu! Lakukan 6 Hal Ini Jika Anakmu dalam Kondisi Gawat Daruratchildrenswellnesscenter.com

Pertama-tama, kamu harus memastikan tanda-tanda tersedak dari perilakunya yang memegangi leher, membuka mulut, dan menjulurkan lidah. Bila positif, hubungi ambulans. Selagi menunggu ambulans tiba, berdirilah di belakang si kecil dan lingkarkan lengan ke pinggangnya. Karena tubuh yang masih kecil, kamu bisa melakukan hal ini sambil berlutut.

Kepalkan satu tangan dan genggam dengan tangan lain di mana posisi jempol ada di sisi atas. Kemudian letakkan genggaman tadi di antara posisi pusar dan ulu hati. Hentakkan keras dan ulangi sampai si kecil tak tersedak lagi atau sampai ambulans tiba.

Itu dia enam hal yang harus dilakukan jika anakmu dalam kondisi gawat darurat. Setelah memahaminya, sudah siapkah kamu menjalankannya tanpa panik nantinya?

Baca Juga: Agar Selalu Takut Tuhan, Ini 10 Ide Nama Anak Kristiani yang Kekinian

Topik:

  • Febriyanti Revitasari
  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya