Meninggal di Usia 84 Tahun, Ini Profil Issey Miyake

Dikabarkan meninggal dunia pada 5 Agustus 2022

Desainer legendaris asal Jepang, Issey Miyake, dikabarkan meninggal dunia di usia 84 tahun pada 5 Agustus 2022. Founder dari Miyake Design Studio dan Issey Miyake Group ini mengembuskan napas terakhirnya dalam keadaan sakit dengan diagnosa karsinoma hepatoseluler.

Nama Issey Miyake sangat besar di dunia mode. Ia merupakan perancang busana ternama dengan beragam karya dan inovasi yang jenius. Berikut ini profil singkat Issey Miyake.

1. Biodata Issey Miyake

Desainer asal Jepang, Issey Miyake, lahir pada 22 April 1938 di Hiroshima. Kehidupannya saat kecil tidak mudah. Ia menjadi saksi mata peristiwa bersejarah, yakni ledakan bom di Hiroshima yang menghancurkan rumahnya.

Pemilik nama lengkap Miyake Kazumaru ini melanjutkan pendidikannya di Tama Art University, Jurusan Graphic Design. Di tahun 1960, Jepang mengadakan International Design Symposium. Issey kemudian mengutarakan keresahannya mengapa clothing design tidak termasuk dalam program tersebut. 

Dari situ, Issey melihat suatu busana dari segi desain, bukan sekadar suatu hal yang menarik perhatian saja. Kelulusannya ditandai dengan kumpulan koleksi pertamanya yang disebut “The Poem of Material and Stone”. 

Usai lulus tahun 1964, Issey melanjutkan perjalanannya ke Paris dan New York. Ia bekerja sebagai asisten untuk dua rumah fashion dan menimba pengalaman sebanyak-banyaknya hingga kembali ke Jepang pada 1969.

Baca Juga: Desainer Era Soekamto Rilis Jenama dan Galeri Batik Pertama

2. Perjalanan karier Issey Miyake

dm-player

Issey Miyake punya tujuan untuk selalu bisa menemukan proyek-proyek baru. Ia juga menekankan kekuatan desain yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan gaya hidup masyarakat.

Di tahun 1970, Miyake membuka Miyake Design Studio dan berpartisipasi pada TORAY KNIT EXHIBITION untuk mempresentasikan karya busana yang bisa dipadu padankan untuk banyak kegiatan. Sepanjang kariernya, ia banyak terinspirasi oleh ragam jenis kain, budaya, motif, hingga barang-barang yang umum ada di lingkungan.

Salah satu karyanya yang terkenal adalah "A Piece of Cloth". Berbeda dari desainer lain, Miyake punya ketertarikan pada teknologi dan bagaimana dunia bisa berubah karena adanya teknologi yang hadir. Oleh karena itu, ia mengimplementasikan teknologi ke dalam desainnya, seperti menenun dengan teknologi komputer.

Ia mencoba mencari cara bagaimana metode tradisional bisa merespons kebutuhan di zaman modern. Dunia mulai mengakuinya ketika Miyake berhasil mengubah suatu hal yang terlihat kuno menjadi bernilai artistik tinggi, seperti sashiko embroidery dan leg-guard gaiters.

3. Issey Miyake banyak menelurkan karya dan penghargaan

Salah satu karakteristik ala desainer Issey Miyake adalah penggunaan pleats. Selama tahun 80-an, Miyake berupaya memadukan teknik tradisional dan modern untuk menciptakan busana yang memiliki aksen lipit permanen yang nyaman, tetapi memiliki nilai seni.

Salah satu pakaiannya berupa turtleneck hitam pun menjadi baju favorit Steve Jobs yang dipakai terus menerus. Selain karyanya dalam dunia mode, nyatanya Issey Miyake juga mengembangkan kerajaan bisnisnya dengan mengeluarkan buku, tas, hingga parfum yang bersifat universal. Sepanjang 1977-2019, banyak sekali penghargaan yang ia raih sebagai desainer yang jenius dan luar biasa.

Karya Issey Miyake yang kreatif hingga kini masih menjadi perhatian dunia. Dalam setiap karyanya, ia mempertimbangkan kebutuhan masyarakat, zaman dan juga lingkungan. Ia senantiasa melihat masa depan dan selalu berani menjawab tantangan untuk bisa melangkah maju.

Selamat jalan, Issey Miyake! Namamu akan terus abadi.

Baca Juga: Desainer Denny Wirawan Bagikan Ilmu Fesyen ke Siswa SMK di Kudus

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya