5 Kebiasaan Marah yang Baik menurut Aristoteles, Logis Banget

Kebiasaan marah ini tak mudah untuk dilakukan 

Marah merupakan salah satu emosi yang secara natural dapat dirasakan oleh semua manusia. Emosi negatif ini biasanya timbul jika ada pemicu, seperti merasa direndahkan, diserang, diperlakukan tidak adil, dan lain sebagainya.

Ketika marah, manusia cenderung kehilangan kendali diri dan melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan penyesalan di masa yang akan datang. Jenis marah seperti inilah yang paling umum dan terasa mudah sebab kita hanya perlu mengikuti emosi sesaat yang menggebu-gebu.

Dalam buku The Nicomachean Ethics, filsuf Yunani, Aristoteles menulis sebuah ungkapan yang berbunyi, “Siapa pun bisa marah. Marah itu mudah, tetapi marah pada orang yang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang tepat, demi tujuan yang benar, dan dengan cara yang baik, bukanlah hal yang mudah.”.

Ungkapan tersebut memunculkan perspektif baru terkait kebiasaan marah yang baik yang hendaknya bisa diamalkan oleh semua orang. Dengan begitu, hal-hal yang seharusnya tidak terjadi pun dapat dihindari. Berikut ini adalah penjabaran lebih lanjut mengenai pernyataan Aristoteles tersebut.

1. Marah pada orang yang tepat 

5 Kebiasaan Marah yang Baik menurut Aristoteles, Logis Bangetilustrasi menasihati seseorang (pexels.com/Sora Shimazaki)

Kamu hendaknya selalu mengingat apa atau siapa yang memicu amarah. Jangan sampai orang yang tidak mengetahui apa-apa menjadi sasaran pelampiasan emosimu.

Misalnya, kamu mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari rekan kerjamu. Maka, orang yang seharusnya mendapat teguran adalah si rekan kerja tersebut. Jangan sampai permasalahan di tempat kerja terbawa-bawa ke rumah hingga pasangan dan anak-anak pun terkena imbasnya.

2. Marah dengan kadar yang sesuai

5 Kebiasaan Marah yang Baik menurut Aristoteles, Logis Bangetilustrasi menegur seseorang (pexels.com/RODNAE Productions)

Marah dengan cara yang baik selanjutnya adalah marah dengan kadar yang sesuai. Tidak perlu melebih-lebihkan amarah hingga menyulut permasalahan baru.

Misalnya, bawahanmu di kantor tidak melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Kamu hanya perlu memberi peringatan padanya, tanpa perlu menyebarluaskan permasalahan tersebut, apalagi sampai ke luar kantor.

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Tidak Perlu Marah-marah saat Orang Lain Merendahkanmu

dm-player

3. Marah di waktu yang tepat 

5 Kebiasaan Marah yang Baik menurut Aristoteles, Logis Bangetilustrasi dua orang berdiskusi (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Marah yang baik memang sangat sulit dilakukan, khususnya marah di waktu yang tepat. Waktu yang tepat untuk marah bukan saat kamu sedang merasa marah. Akan tetapi, luapkanlah emosi negatifmu itu ketika ia sudah mereda.

Artinya, mulailah marah ketika dirimu merasa bahagia. Dengan begitu, kamu akan menggunakan cara yang bijak dan pemilihan kata yang lebih baik.

4. Marah dengan tujuan yang benar 

5 Kebiasaan Marah yang Baik menurut Aristoteles, Logis Bangetilustrasi menenangkan diri (pexels.com/Liza Summer)

Marah seharusnya punya tujuan. Jangan hanya sekadar menuruti hawa nafsu. Ketika marah, kamu harus yakin bahwa hal tersebut akan menyelesaikan permasalahan.

Sebelum marah, kamu perlu mengidentifikasi penyebab atau alasan kemarahanmu. Kemudian pertimbangkan apakah marah dapat menjadi satu-satunya solusi.

5. Marah dengan cara yang baik 

5 Kebiasaan Marah yang Baik menurut Aristoteles, Logis Bangetilustrasi berbaring (pexels.com/Pixabay)

Marah yang baik adalah marah yang sepenuhnya berada dalam kendali diri, saat pemikiran jernih dan emosi stabil.

Jika amarahmu terpancing saat sedang berdiri, sebaiknya kamu segera duduk. Jika ia masih belum mereda saat duduk, sebaiknya kamu segera berbaring. Selanjutnya, pejamkan mata, tarik napas dalam-dalam dan hembuskan secara perlahan, sembari memikirkan hal-hal indah yang pernah terjadi dalam hidupmu di masa lalu.

Jika deretan kebiasaan marah tersebut dapat kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari, tentu kehidupan ini akan berjalan lebih damai dan indah. Yuk, coba amalkan demi mewujudkan kebahagiaan bersama!

Baca Juga: 5 Alasan Konyol Pacar Marah-marah ke Kamu, Dewasa Butuh Proses

Addini Safitri Photo Verified Writer Addini Safitri

Hope what I share can be useful for you. Be my friend on Instagram: @addini_sft

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya