IWF 2020: 5 Kiat Menuangkan Tulisan ke Dalam Film ala Fajar Nugros

Temukan kegelisahan terbaikmu! #IWF2020

Indonesia Writers Festival yang diselenggarakan oleh IDN Times telah memasuki hari ketiga pada Kamis, (24/9/2020). Dalam sesi "Kearifan Lokal Dalam Film", Fajar Nurgros yang adalah salah satu sineas sekaligis seniman tanah air yang telah malang melintang di dunia hiburan tanah air hadir sebagai pembicara pada sesi tersebut.

Banyak sekali pelajaran dan materi-materi menarik yang dipaparkan yang berkaitan dengan kemajuan perfilman tanah air khususnya yang berkaitan dengan upaya untuk mengankat budaya dan kearifan lokal di Indonesia ke dalam berbagai karya film.

Selain itu, Fajar juga memberikan berbagai macam tips yang pastinya sangat berguna bagi para calon sineas muda Indonesia, salah satunya yang berkaitan dengan bagaimana cara menuangkan tulisan kedalam film. Mau tau apa saja itu?

Berikut ini adalah lima kiat untuk menuangkan tilisan kedalam film ala Fajar Nugros sesuai yang ia sampaikan dalam sesi "Kearifan Lokal Dalam Film" di IWF 2020.

1. Menulis dengan gambar

IWF 2020: 5 Kiat Menuangkan Tulisan ke Dalam Film ala Fajar NugrosYouTube.com/IDN Times

Dalam menuangkan sebuah ide kedalam sebuah konten tulisan, tentu saja tantangannya akan jauh berbeda ketika ide tersebut dituangkan kedalam karya tulis dengan abjad yang akan lebih mudah dibandingkan ide dan tulisan tersebut dituangkan kedalam karya visual atau film.

Menurut Fajar, konsep dasar yang dibangun untuk membuat cerita tersebut menjadi lebih menarik haruslah dibangun dengan basic yang dekat dengan lingkungan masyarakat. Dengan cara demikian maka akan membuat karya tulisan yang akan dituangkan ke dalam film tersebut menjadi lebih fresh dan pastinya dekat dengan kehidupan sehari-hari.

2. Fokus ke konten cerita

IWF 2020: 5 Kiat Menuangkan Tulisan ke Dalam Film ala Fajar Nugrosunsplash.com/Gabrielle Henderson

Konten menjadi bagian penting dari sebiah film yang dapat menentukan kemana arah film yang dihasilkan. Selain itu, konten yang disajikan menjadi sebuah daya tarik yang harus benar-benar diperhatikan agar dapat menghasilkan sebuah karya yang dapat diterima secara universal di tengah masyarakat.

Fajar juga menyatakan bahwa konten tulisan yang hendak difilmkan harus dikemas dengan proses yang menyenangkan dan dapat menghasilkan tujuan yang menghibur dan lekat dengan kehidupan masyarakat.

Dengan demikian maka karya yang akan dihasilkan dapat membawa sebuah warna baru yang hadir dengan kemasan yang lebih segar namun dapat diterima oleh para penikmat karena konsep dan konten yang disajikan lebih unik dan berbeda.

Baca Juga: IWF 2020: 5 Tips Fajar Nugros Bikin Film dari Budaya Lokal

3. Karakter harus dekat dengan masyarakat

IWF 2020: 5 Kiat Menuangkan Tulisan ke Dalam Film ala Fajar Nugrosunsplash.com/Avel Chuklanov
dm-player

Karakter-karakter yang dihadirkan dalam film dengan cara yang unik akan lebih memberikan warna kepada penonton untuk tidak cepat merasa bosan dengan alur cerita yang dihasilkan. Fajar menuturkan bahwa karakter yang dihadirkan harus benar-benar original dan dekat dengan kehidupan sosial di tengah masyarakat. Tawarkan sesuatu yang menarik dalam setiap karakter yang diciptakan dengan warna yang berbeda dengan yang sudah biasa berkembang didalam film-film terdahulu.

Selain itu para aktor yang dipakai juga harus benar-benar menyatu dengan karaktet yang mereka perankan. Fajar juga menambahkan bahwa dalam usahanya untuk menyatukan para aktor dengan karaktet yang mereka perankan, ia hanya menyediakan satu bahasa didalam naskah bahasa daerah yang ia tulis.

Menurutnya hal ini akan lebih mudah karena para aktor akan lebih fokus kepada bahasa dan lakon dari karakter yang mereka perankan sehingga terbukti dapat membuat mereka menyatu.

4. Masalah yang diangkat harus unik

IWF 2020: 5 Kiat Menuangkan Tulisan ke Dalam Film ala Fajar Nugrosunsplash.com/KAL VISUALS

Ketika karakter sudah bisa memenuhi kriteria dengan keunikannya maka hal lain yang juga menjadi sangat penting untuk diperhatikan adalah konflik yang diangkat di dalam cerita. Menurut Fajar, konflik yang dibagung harus benar original dan berbeda dengan yang lain.

Ketika membangun arah konflik maka alangkah baiknya apabila kita juga berkaca kedalam kehidupan sosial kita sendiri. Angkatlah tema-tema konflik yang biasa kita alami dan rasakan baik itu dengan teman, keluarga, lingkungan dan lain sebaginya. Mungkin konflik yang kita hadapi terkesan biasa saja namun apabila dipoles dengan sunggguh-sungguh untuk dijadikan sebuah karya maka pastinya akan menghadirkan warna yang berbeda dengan sudah biasa disajikan dalam film-film lain.

Hal ini akan dengan mudah dan sendirinya menarik audince untuk bisa menikmati karya yang akan kita hasilkan. Selain itu, nilai moralnya akan lebih mudah untuk dipahami oleh para penikmat karya kita.

5. Punya impact kepada penonton

IWF 2020: 5 Kiat Menuangkan Tulisan ke Dalam Film ala Fajar Nugrosunsplash.com/Krists Luhaers

Tujuan utama dari sebuah film tentu saja adalah untuk menghibur banyak orang. Akan tetapi jangan lupa juga bahwa harus ada impact yang didapat oleh para penonton yang dapat memberikan sebuah pelajaran dan lengalaman baru kepada mereka yang nantinya bisa mereka aplikasikan falam kehidupan mereka di tengah masyarakat.

Untuk itulah dalam kaitannya dengan menuangkan tulisan kedalam karya visual dalam hal ini film, apalagi yang mengangkat tema kearifan lokal di Indonesia maka dampak yang dihasilkan juga harus benar-benar mengena bagi masyarakat dan bisa memacu mereka ke arah yang lebih positif.

Nah, itulah lima kiat untuk menuangkan tilisan kedalam film ala Fajar Nugros sesuai yang ia sampaikan dalam sesi "Kearifan Lokal Dalam Film" di IWF 2020. Semoga dapat memberikan motivasi bagi para generasi Millennials dan Gen Z untuk bisa mewujudkan setiap mimpi kearah yang lebih baik.

IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2020. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2020 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesians Through Writing ini dilangsungkan pada 21 hingga 26 September 2020 melalui Zoom dan Youtube channel IDN Times.

IWF 2020 sendiri menghadirkan lebih dari 20 pembicara kompeten di berbagai latar belakang seperti Nadin Amizah, Sal Priadi, Agus Noor, Ivan lanin, Tsana, Kalis Mardiasih, dan masih banyak lainnya.

Simak terus keseruan setiap sesinya di situs kami, idntimes.com, ya!

Baca Juga: IWF 2020: 5 Alasan Baca Novel "Rahasia Soeratmi" Karya Wisnu S. Adji

Abdi Mauninho Photo Verified Writer Abdi Mauninho

Menulis dan membaca adalah cara terbaik untuk melihat dunia dari sisi yang berbeda. - fb: Abdi Mauninho - ig: @abdie_14 - Youtube: Tapaleuk TV

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya