Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seseorang yang merasa malas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Intinya sih...

  • Rutinitas harian yang monoton dapat menyebabkan kejenuhan dan burnout.
  • Ketika kebosanan terhadap rutinitas mencapai batasnya, aktivitas menjadi sulit dan motivasi menurun.
  • Perlu mencari kesempatan untuk istirahat, ciptakan waktu senggang, dan melakoni aktivitas yang menciptakan kegembiraan.

Menjalani rutinitas adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari bangun tidur hingga kembali bersiap untuk tidur, selalu ada aktivitas yang perlu dilakukan. Namun, mengulang kegiatan yang sama setiap hari dalam jangka waktu tertentu sudah jelas dapat menimbulkan rasa bosan yang luar biasa. Pada suatu titik, kejenuhan itu sudah tidak dapat ditoleransi sehingga seseorang bisa merasakan keadaan burnout.

Ketika burnout sudah terjadi, maka akan merasa sulit untuk melakukan aktivitas yang biasanya dapat diselesaikan dengan mudah. Akibatnya, banyak pekerjaan jadi terbengkalai atau tidak berhasil dituntaskan. Oleh sebab itu, ada baiknya mengenali tanda-tanda bahwa kebosanan terhadap rutinitas harian sudah mencapai batasnya agar situasi yang buruk bisa dicegah. Simak penjelasannya dalam artikel ini, ya!

1.Tidak ada motivasi untuk menjalani hari

ilustrasi seseorang yang baru bangun tidur (pexels.com/Miriam Alonso)

Meski sering mengeluh soal fase hidup yang terasa jalan di tempat, tetapi banyak orang tetap akan bangun tidur tepat waktu dan mengerjakan segala aktivitasnya seperti biasa. Semua dilakukan agar roda perekonomian terus berputar dan diharapkan esok hari selalu lebih baik dari hari ini. Oleh sebab itu, semalas apa pun keadaan diri, masih ada usaha untuk produktif.

Nah, bila mencapai suatu titik di mana motivasi untuk menjalani hari saja tidak bisa digapai, ini merupakan tanda bahwa kamu sudah terlalu jenuh dengan rutinitas. Jangankan beraktivitas, bangun dari tempat tidur saja perlu waktu yang lama karena tidak punya semangat. Kalau sudah begini, maka ada baiknya segera mencari kesempatan untuk menyegarkan hati dan pikiran, ya!

2.Selalu memikirkan hal-hal selain rutinitas

ilustrasi seorang perempuan yang sedang mengoperasikan ponsel (pexels.com/Karolina Grabowska)

Rasa bosan luar biasa terhadap kegiatan yang rutin dijalani sehari-hari juga tercermin dari pikiran yang terus tertuju pada hal-hal baru. Banyak aktivitas yang harus dikerjakan di hari itu, tetapi justru rasanya ingin melakoni sesuatu yang lain, seperti pergi liburan, menghabiskan waktu untuk hobi, atau apa saja asal tidak kembali pada kejenuhan. Hanya dengan membayangkan bisa mengambil jeda sejenak saja sudah terasa begitu melegakan.

Kalau sudah begini, memang alangkah baiknya bila segera bertindak untuk memungkinkan adanya break. Ciptakan waktu senggang, seperti dengan cara mengambil cuti, lalu manfaatkan untuk melakukan aktivitas apa saja yang dapat membuat hatimu senang. Dengan begini, diharapkan pikiran bisa kembali segar sehingga kewarasan tetap terjaga.

3.Merasa sulit untuk menikmati waktu istirahat yang dimiliki

ilustrasi seseorang yang merasa stres (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pada keadaan normal, waktu istirahat setelah melakoni beragam tanggung jawab di hari itu menjadi momen yang paling ditunggu. Pasalnya, bersantai merupakan cara yang efektif untuk bantu melepas rasa penat karena beraktivitas. Hasilnya, beban yang tadinya menumpuk bisa perlahan dihilangkan sehingga siap untuk menghadapi rutinitas yang sama di esok hari.

Namun, bila waktu istirahat yang dimiliki sudah tidak bisa memberikan sensasi menenangkan seperti biasanya, ini merupakan tanda bahwa kebosananmu terhadap kegiatan sehari-hari sudah mencapai batasnya. Dibutuhkan cara relaksasi yang baru, seperti melakoni liburan atau aktivitas yang menciptakan kegembiraan lainnya sesegera mungkin. Jika pikiran yang kusut sudah berhasil diurai, istirahat yang berkualitas akan kembali bisa dinikmati seperti sedia kala.

Melakoni rutinitas sehari-hari memang pada suatu titik akan terasa sangat membosankan. Oleh sebab itu, sebelum keadaan ini menjadi parah, usahakan untuk memberi jeda sejenak agar ada kesempatan untuk menikmati hidup tanpa beban berlebihan. Dengan begini, kewarasan akan tetap terjaga dan semua akan baik-baik saja, bukan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team