Kerap Dipandang Remeh, Ini 5 Sisi Berat Kehidupan Anak Broken Home

Apapun yang dilakukan kerap jadi bahan gunjingan

Jika kamu terlahir di dalam keluarga yang harmonis maka bisa dibilang hal itu merupakan suatu hal yang patut disyukuri, karena kita semua tahu bahwa tidak semua orang seberuntung itu. Ada sebagian anak yang lahir tanpa memiliki keluarga dan orangtua, dan tak sedikit pula yang lahir dalam keluarga broken home.

Entah itu kondisi keluarganya tidak utuh atau dipenuhi dengan pertengkaran dan banyak hal toxic, anak broken home umumnya mengalami tekanan batin yang tinggi. Hidupnya pun tidak bisa dibilang mudah, ada banyak sisi berat kehidupan yang dialami anak broken home yang mana beberapa di antaranya bisa dilihat dalam pembahasan kali ini. Benar-benar berat pokoknya! 

1. Kerap dipandang sebelah mata karena hidup di dalam keluarga yang hancur

Kerap Dipandang Remeh, Ini 5 Sisi Berat Kehidupan Anak Broken Homeilustrasi bully (pexels.com/Keira Burton)

Sisi berat kehidupan anak broken home yang pertama ialah dirinya kerap dipandang sebelah mata oleh orang lain. Yang mana mungkin sudah jadi kebiasaan umum bahwa orang yang hidupnya berantakan bakal dijauhi dan diremehkan. 

Hal ini membuat anak yang berasal dari keluarga broken home menjalani hidup yang berkali lipat beratnya dibanding anak lain. Omongannya kerap tidak dipercaya, jarang ada yang mau mengajaknya bekerja sama, dan semua itu membuatnya jadi harus mengandalkan diri sendiri karena banyak orang cenderung menjauhi anak broken home yang dinilai sumber masalah. 

2. Segala hal yang dilakukan bisa jadi buah bibir orang

Kerap Dipandang Remeh, Ini 5 Sisi Berat Kehidupan Anak Broken Homeilustrasi bicara (pexels.com/Ron Lach)

Bukan suatu hal yang baru lagi kalau dalam kehidupan sosial orang yang berbeda dari yang lain kerap menjadi pusat perhatian. Dan itulah yang biasa dialami anak broken home, yang mana semua hal yang dia lakukan selalu dipantau dan dijadikan bahan pembicaraan.

Makanya kebanyakan anak broken home kepribadiannya tertutup dan gak begitu suka berbaur dengan orang di sekitarnya. Karena ia sudah tahu bahwa meskipun mereka berkata dan bersikap manis di depan, tapi tetap saja banyak orang yang berbicara buruk atau bahkan menilainya dengan sebelah mata. 

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Tetap Sempurna walau dari Broken Home

3. Tidak punya figur orangtua yang baik untuk dijadikan contoh

dm-player
Kerap Dipandang Remeh, Ini 5 Sisi Berat Kehidupan Anak Broken Homeilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Satu hal yang tidak dimiliki anak broken home ialah tidak adanya sosok orangtua yang bisa ia jadikan contoh. Yang mana biasanya ia dibesarkan dengan cara asuh toxic yang membuat batinnya tersika dan tertekan sejak kecil.

Sedikit banyaknya hal ini berpengaruh pada pembentukan pribadi dan kehidupannya. Ia tidak benar-benar tahu mana hal yang baik dan buruk untuk dirinya, bagaimana cara menjadi pribadi yang gentle dalam memperlakukan orang lain, dan tidak termotivasi menjadi orang dewasa yang baik karena orang dewasa yang ia tahu tidak bagus semua. 

4. Tidak punya support system untuk mengejar mimpi dan kuat dalam menjalani hidup

Kerap Dipandang Remeh, Ini 5 Sisi Berat Kehidupan Anak Broken Homeilustrasi anak (pexels.com/Cottonbro)

Sisi berat kehidupan anak broken home yang keempat ialah dirinya tidak mempunyai support system untuk mengejar mimpi dan membuatnya kuat dalam menjalani hidup. Hal itu membuat mereka hanya bisa bergantung pada diri sendiri dan menguatkan diri sendiri jika mengalami kesulitan.

Tapi yang namanya manusia biasa tentu ada saatnya benar-benar lelah dan butuh tempat bersandar, kan. Dan itulah yang membuat hidup anak broken home jadi lebih berat dibanding yang lain, ketika orang lain punya keluarga yang menguatkan, dia tidak punya siapa-siapa. Bahkan keluarga dan orangtuanya malah semakin memperberat hidup dan melukai mentalnya. 

5. Dari kecil batinnya sudah tertekan setiap kali menyaksikan pertengkaran di rumah

Kerap Dipandang Remeh, Ini 5 Sisi Berat Kehidupan Anak Broken Homeilustrasi anak (pexels.com/Cottonbro)

Ada berbagai macam kondisi yang membuat suatu keluarga termasuk ke dalam broken home, salah satunya ialah meskipun beranggotakan lengkap tapi kedua orangtua sering sekali bertengkar. Dan hal ini sedikit banyaknya menyerang mental anak jika dari kecil menyaksikan pertengkaran orangtuanya.

Orang-orang mungkin tidak melihatnya, tapi mental anak broken home sudah rusak sejak ia kecil. Dimana batinnya tertekan menyaksikan kondisi keluarganya yang hancur, toxic, tidak harmonis. Hal inilah yang kemudian bisa memancing timbulnya gangguam mental dan anxiety pada anak.

Anak yang terlahir dalam keluarga yang rusak tidak sekadar kasihan, tapi juga sangat berat dalam menjalani hidup. Bisa dilihat dari lima poin tadi bahwa ia harus bisa mengandalkan diri sendiri dan tak punya sandaran. 

Baca Juga: 5 Alasan Jangan Jadikan Broken Home Sebagai Alasan Buat Gak Sukses

afifah hanim Photo Verified Writer afifah hanim

Follow me on instagram: @afifahhanim_lm

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya