5 Tanda Kamu Belum Berdamai dengan Kegagalan, Lekas Sadari!

Lekas sadari supaya kamu bisa melangkah lagi

Ketika sudah berjuang, tapi hasil tidak sesuai dengan keinginan pasti membuat perasaan berantakan. Dalam menghadapi kegagalan pun bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Rasanya hati seringkali ingin menyalahkan keadaan. Padahal, sebenarnya setiap hasil yang tercipta sudah di luar kendali manusia.

Setelah berjuang dan berdoa, selebihnya adalah bagian dan peran dari sang Maha Kuasa. Sebagai manusia yang ingin terus maju, sangat perlu untuk berdamai dengan kegagalan. Apabila belum berdamai, maka akan sulit untuk membuat perubahan. Untuk itu, ketahui dulu lima tanda bahwa kamu belum berdamai dengan kegagalan di bawah ini. Semoga kamu lekas sadar agar lebih siap untuk mendapatkan hal bahagia yang lebih besar.

1. Masih mengungkit masa lalu

5 Tanda Kamu Belum Berdamai dengan Kegagalan, Lekas Sadari!Ilustrasi lelaki yang sedang menerima telepon (pexels.com/Cottonbro studio)

Tanda pertama yang menunjukkan seseorang belum berdamai dengan kegagalan adalah sering mengungkit masa lalu. Biasanya, kamu masih terus mengingat kegagalan-kegagalan itu. Lalu, membahasnya dan mencari setiap celah untuk menemukan kesalahan.

Kamu masih sering mengucapkan kata “seandainya”, “kalau aja kemarin begini …”, dan segala pengelakan lainnya. Intinya, kamu selalu mencoba untuk mengendalikan situasi yang lalu. Berusaha untuk mengubah-ubah keadaan yang seharusnya dilakukan. Padahal, semua yang terjadi tidak akan bisa diubah.

2. Masih menyalahkan keadaan

5 Tanda Kamu Belum Berdamai dengan Kegagalan, Lekas Sadari!Ilustrasi seorang perempuan di balik jendela (pexels.com/Liza Summer)

Ketika kamu belum berdamai dengan kegagalan, kamu juga masih sering menyalahkan keadaan. Kamu selalu mencari apa yang salah seperti melontarkan pengelakan: “Seharusnya tu begini …”, “Itu sih yang salah …”, “Kayaknya aku udah bener, dia aja tuh yang salah”, dan lain-lain.

Bagimu, lingkungan sekitarmu adalah lingkaran kesalahan. Sedangkan, kamu adalah sebuah titik yang berada di tengahnya. Itulah mengapa kamu cenderung melihat yang ada di sekitarmu, padahal bisa saja sumber dari lingkaran kesalahan itu adalah dirimu sendiri atau bahkan dari luar lingkaran itu. Kembali lagi pada pernyataan di awal bahwa tidak semua hal ada dalam kendali kita.

Baca Juga: 8 Kiat Kurangi Bertengkar dengan Pasangan, Lekas Cari Hiburan Bareng

3. Menolak saran dan kritik

dm-player
5 Tanda Kamu Belum Berdamai dengan Kegagalan, Lekas Sadari!Ilustrasi dua orang lelaki yang sedang berbincang (pexels.com/RODNAE Productions)

Sikap bodo amat terhadap saran dan kritik juga jadi tanda utama bahwa seseorang belum berdamai dengan kegagalannya. Padahal saran dan kritik sangat dibutuhkan untuk menciptakan perubahan.

Tutup telinga adalah keputusan yang tepat baginya karena anggapannya, orang-orang tidak ada yang benar-benar mengerti dan orang-orang hanya datang untuk menghakimi. Apakah kamu pernah merasakan tanda ini? Kalau iya, ya terima dulu saja, toh nanti juga bakal terlewati. Asal tidak terus dilakukan dengan waktu yang lama, itu tidak akan jadi masalah apa-apa.

4. Selalu merasa tidak pantas mendapatkan apa pun

5 Tanda Kamu Belum Berdamai dengan Kegagalan, Lekas Sadari!Ilustrasi seorang perempuan yang sedang berbaring (pexels.com/Dana Tentis)

Stigma “gagal” yang masih melekat erat di pikiran selalu membuat diri merasa takut. Rasa takut itulah yang nantinya dapat menghambat kemajuan. Diri cenderung ragu untuk melakukan sesuatu.

Tidak hanya itu, sampai kadang timbul pikiran kalau diri tidak pantas mendapatkan sesuatu. Sebab, saking banyaknya hal yang terlewatkan begitu saja. Saking banyaknya gagal yang diterima, pikiran dibuat gelap untuk menerima cahaya.

5. Tidak percaya diri dalam melakukan sesuatu

5 Tanda Kamu Belum Berdamai dengan Kegagalan, Lekas Sadari!Ilustrasi seseorang yang sedang berbaring (pexels.com/Arina Krasnikova)

Masih berhubungan dengan poin keempat, ketika belum berdamai dengan kegagalan, percaya diri rasanya masih terenggut. Padahal yang membawa seseorang sampai ke tujuan adalah keyakinan. Namun, keyakinan itu sudah dipatahkan oleh kegagalan.

Wajar saja hal ini terjadi. Tidak mudah memang untuk kembali percaya setelah gagal yang kamu rasa. Tidak apa-apa, pelan-pelan belajar percaya lagi. Kalau diam saja, nanti kamu tidak akan ke mana-mana.

Belajar menerima bukanlah hal yang mudah, khususnya menerima kegagalan. Menerima saja tidak mudah apalagi berdamai dengan kegagalan itu. Namun, jika tidak damai, nanti tidak lekas sampai ke tujuan yang selama ini kamu mau. Lima cara tadi bisa kamu coba perlahan ya! Siapa tahu, sebentar lagi mentarimu akan bersinar kembali.

Baca Juga: [PUISI] Belum Berdamai dengan Kenyataan 

Adira Putri Aliffa Photo Verified Writer Adira Putri Aliffa

A full time learner in life | Instagram: adiraaliffa & perahuteduh, twitter: @deardir1

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya