Stop Self Blaming, Ini 7 Tanda Kamu Mesti Memaafkan Dirimu Sendiri

#GoodLife Demi bangkit dari kesalahan

Terkadang, memaafkan diri sendiri jadi keutamaan yang mesti dilakukan secepatnya. Semua itu karena semua orang gak terlepas dari kekhilafan yang terjadi, baik sengaja atau gak sengaja.

Sebagian orang, melemparkan kesalahan kepada orang lain atau mencari kambing hitam atas sebuah peristiwa. Padahal, apa yang dilakukan itu akan membuat dirinya selalu merasa gelisah dan gak merasa aman. Lebih-lebih itu akan membuat ia gak mempercayai orang lain.

Alhasil, ia jadi kesulitan untuk bangkit sebab ia merasa bukan salahnya, dan apa yang ia lakukan adalah benar. Untuk itu, kamu mesti mengetahui tanda-tanda kamu mesti memaafkan dirimu sendiri.

1. Saat kamu menyadari mulai kehilangan apa yang kamu miliki

Stop Self Blaming, Ini 7 Tanda Kamu Mesti Memaafkan Dirimu SendiriUnsplash.com/lookforwardtothepast

Yang kamu miliki saat ini bisa jadi adalah yang paling kamu cintai, seperti prestasi akademik di sekolah, hewan peliharaan, atau sahabat kecilmu. Ada saat ketika secara tiba-tiba semua hal itu lenyap tanpa memberitahu terlebih dulu.

Ketika nilai rapormu menurun dan kamu diberikan banyak nasihat oleh guru dan orangtuamu, kamu pasti mengecewakan mereka. Namun, kesalahan itu bukan seluruhnya ada padamu. Setiap orang punya rasa jenuh dan setiap orang punya kekhilafan yang tidak disengaja. Yang mesti kamu lakukan tentu memaafkan dirimu sendiri karena ada hal-hal diluar kendalimu.

Begitu pun pada kehilangan hewan peliharaan dan sahabat kecilmu. Kamu bisa memperbaikinya dengan terlebih dulu memaafkan dirimu sendiri.

2. Saat gebetanmu menolak atau mengabaikanmu

Stop Self Blaming, Ini 7 Tanda Kamu Mesti Memaafkan Dirimu SendiriUnsplash.com/thoughtcatalog

Rasa suka atau jatuh cinta itu wajar. Setiap orang cepat atau lambat pasti mengalami perasaan itu ketika beranjak dewasa. Perasaan itu muncul karena kamu sudah bisa menerima kehadiran individu lain di lingkunganmu, dan ada satu-dua yang kamu ingin mengenalinya lebih jauh.

Masalahnya, gak semua orang yang kamu sukai menerima begitu saja perasaanmu. Ada banyak faktor tentunya, seperti belum mengenal siapa kamu. Dan ia akan menolak atau mengabaikanmu begitu saja.

Jika kamu sudah berusaha semaksimal mungkin, misalnya dengan berbuat baik membantu aktivitasnya, tapi tujuanmu untuk dekat dengan dia gak tercapai, kamu akan merasa sedih. Kamu tentu gak mungkin bisa memaksakan sebuah hubungan tanpa izin dari yang kamu sukai.

Untuk bangkit dari masa kesedihan itu, kamu mesti memaafkan dirimu sendiri. Memaafkan mengapa perasaan suka itu muncul dan memaafkan keberanianmu meskipun hasilnya di luar perkiraanmu.

Baca Juga: 7 Langkah Agar Kamu Mudah Memaafkan Orang yang Menyakitimu

3. Saat gagal memimpin divisi di tempatmu bekerja

Stop Self Blaming, Ini 7 Tanda Kamu Mesti Memaafkan Dirimu SendiriUnsplash.com/rawpixel

Ada kalanya kariermu sedang cemerlang. Kamu dipercaya memimpin sebuah divisi kecil di perusahaan tempatmu bekerja. Amanah itu kamu dapatkan karena kemampuan dan keahlianmu. Dan kamu mempersiapkan diri untuk menjalani pekerjaan itu jauh-jauh hari.

Mula-mula semua berjalan lancar. Kamu menyiapkan rincian kerja yang akan kamu delegasikan ke setiap anggotamu. Kamu menulis nota-nota kecil kepada setiap anggotamu apa saja target yang mesti mereka capai.

Kamu mengulang dan mengingat-ingat semuanya dengan baik. Kamu merasa semua sudah sesuai rencana dan prosedur. Namun, di akhir program, sebagian besar target yang kamu canangkan gagal diperoleh.

Mencari siapa yang salah bukan sebuah prioritas, sebab itu pekerjaan kolektif dan ada tanggungjawab masing-masing, walaupun secara keseluruhan kamu yang paling bertanggungjawab.

Dan sebagai pemimpin, kamu wajib meminta maaf kepada manajermu dan berjanji akan memperbaiki kesalahan. Semua bisa kamu lakukan asalkan kamu memaafkan dirimu terlebih dulu, bahwa kamu menerima kegagalan itu sebagai pembelajaran.

dm-player

4. Saat tidak mampu mencapai harapan keluarga

Stop Self Blaming, Ini 7 Tanda Kamu Mesti Memaafkan Dirimu SendiriUnsplash.com/simonrae

Orangtua, saudara, dan kerabat terkadang menaruh harapan besar kepadamu. Entah itu harapan finansial atau capaian pendidikan tinggi. Wajar saja karena kamu dianggap sebagai harapan keluarga.

Tapi siapa sangka jika kamu gak mampu menanggung harapan itu. Besar kemungkinan kamu merasa mengecewakan mereka. Ujungnya kamu merasa bersalah. Dampak buruknya itu lebih memengaruhi jalan hidupmu.

Maafkan dirimu jika kamu sudah berusaha keras, tapi gagal. Maafkan dirimu jika kamu gak bisa menyisihkan lebih banyak uang gajimu untuk keluargamu. Maafkan dirimu ketika kamu gagal melanjutkan studi dan lebih memilih berwirausaha sesuai passion-mu. Setelah itu, buktikan kamu bisa memberi dengan cara lain.

5. Saat gagal meraih cita-cita

Stop Self Blaming, Ini 7 Tanda Kamu Mesti Memaafkan Dirimu SendiriUnsplash.com/johnonolan

Waktu kecil, kamu punya cita-cita menjadi dokter, pilot, atau hakim. Semua memori itu melekat erat di ingatanmu, dan menjadi muara segala kerja kerasmu dalam belajar.

Ketika beranjak ke tahap SMP, kamu mulai menyadari bakatmu melukis. Kamu banyak menggambar tentang benda-benda alam. Gambarmu bagus dan dipuji oleh teman-teman serta gurumu. Lanjut ke SMA, kamu menjuarai kompetisi mural nasional. Kamu meraih popularitas. Selain itu, kamu mulai yakin pada bakatmu.

Namun, kamu masih ingin menjadi pilot. Di situ kamu dilematis. Hal itu karena kamu sudah mempersiapkan dirimu dengan belajar matematika lebih keras, walaupun kamu setengah hati melakukannya. Berbeda saat kamu sedang melukis.

Akhirnya, yang kamu harus lakukan adalah memaafkan masa kecilmu. Apa yang kamu cita-citakan dulu gak sesuai dengan apa yang kamu inginkan ketika dewasa.

6. Saat gagal dalam pernikahan

Stop Self Blaming, Ini 7 Tanda Kamu Mesti Memaafkan Dirimu SendiriUnsplash.com/rawpixel

Kegagalan yang satu ini sangat gak diinginkan oleh siapa pun. Pernikahan adalah kehidupan baru bagi setiap pasangan. Tujuannya apalagi kalau bukan kebahagiaan yang langgeng. Saling melengkapi satu sama lain.

Seandainya mengalami kegagalan sebab faktor yang kompleks, dan sudah berusaha berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk memperbaiki pernikahanmu, tapi itu gak cukup untuk membuat bahagia, kamu terpaksa berpisah dengan pasanganmu.

Pertama-tama maafkan dirimu jika itu bukan kemauanmu. Saat bisa memaafkan dirimu karena gagal memperbaiki kusutnya masalah pernikahan, kamu akan bisa lebih hidup dalam menjalani hidup baru. Lupakan masa lalu dan hadapi masa depan.

7. Saat terpaksa bekerja jauh dari keluarga

Stop Self Blaming, Ini 7 Tanda Kamu Mesti Memaafkan Dirimu SendiriUnsplash.com/thoughtcatalog

Bagi sebagian orang, terpaksa bekerja jauh dari keluarga. Ada yang bekerja di ibukota, sementara keluarganya ada di seberang pulau. Mereka gak bisa pulang ke rumah setiap hari, minggu, bahkan bulan. Jarak yang jauh memaksa mereka bertahan di kota tempat mereka bekerja.

Kerinduan hangat keluarga selalu membuat mereka ingin pulang. Ingatan tentang masakan ibu atau senyuman adik kecil, membuat mereka menangis sebelum tidur malam. Mereka ingin dekat keluarga, tapi keadaan belum memungkinkan.

Yang ada, mereka harus memaafkan diri karena dengan terpaksa mencari rezeki di kota lain. Harapan suatu saat kembali berkumpul selalu ada di hati. Tapi untuk saat ini, mengumpulkan rezeki jadi prioritas demi masa depan yang lebih baik.

Itulah tujuh tanda kamu wajib memaafkan diri sendiri sebelum berbuat lebih lanjut. Bukankah itu membuat hidupmu jadi lebih menyenangkan?

Baca Juga: Menganggu Banget! Hindari 6 Tipe Teman Seperti Ini Agar Hidup Bahagia

Agung Setya Photo Verified Writer Agung Setya

Reader and Writer.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya