5 Contoh Adiksi Akibat Penggunaan Sosial Media yang Berlebih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sosial media merupakan salah satu platform yang banyak digunakan oleh kebanyakan orang di era serba digital seperti sekarang ini. Hal ini merupakan salah satu hal yang wajar mengingat sosial media diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang akrab dengan teknologi yang mengacu pada paradigma Internet of Things.
Namun di balik banyaknya manfaat saat menggunakan sosial media, ada beberapa dampak yang mengakibatkan adiksi atau efek kecanduan bagi para penggunanya. Untuk itu, pada artikel kali ini penulis akan memberikan ulasan mengenai 5 contoh adiksi akibat penggunaan sosial media yang berlebih.
Bagaimana ulasan lengkapnya? Untuk lebih jelasnya mari kita simak ulasan di bawah ini.
1. Selalu mengumbar berbagai aktivitas di sosial media
Karena menggunakan sosial media menyebabkan efek candu bagi para pemakainya, tentunya sosial media dapat mempengaruhi aktivitas penggunanya untuk memunculkan ide-ide dalam memproduksi sebuah konten yang nantinya akan diunggah.
Secara umum, konten yang diunggah berupa foto yang berisi tentang segala aktivitas yang mengundang perhatian bagi para pembacanya. Pada situasi yang lebih akut, biasanya pecandu sosial media juga kerap melakukan siaran langsung untuk menunjukkan eksistensinya dengan maksud dan tujuan yang beragam.
2. Menggunakan lebih dari satu aplikasi yang memiliki keterkaitan dengan akses sosial media
Karena merasa nyaman saat mengakses sosial media, biasanya para pecandu sosial media akan terlibat cukup aktif dalam menggunakan sosial media di berbagai platform. Hal ini adalah suatu bentuk upaya dalam mencari kepuasan saat mengakses sosial media dengan berbagai pengalaman yang tentu berbeda di setiap platformnya.
Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Orang Sering Curhat di Media Sosial
3. Sering menyebarkan berbagai konten yang mengundang perhatian
Editor’s picks
Untuk mengundang sebuah respon dari pengguna sosial media yang lain, tentunya seorang pecandu sosial media akan berusaha melakukan sesuatu yang mengundang perhatian. Dan biasanya, hal yang disebarkan tersebut meliputi sebuah berita yang mewakili kejadian yang masih hangat dibicarakan.
Namun di sisi lain, hal ini juga cukup berbahaya apabila konten yang kitra sebarkan tersebut mengandung unsur hoax yang merugikan.
4. Menghapus postingan yang sudah di upload dalam waktu dekat
Karena sosial media dianggap sebagai wadah yang dianggap serius, tentunya pecandu sosial media selalu memikirkan dengan matang terkait konten yang diunggah. Dan jika konten yang diunggah dirasa tidak tepat, kurang bagus, atau kurang menarik maka hal ini akan mendorong para pecandu sosial media untuk menghapus konten yang di unggah tersebut.
Mengingat hal ini masih ada kaitannya dengan tujuan menarik perhatian pengguna sosial media lain dengan cara mengunggah konten, dengan mengharapkan respon berupa like sebesar-besarnya.
5. Tidak bisa lepas dari genggaman smartphone dalam waktu lama
Karena efek candu yang menyebabkan pengguna sosial media mengalami ketergantungan, tentunya hal ini juga akan berlanjut pada situasi dimana pecandu akan selalu membawa smartphone kemana saja dan dimana saja.
Mengingat notifikasi, pemberitahuan, dan segala hal yang mengindikasikan respon dari pengguna sosial media lain adalah salah satu momen yang sangat diharapkan oleh para pecandu sosial media.
Itulah, 5 contoh adiksi penggunaan sosial media yang berlebih. Tentunya dengan mempertimbangkan kelima dampak candu di atas, sosial media merupakan salah satu platform yang secara teknis memiliki unsur dopamin seperti narkoba, karena dapat memicu terjadinya ketergantungan.
Baca Juga: 5 Alasan Pria Tidak Publikasi Hubungan Asmara di Sosial Media
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.