5 Pelajaran Hidup dari Drama Juvenile Justice, Mulutmu Harimaumu!

Apa pun yang kamu perbuat ada konsekuensinya

Drama Juvenile Justice yang tayang di platform Netflix, berhasil menyita perhatian penonton dengan alur baru. Uniknya, drama ini khusus menyajikan kasus kriminal yang dilakukan oleh remaja di bawah umur. Dengan kata lain, mereka yang belum legal usianya.

Dibintangi oleh Kim Hye Soo dan Kim Moo Yeol, drama ini mengangkat mirisnya hukum di Korea Selatan yang dianggap belum adil terhadap pelaku kejahatan di bawah umur serta bagaimana sistem kerja pengadilan khusus remaja ini. Selain menambah wawasan, kamu akan mendapat banyak pelajaran dari drama ini. Berikut 5 pelajaran hidup dari drama Juvenile Justice.

1. Hati-hati dengan ucapanmu  

5 Pelajaran Hidup dari Drama Juvenile Justice, Mulutmu Harimaumu!Kim Hye Soo di drama Juvenile Justice (instagram.com/hs_kim_95)

Layaknya peribahasa "mulutmu harimaumu", selalu hati-hati dengan apa yang kamu ucapkan. Pikirkan dulu sebelum mengutarakan sesuatu yang mungkin menyakiti lawan bicaramu. Karena begitu ucapanmu keluar, kamu gak akan bisa menariknya kembali. Nasi sudah menjadi bubur, jangan sampai kamu menyesal nantinya.

Ini juga dialami oleh Sim Eun Seok. Mulut pedasnya itu sering kali membuatnya masuk ke dalam masalah.

Ia pernah mengatakan hal yang menyakitkan ke pemilik rumah penampungan Pureum karena asumsinya kalau pemilik rumah itu menggelapkan dana untuk kebutuhan pribadi. Nyatanya dia salah, ucapannya malah bikin masalah tambah besar.

2. Seorang anak gak bisa tumbuh sendiri 

5 Pelajaran Hidup dari Drama Juvenile Justice, Mulutmu Harimaumu!Kim Moo Yeol di drama Juvenile Justice (instagram.com/hs_kim_95)

Seorang anak gak akan bisa tumbuh sendiri. Mereka butuh peran orangtua yang mau membimbing dan menuntun tiap langkahnya. Begitu pula ketika anak melakukan tindakan kriminal, orangtua harus menanggung konsekuensinya juga, bukan hanya anaknya saja.

Han Ye Eun sejak kecil ditinggal orangtuanya yang sibuk bekerja di luar negeri. Tumbuh tanpa orangtua membuatnya berlari ke kejahatan sebagai jalur mengekspresikan diri.

Akibatnya, dia harus menghabiskan masa mudanya di penjara. Namun sampai akhir pun, orangtuanya tetap tidak pernah datang ke sidangnya.

3. Anak-anak gak akan bisa berubah kalau orangtuanya gak mau memulai

5 Pelajaran Hidup dari Drama Juvenile Justice, Mulutmu Harimaumu!Song Duk Ho, Lee Suk Hyeong, dan Lee Joon Sung di drama Juvenile Justice (instagram.com/hs_kim_95)
dm-player

Anak-anak adalah gambaran dari kondisi keluarga. Orangtua yang keras akan menumbuhkan anak yang keras pula. Mereka yang lari ke jalan kriminal, melakukannya karena ingin mendapat perhatian dari keluarga dan merasa ketika mereka menyakiti diri sendiri, mereka akan menyakiti keluarganya juga.

Anak-anak gak bisa berubah jadi lebih baik kalau orangtuanya juga gak mau memulai. Drama ini menekankan hal tersebut lewat episode yang ditampilkannya. Bukan hanya satu atau dua, hampir semua kasus menekankan pentingnya peran orangtua dalam perubahan buah hatinya ke jalan yang lebih baik.

Baca Juga: 7 Pelajaran yang Dipetik dari Rookie Cops, Jangan Asal Menilai Orang!

4. Akan ada konsekuensi untuk setiap tindakan 

5 Pelajaran Hidup dari Drama Juvenile Justice, Mulutmu Harimaumu!Kim Hye Soo dan Kim Moo Yeol di drama Juvenile Justice (instagram.com/hs_kim_95)

Segala tindakanmu, sekalipun dengan maksud baik, pasti akan ada konsekuensinya. Mereka yang melakukan tindakan kriminal, tak peduli berapa pun usianya, tak boleh lari dari tanggung jawab. Hukum harus tegas. Bahkan anak kecil sekalipun harus dihukum.

Oleh karena itu, jangan lakukan hal yang akan membuatmu menyesal di kemudian hari. Terus-menerus melakukan kebaikan memang tidak mudah. Tapi, paling tidak jangan melakukan hal yang merugikan orang lain. Suatu saat, kamu pasti harus mempertanggungjawabkan perbuatanmu.

5. Selalu dengarkan kisah dari dua sisi 

5 Pelajaran Hidup dari Drama Juvenile Justice, Mulutmu Harimaumu!Yum Hye Ran di drama Juvenile Justice (instagram.com/hs_kim_95)

Layaknya dua sisi koin yang berbeda, selalu dengarkan kisah dari dua sisi. Dengan begitu, pikiran dan sudut pandangmu terbuka. Jangan mudah menuduh ketika baru mendengar satu sisi. Apa yang terjadi sebenarnya, mungkin sangat jauh berbeda dengan apa yang kamu dengar.

Hakim Sim Eun Seok juga selalu berusaha mendengarkan kisah dari dua sisi. Ketika kasus kekerasan di rumah Pureum muncul, dia mewawancarai seluruh pihak, mulai dari pemilik rumah sampai anak-anak yang tinggal di sana agar tidak salah mengartikan kejadian yang sebenarnya.

Itu dia 5 pelajaran yang bisa dipetik dari drama Juvenile Justice. Bagi kamu yang sedang mencari drama untuk ditonton di waktu luang, drama satu ini bisa banget jadi pilihan. Alur ceritanya yang gak membosankan, dijamin membuat kamu ketagihan. Gimana, tertarik menonton?

Baca Juga: 5 Pelajaran Penting dari Film Dokumenter "The Tinder Swindler"

Agnes Z. Yonatan Photo Verified Writer Agnes Z. Yonatan

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya