Pasca Jadi Ibu, 9 Perdebatan Memusingkan Ini Pasti Pernah Kamu Alami!

"Gak kerja lagi? Sia-sia dong sekolah tinggi-tinggi!"

Sebagai ibu, kewajiban wanita adalah menjaga tumbuh kembang anak. Jangan sampai si anak sakit atau kelaparan. Pastinya, si buah hati juga wajib sehat. Namun kalau sudah ketemu orang lain, sebaik apa pun kamu merawat si kecil, pasti selalu ada perdebatan. Kamu yang belum merasakannya, pasti sudah pernah melihatnya di media sosial.

Pasca jadi ibu, inilah perdebatan memusingkan yang pasti pernah kamu alami! Apa saja itu?

1. Keluarga terbiasa memeriksakan dan memberi vaksin sejak kita kecil. Di luar sana, ada yang menyerukan antivaksin yang bikin goyah

Pasca Jadi Ibu, 9 Perdebatan Memusingkan Ini Pasti Pernah Kamu Alami!Pexels/Pixabay

Menurut Departemen Kesehatan Indonesia, vaksin adalah bentuk produk biologi yang berasal dari virus, bakteri, atau kombinasi keduanya yang telah dilemahkan. Vaksin diberikan untuk merangsang antibodi dari infeksi tertentu. 

Kementerian Kesehatan menegaskan jika imunisasi merupakan program kesehatan yang paling efektif untuk mencegah sakit, cacat, dan kematian yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

2. ASI atau susu formula selalu jadi perbincangan di antara ibu-ibu yang bertetangga. Idealnya, memang ASI yang diberikan tapi tergantung kondisinya

Pasca Jadi Ibu, 9 Perdebatan Memusingkan Ini Pasti Pernah Kamu Alami!unsplash.com

Kekuatan ASI sebagai nutrisi penting untuk bayi, tak perlu diragukan lagi. Namun, ada beberapa kondisi di mana susu formula juga diperlukan. Sebut saja jika kondisi kecukupan ASI lebih besar daripada jumlah yang bisa diproduksi si ibu. Selain itu, galaktosemia, maple syrup urine disease, dan fenilketonuria adalah kondisi di mana bayi tidak dapat menerima ASI. Kondisi ibu yang sakit pun mempengaruhi soal bayi diberi ASI atau tidak.

3. Beranjak tumbuh, problema soal mengenalkan gadget atau tidak akan terjadi. Belum dengan topik durasi yang diperbolehkan untuk bermain gadget

Pasca Jadi Ibu, 9 Perdebatan Memusingkan Ini Pasti Pernah Kamu Alami!Pexels/Pixabay

Di kota-kota besar, sudah lumrah kita temui anak kecil bermain ponsel atau tablet. Jika orangtua sibuk, benda inilah yang menemani waktunya. Karena itu, muncullah perdebatan soal penggunaan gadget dan durasinya pada si kecil. Yang pro gadget sudah pasti agak sensitif soal ini karena gadget dianggap membantu merangsang daya pikir anak dan mengisi aktivitas selama orangtua sibuk. 

Tapi sebagian lagi mengatakan gadget harus diajarkan pada usia tertentu agar bisa menikmati masa kecil dan bersosialisasi. Kalau dibolehkan pun, musti dibatasi agar tidak lupa belajar dan istirahat. Terlalu lama bermain gadget juga akan membuat kesehatan mata si kecil terganggu.

4. "Kok belum bisa ngomong sih? Kok belum bisa jalan sih? Seharusnya usia segini kan sudah bisa. Anakku saja blablabla..."

Pasca Jadi Ibu, 9 Perdebatan Memusingkan Ini Pasti Pernah Kamu Alami!Pexels/Pixabay

Semua ibu tentunya ingin anaknya bertumbuh kembang dengan normal. Mulai dari melihat, bersuara, merangkak, tersenyum, makan, bicara, dan sebagainya. Kalau pun ada yang tidak mengikuti arah tumbuh kembang pada umumnya, hendaknya tidak dicela atau didikte macam-macam. Lebih baik lakukan pendekatan personal dan bantu agar masalahnya lebih ringan. Betul?

5. Perdebatan lainnya lagi adalah soal cara mendidik anak. Apakah harus dibuat disiplin atau lembut?

Pasca Jadi Ibu, 9 Perdebatan Memusingkan Ini Pasti Pernah Kamu Alami!Pexels/Katii Bishop

Ada yang bilang, anak tidak boleh dikerasi agar tidak trauma di kemudian hari. Ada yang bilang juga, sesekali anak perlu dimarahi agar dia lebih memahami dan perhatian pada apa yang diajarkan orangtua. Dengan ini, akan terbentuk karakter anak yang disiplin di kemudian hari.

dm-player

Apa pun itu, pastikan gaya asuh demokratis dilakukan. Dengan gaya ini, orangtua bisa menetapkan aturan untuk anak-anak. Tapi orang tua juga terbuka saat mendengarkan anak-anak dan memahami kebutuhannya. Kalau anak-anak melanggar, tegurlah dengan cara halus dan tidak menggunakan kekerasan. Tapi, yang kompak ya sama suami!

Baca Juga: Gak Boleh Asal, Ini 6 Fakta Gentle Birth yang Dipakai Sharena Gunawan

6. Cara gendong dan jenis gendongan yang dipakai pun begitu. Ada yang bilang lebih bagus posisi M, ada juga yang bilang bagusan posisi lurus

Pasca Jadi Ibu, 9 Perdebatan Memusingkan Ini Pasti Pernah Kamu Alami!Pexels/Josh Willink

Secara tradisional, kita biasa menggunakan kain jarik dengan simpul mati ketika menggendong. Kini, di pasaran telah beredar aneka macam jenis gendongan dan posisi gendongan pun bermacam-macam. Mereka adalah ring sling (seperti jarik dengan cincin pengatur), pouch (seperti jarik tanpa simpul mati), meh dai (bayi menempel pada punggung penggendong), dan soft structured carrier/SSC (bayi menghadap ke dada ibu).

Apa pun jenis gendongan yang dipakai, alangkah bijaknya kalau dirimu menyesuaikannya dengan tumbuh kembang anak. Beberapa jenis gendongan hanya boleh dipakai jika si anak sudah bisa duduk dan menyangga lehernya dengan kuat. Jika perlu, konsultasikan ke orang ahli bisa jadi jalan penengah yang baik.

7. "Kapan kasih MPASI ke anak? Pakai yang istan atau yang alami? Kalau yang instan, ada MSG dan pengawet, lho!"

Pasca Jadi Ibu, 9 Perdebatan Memusingkan Ini Pasti Pernah Kamu Alami!Pexels/amsw photography

Menurut dokter spesialis anak Meta Herdiana Haninditia, MPASI instan tidak dilarang untuk bayi. Justru MPASI instan membantu ibu supaya mendapatkan takaran zat besi yang tepat. MPASI alami pun tidak dilarang asalkan tahu seberapa banyak zat besi yang musti dimasak. Karena untuk mendapatkan 10,8 miligram zat besi, perlu 950 gram bayam. Banyak sekali bukan?

Untuk kandungan MSG dalam MPASI instan juga tidak perlu dikhawatirkan. Toh, sudah ada standar baku dari WHO soal makanan bayi yang dilarang menggunakan MSG dan pengawet. Selama produk MPASI instan bisa beredar dan terdaftar BPOM, keamanannya dijamin. Selama ini, MPASI instan bisa awet karena teknik drum drying.

8. "Habis cuti selesai, tetap kerja kan? Gak sayang sekolah tinggi-tinggi tapi cuma jadi ibu rumah tangga aja?"

Pasca Jadi Ibu, 9 Perdebatan Memusingkan Ini Pasti Pernah Kamu Alami!Pexels/Elias de Carvalho

Sebenarnya, menjadi ibu rumah tangga bukanlah hal yang memalukan. Justru, ini adalah hal yang membanggakan karena bisa membesarkan anak sendiri tanpa bantuan asisten rumah tangga. Mengambil pendidikan yang tinggi dan berakhir pada mengasuh anak pun membanggakan. Justru, kamu bisa menularkan ilmu yang tinggi itu secara langsung.

9. "Melahirkannya normal atau caesar? Normal kan?"

Pasca Jadi Ibu, 9 Perdebatan Memusingkan Ini Pasti Pernah Kamu Alami!Pexels/Pixabay

Tidak ada yang salah juga soal melahirkan tanpa metode normal. Siapa juga ibu yang menginginkan kondisi tidak kondusif pada persalinannya? Tentu tidak ada! Daripada keselamatan sang bayi atau si ibu sendiri tidak aman, langkah bijaknya adalah menjalankan proses caesar.

Proses caesar dapat terjadi jika janin tidak mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi yang cukup, adanya infeksi pada ibu, perdarahan vagina yang berlebihan, preeklamsia, plasenta terlalu turun, dan masih banyak lagi.

Itu dia sembilan perdebatan memusingkan yang bakal kamu alami pasca jadi ibu. Kalau mau dirunut lagi, pasti masih banyak lagi deh perdebatan nyinyir lainnya yang bikin kesel! Gak usah ditanggapi terlalu serius, ya. Kalau kamu tahu itu yang paling terbaik untukmu dan punya dasar yang kuat, jalankan saja!

Baca Juga: 6 Fakta Water Birth yang Harus Calon Ibu Pertimbangkan

Topik:

  • Febriyanti Revitasari
  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya