Selamatkan Bumi, The Body Shop Indonesia Usung Konsep Refill-Recycle  

#KerenTanpaNyampah dalam program Bring Back Our Bottle 2.0

Isu polutan plastik sampai saat ini masih menjadi problema serius. Berdasarkan rilis yang diterima IDN Times, The National Plastic Action Partnership (NPAP) menyebutkan ada 4.8 juta ton sampah plastik per tahun di Indonesia yang tidak dikelola dengan baik.

Sampah-sampah tersebut mulai mencemari saluran air dan laut. Fakta yang mengkhawatirkan ini, mendorong The Body Shop meluncurkan kembali kampanye #KerenTanpaNyampah dalam program Bring Back Our Bottes 2.0.

Dalam Konferensi Pers Virtual The Body Shop Indonesia yang berlangsung Selasa (14/8/2021), The Body Shop Indonesia berupaya mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Ada konsep Refill Station dan Recycle yang diusung, berikut ini poin lengkapnya.

1. Indonesia masih menjadi penyumbang sampah terbesar dengan produksi sampah yang masih meningkat

Selamatkan Bumi, The Body Shop Indonesia Usung Konsep Refill-Recycle  Konferensi Pers Virtual Kampanye The Body Shop Indonesia #KerenTanpaNyampah. Selasa (14/9/2021). IDN Times/Adyaning Raras)

Faktor terbesar di balik isu ini adalah kondisi Indonesia yang belum terlepas dari penggunaan sampah plastik dan sampah plastik sekali pakai. Sedari dini kita sudah tumbuh dengan value untuk tidak membuang sampah sembarangan. Sayangnya, tindakan basic seperti ini saja terkadang masih terlupakan. 

Keresahan ini semakin nyata melihat data yang dipaparkan oleh The National Plastic Action Partnership (NPAP) bahwa 48 persen sampah plastik dibakar di ruang terbuka. Dengan kata lain, sampah plastik ini menjadi cikal dari isu polutan udara.

Sebanyak 9 persen sampah plastik lainnya mencemari air dan laut. Gede Robi, seorang Musisi, Petani, dan juga Aktivis yang peduli lingkungan juga menyampaikan fakta, dengan harapan ada inisiatif untuk merespon tantangan ini.

“Menurut data yang dikeluarkan oleh Ecoton, se-Indonesia khususnya Pulau Jawa, setiap tahun ada 8 juta ton sampah plastik, 3 juta ton bisa diolah, dan yang 5 juta ton yang tidak terkelola, ada yang dibuang, ditimbun, dibakar dan 2,6 juta ton dibuang ke aliran sungai. Jika tingkat produksi dan konsumsi plastik saat ini berlanjut dan bahkan diproyeksikan terus meningkat, maka diperkirakan jumlah sampah plastik yang salah kelola di Indonesia pada 2025 akan meningkat lebih dari dua kali lipat.  Peran aktif produsen dan industri harus terus berinovasi untuk mencapai 100 persen produk plastik yang bisa didaur ulang, ataupun secara perlahan-lahan dapat menghapusnya sama sekali”, ujar Gede Robi. 

2. #KerenTanpaNyampah merupakan peran aktif The Body Shop untuk mengatasi isu polutan plastik

Selamatkan Bumi, The Body Shop Indonesia Usung Konsep Refill-Recycle  Suzy Hutomo di Konferensi Pers Virtual Kampanye The Body Shop Indonesia #KerenTanpaNyampah (Dok. Istimewa)

Suzy Hutomo selaku Executive Chairperson & Owner The Body Shop® Indonesia, menanggapi keresahan ini dengan menggalakkan kampanye #KerenTanpaNyampah. Kampanye ini merupakan bagian dari kontribusi The Body Shop Indonesia dalam menciptakan gaya hidup baru di era new normal ini.

"Kita ingin mengedukasi, memberi solusi, dan kolaborasi serta langkah-langkah inovatif untuk mengatasi isu sampah plastik, khususnya dari beauty products," jelas Suzy Hutomo.

Gede Robi melihat bahwa manusia sudah terpapar dengan mikroplastik cukup tinggi. Permasalahan ini tidak sepele, melainkan kompleks dan butuh perhatian dari banyak pihak.

"Kita punya problem, solusinya kita harus terlibat secara aktif untuk menggaungkan kampanye ini untuk meningkatkan awareness," jelasnya.

Pemerintah sudah mengeluarkan regulasi yang menyatakan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai. Didukung pula dengan inisiatif dari pelaku bisnis untuk mengurangi sampah seperti kampanye ini. Kini, anak muda juga harus bergerak menyuarakan #KerenTanpaNyampah sebagai bentuk kontribusi untuk menyelamatkan bumi.

Baca Juga: The Body Shop Indonesia Luncurkan Kampanye "No! Go! Tell!"

3. Program Bring Back Our Bottles didasari oleh konsep Full Circular Economy

Selamatkan Bumi, The Body Shop Indonesia Usung Konsep Refill-Recycle  Konferensi Pers Virtual Kampanye The Body Shop Indonesia #KerenTanpaNyampah (Dok. Istimewa)
dm-player

Kampanye ini bertujuan mengajak masyarakat untuk menciptakan kebiasaan baru, dengan cara tidak membuang kemasan kosmetik ke tempat sampah. Program ini sudah dilaksanakan The Body Shop Indonesia sejak tahun 2008, disebut dengan Bring Back Our Bottles (BBOB).

Dalam program BBOB ini, konsumen diajak untuk mengembalikan kemasan beauty product yang kosong ke toko-toko The Body Shop terdekat. Tujuannya untuk dilakukan proses daur ulang. Sepanjang 2008 hingga sekarang, sudah ada 9 juta botol kemasan kosong dari konsumen terselamatkan dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Mungkin era pandemik ini menyedihkan. Namun, masa new normal justri membuat The Body Shop Indonesia menyempurnakan kampanye ini dengan konsep Full Circular Economy. Serta kehadiran Refill Station The Body Shop® dengan inovasi yang modern.

"Kalau kita mau menyelamatkan bumi, kita harus menjalankan Full Circular Economy. Inovasi inilah yang kita hadirkan dengan recycle plastik. Jadi semua kemasan yang dikembalikan oleh konsumen, sekarang 100% didaur ulang menjadi soap dish dan pocket mirror," terang Suzy Hutomo.

4. The Body Shop tekankan pentingnya Refill dan Recycle

Selamatkan Bumi, The Body Shop Indonesia Usung Konsep Refill-Recycle  Refill Station The Body Shop Indonesia di Kota Kasablanka (Dok. Istimewa)

"Basically,  BBOB 2.0 ini adalah Full Circular Economy. Kita ingin menunjukkan bahwa kalau kita benar-benar berpikir untuk recycle dan keep the cycle going supaya sumber daya yang kita pake untuk gaya hidup itu tidak terus diambil dari planet bumi. Kita harus tetap punya bumi yang indah untuk generasi selanjutnya," terang Suzy.

Menurut Suzy, Refill adalah solusi. Refill bukan hanya mengurangi konsumsi plastik, tetapi juga menekan biaya alias lebih hemat. Untuk itu, The Body Shop menghadirkan Refill Station yang ada di Kota Kasablanka agar setiap orang tergerak untuk memakai sustainable packaging, berupa kemasan botol aluminium yang bisa diisi ulang.

Selaras dengan program baru tersebut, The Body Shop juga tetap menonjolkan konsep Recycle dari botol-botol kemasan kosong milik konsumen. Dalam waktu satu tahun, Suzy berharap bisa menyelamatkan dua juta kemasan dari konsumen sehingga kita bisa berhemat dan menghindari 25 juta ton plastik yang berpotensi menjadi sampah.

“Generasi muda sekarang, khususnya Gen-Z menurut saya sudah banyak yang mulai sadar akan pentingnya mengurangi konsumsi kemasan plastik sekali pakai, dan mereka pun sudah banyak mendengar tentang konsep Full Circular Economy. Gen-Z juga sangat bergantung kepada kepraktisan dan kemajuan teknologi dan inovasi yang akan memudahkan mereka dalam menjalankan aksi kepedulian terhadap lingkungan ini. Oleh karena itu, saya sangat senang dan setuju dengan hadirnya Refill Station dan program Bring Back Our Bottles 2.0 yang diusung oleh The Body Shop® Indonesia. Ini mungkin yang sedang ditunggu-tunggu oleh generasi muda yang menginginkan cara-cara praktis dan ekonomis, sehingga mereka juga dapat mulai menjalankan gaya hidup yang lebih sustainable dan ramah lingkungan”, papar Iqbaal dalam rilis.

5. Kendala serta peran Gen-Z dan Millennial dalam berkontribusi menyelamatkan bumi

Selamatkan Bumi, The Body Shop Indonesia Usung Konsep Refill-Recycle  Iqbaal Ramadhan di Konferensi Pers Virtual Kampanye The Body Shop Indonesia #KerenTanpaNyampah (Dok. Istimewa)

Menanggapi kampanye #KerenTanpaNyampah, Iqbaal Ramadhan sebagai perwakilan dari Gen-Z dan Millennial beranggapan bahwa setiap orang itu punya definisi keren masing-masing. Apa yang menurut kita keren, belum tentu keren di mata orang lain. 

"Penting banget untuk sadar gak hanya tentang apa yang terjadi, tetapi sadar terhadap pilihan yang kita punya. Apalagi sebagai pemimpin masa depan, that's the only thing we have. Harus menjaga apa pun yang kita punya sekarang buat generasi kita dan generasi seterusnya," ungkapnya.

Sayangnya, Gen-Z dan Millennial tumbuh dalam lingkungan yang serba instan dan goal oriented. Kita gak ingin ribet, akhirnya lupa untuk menghargai proses.

Melalui kampanye dan program ini, Iqbaal berharap aksi ini bisa jadi wadah anak muda untuk inisiatif dalam mengurangi sampah, dan bijak mengelolanya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut mekanisme pengelolaan sampah dan hidup ramah lingkugan menurut Iqbaal Ramadhan melalui rilis The Body Shop Indonesia.

"Mengumpulkan dan membuang kemasan plastik sekali pakai ke recycle center yang sekarang banyak tersedia. Intinya adalah consume and manage your plastic waste responsibly. Saya lebih memilih membeli produk second-hand terutama untuk baju, selalu berupaya membawa tumbler dan belanja membawa tas belanja sendiri. Sekarang juga sudah banyak brand menyediakan recycle box jadi kemasan plastik sekali pakai bisa kita masukkan ke sana, juga banyak inspirasi menggunakan kembali wadah kemasan plastik menjadi kegunaan lain, seperti dijadikan pot tanaman, atau kotak/wadah plastik yang bisa digunakan untuk keperluan menyimpan barang. Kita semua punya pilihan itu dan belum terlambat untuk memulai perubahan”, tutup pemeran film Dilan ini.

Demikian poin-poin penting dari kampanye #KerenTanpaNyampah dengan program Bring Back Our Bottles 2.0 oleh The Body Shop Indonesia. Semoga lebih banyak orang yang mulai peduli terhadap lingkungan dengan mengurangi pemakaian sampah plastik, ya!

Baca Juga: Cegah KBGO, The Body Shop Indonesia Kampanyekan #TBSFightForSisterhood

Topik:

  • Agustin Fatimah
  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya