Ini 6 Dampak Buruk Jika Gak Ada Batasan Antara Orangtua dan Anak

Ingat, orangtua tetaplah orangtua!

Banyak yang menganggap bahwa pola asuh yang menganggap orangtua adalah teman dan sahabat bagi anak adalah pilihan tepat. Itu memang tidak salah karena dengan pola asuh ini, anak akan merasa nyaman tanpa adanya sekat pembatas antara anak dan orang tua sekaligus menciptakan keharmonisan dalam keluarga karena anak dan orangtua yang saling mengerti dan saling bertukar pikiran.

Tetapi tunggu dulu! Ternyata pola asuh orangtua sebagai teman dan sahabat anak juga menimbulkan dampak buruk bagi anak terutama dalam segi pengembangan kepribadian. Nggak percaya? Simak penjelasannya berikut.

1. Anak menjadi sangat manja 

Ini 6 Dampak Buruk Jika Gak Ada Batasan Antara Orangtua dan AnakPexels/Luis Quintero

Ketegasan adalah sesuatu yang sangat penting sebagai orangtua karena ini akan berdampak positif untuk perkembangan perilaku dan kepribadian anak karena seperti manusia lainnya, anak tidak akan selamanya menjadi anak-anak dan akan tumbuh menjadi remaja sampai menjadi dewasa. Namun, berbeda jika kamu sebagai orangtua berperan sebagai teman dan sahabat untuk anakmu dengan memenuhi keinginan dan mendengarkan apa yang anak katakan. 

Yang akan terjadi adalah anak akan menjadi sangat manja dan terkesan bossy karena segala permintaannya harus dituruti oleh dan maunya hanya ingin didengar saja dan juga,  anak jadi susah dinasihati karena dia tidak pernah belajar mendengarkan orangtuanya. 

2. Anak jadi suka bertindak semaunya sendiri

Ini 6 Dampak Buruk Jika Gak Ada Batasan Antara Orangtua dan AnakPexels/mohamed Abdelgaffar

Bersikap tegas adalah hal yang manusiawi sebagai orangtua dalam mendidik anak karena anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi sehingga harus diawasi dan dipantau agar anak tidak salah langkah dalam hidupnya dan diharapkan anak menjadi sosok yang berbudi dan mampu membedakan baik buruknya sebuah pilihan. Hal sebaliknya akan terjadi jika kamu membangun hubungan orangtua dan anak layaknya teman. 

Anak benar-benar akan suka bertindak semaunya sendiri karena kamu sebagai orangtua tidak pernah mengawasinya dan bukan mustahil kalau kelak anak akan terjerumus ke dalam pergaulan bebas hingga penyalahgunaan alkohol dan narkoba yang jelas-jelas akan menghancurkan masa depannya. 

3. Anak jadi tidak bisa disiplin dan bertanggung jawab

Ini 6 Dampak Buruk Jika Gak Ada Batasan Antara Orangtua dan AnakPexels/Julia M Cameron
dm-player

Anak tidak akan pernah menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan jika kamu tidak pernah bersikap tegas sebagai orangtua kepada anak dengan embel-embel "orangtua adalah sahabat anak". Karena anak maunya nempel terus sama kamu yakni orangtuanya dan dibebaskan dalam segala hal akan mengakibatkan anak menjadi tidak bisa belajar disiplin dan bertanggung jawab dalam menjalani hidupnya sendiri. Padahal kedisiplinan dan tanggung jawab itu sangat penting untuk diajarkan kepada anak lho.

Baca Juga: Jangan Terus Dibiarkan! Ini 5 Cara Menyikapi Anak yang Manja

4. Anak jadi tidak terbiasa menyelesaikan masalahnya sendiri

Ini 6 Dampak Buruk Jika Gak Ada Batasan Antara Orangtua dan AnakPexels/cottonbro

Salah satu ciri orangtua yang menganggap dirinya sebagai teman sekaligus sahabat bagi anaknya adalah mau mendengarkan curahan hatinya dan memberikannya saran dan solusi dalam memecahkan masalah. Namun dengan dalih seperti itu, orangtua jadi selalu turun tangan dalam pemecahan masalah anak yang tentu saja sangat tidak baik bagi perkembangan kepribadian anak. Lama kelamaan, anak jadi tidak terbiasa untuk menyelesaikan masalah hidupnya sendiri dan suka bergantung pada orang lain alias anak benar-benar tidak bisa mandiri sampai ia berusia dewasa. 

5. Anak jadi pribadi yang mudah menyerah dan takut mengambil risiko

Ini 6 Dampak Buruk Jika Gak Ada Batasan Antara Orangtua dan AnakPexels/Matheus Bertelli

Sudah barang tentu jika kamu membangun hubungan orangtua dan anak layaknya teman sekaligus sahabat, maka kamu akan menghilangkan segala aral melintang yang menghalangi anak dengan tujuan agar anak selalu berhasil dan terhindar dari kegagalan. Kalau kamu sebagai orangtua begini terus, maka ke depannya anak akan menjadi pribadi yang sangat rapuh mentalnya karena tidak pernah menghadapi tantangan dan tekanan dalam hidup sehingga ia menjadi mudah menyerah dan lekas berputus asa ketika dihadapkan pada beban hidup serta takut mengambil risiko dalam hidupnya karena selalu diajarkan orangtua untuk tidak boleh yang namanya gagal. Padahal cobaan berupa kegagalan dalam hidup justru akan menguatkan mental anak, lho. 

6. Anak tidak akan pernah tumbuh menjadi sosok dewasa 

Ini 6 Dampak Buruk Jika Gak Ada Batasan Antara Orangtua dan AnakPexels/Guilherme Ferrari

Hal fatal yang akan anak rasakan saat kamu sebagai orangtua menerapkan pola asuh "sahabat anak" dan tidak pernah bersikap tegas dan menerapkan batasan yang jelas dan tegas adalah dia tidak akan pernah bisa tumbuh menjadi sosok yang dewasa. Akhirnya, anak akan menjadi sosok yang kekanak-kanakan dan tidak jelas pula arah tujuan hidupnya yang tentu saja akan menyusahkanmu kelak ketika dia sudah memasuki usia dewasa akibat pola asuh yang jelas salah besar ini. 

Memang pola asuh "teman" memang lumrah diterapkan orangtua pada anak, tapi dampak buruknya justru sangat besar karena itu sudah tergolong pola asuh permisif karena lunturnya batasan yang seharusnya ada. Oleh karena itu, sebagai orangtua, kamu harus mengganti pola asuh seperti ini dan kalaupun masih ingin menerapkannya, tetap perlu adanya aturan dan batasan bagi anak karena pola asuh "teman" sebenarnya tidak baik untuk perkembangan anak. 

Baca Juga: Gampang Kangen dan Manja, 5 Zodiak Cowok Ini Gak Kuat Menjalani LDR

Wimantyo Resi H. Photo Verified Writer Wimantyo Resi H.

Hanya orang biasa yang ingin melihat dunia.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya