5 Kiat Menumbuhkan Sikap Terbuka dengan Perbedaan

Entah itu di kantor, sekolah, maupun tempat umum lainnya, kita pasti menemui individu dengan latar belakang yang beragam. Nah, keberagaman ini merupakan hal yang tidak bisa kita hindari, bukan? Sebagai makhluk sosial tentunya kita harus membiasakan diri untuk terbuka dengan perbedaan yang ada.
Lalu, bagaimana cara menumbuhkan sikap inklusif ini? Berikut ada lima kiat sederhana yang bisa kamu coba. Jangan ada lagi sekat di antara kita, ya!
1. Berhenti membuat steorotip tentang orang-orang di sekitar kita
Tanpa sadar, kita seringkali membuat asumsi tentang orang-orang di sekitar kita. Misalkan, ketika melihat orang yang bertato, pasti kita menganggap mereka orang yang pemberontak. Atau ketika bertemu dengan seseorang dari suku tertentu, kita cenderung menggambarkan mereka dengan steorotip tertentu.
Nah, kebiasaan mengelompokkan orang lain dengan steorotip ini harus segera kamu hentikan. Mulailah belajar mendengarkan berbagai perspektif dan wawasan dari orang-orang yang berbeda. Dengan begitu, kita tidak akan lagi mudah menilai seseorang dari steorotip yang ditanamkan masyarakat.
2. Perhatikan lagi caramu berkomunikasi
Mulai perhatikan lagi caramu berkomunikasi dengan orang lain, baik secara verbal maupun nonverbal. Tanpa kita sadari, beberapa kata yang kita lontarkan dapat diprasangkan atau ditafsirkan hanya menjurus pada kelompok tertentu saja.
Berusahalah menggunakan bahasa yang lebih universal, mencakup semua individu dan keadaan. Misalkan ketika berbicara dengan suatu kelompok, hindari menggunakan kata gender khusus seperti “wanita” atau “pria”. Kiat sederhana dalam berkomunikasi ini membuat semua orang terasa ikut disertakan, lho.
Baca Juga: 5 Kiat Menumbuhkan Energi Positif dalam Diri, Yuk Terapkan!
3. Kembangkan rasa empatimu!
Editor’s picks
Ingat-ingat lagi bahwa sebagai manusia kita jangan tak acuh begitu saja dengan lingkungan di sekitar kita. Cobalah meluangkan waktu untuk memahami bagaimana orang lain memperlakukan orang-orang dari latar belakang berbeda. Kemudian internalisasikan itu dalam pikiranmu.
Kadangkala ketika mempraktikkan hal tersebut akan meleset dari ekspektasi sehingga mendapat umpan balik yang berbeda. Namun, jadikan hal itu sebagai pembelajaran ke depan agar jadi lebih baik lagi, ya!
4. Mulai dulu dari diri sendiri
Yakinlah bahwa menjadi diri sendiri itu terasa lebih membanggakan daripada menuruti standar sosial. Percaya diri dengan keunikan diri bisa jadi kiat dalam menumbuhkan sikap inklusif pada dirimu.
Lalu, apa kaitannya antara menjadi diri sendiri dengan sikap terbuka pada keberagaman? Dengan menyadari bahwa setiap orang memiliki keunikannya masing-masing, maka kamu tidak akan mudah lagi men-judge seseorang hanya karena mereka berbeda denganmu.
5. Inklusif adalah proses, stay curious!
Teruslah mencari kesempatan untuk mempelajari berbagai topik yang beragam. Memperluas pengetahuan dan pemahaman di luar pengalaman hidup sendiri mampu mendorong sikap inklusif kita, lho.
Namun, ingat lagi bahwa semua butuh proses. Melawan arus pola pikir atau perilaku yang telah mandarah daging pada diri kita memang tidak mudah. Teruslah terbuka, penasaran, dan tidak takut salah, ya!
Setiap manusia diciptakan dengan keunikannya masing-masing. Untuk itulah, dunia ini dipenuhi dengan manusia yang sangat beragam. Mulai sadari bahwa perbedaan bersifat alamiah dan tidak bisa dihindari. Terus kembangkan sikap inklusifmu dengan melakukan kiat-kiat di atas, ya. Semoga berhasil!
Baca Juga: 5 Manfaat Belajar Budaya, Semakin Terbuka dengan Perbedaan yang Ada
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.