3 Alasan Utama Mengapa Pemimpin Harus Rendah Hati

Kerendahan hati adalah "gerbang emas" menuju keberhasilan

Jakarta, IDN Times - Secara logika, mayoritas orang kemungkinan besar akan menyukai seorang pemimpin yang rendah hati. Namun, sebagian orang yang lain mungkin masih bertanya-tanya: apa kaitan rendah hati dengan menjadi seorang pemimpin yang baik? Nelson Mandela pernah mengatakan, “Seorang pemimpin yang baik akan menjadi gembala. Dia akan selalu berada di belakang kelompok, mengarahkan dan menjaga mereka dari belakang.” Ya, pemimpin yang rendah hati adalah ia yang mau berbesar hati “melayani” orang-orang yang mereka pimpin.

1. Mau belajar dari orang lain

3 Alasan Utama Mengapa Pemimpin Harus Rendah HatiTimmy IDN Media (Dok. IDN Media/Herka Pangaribowo)

Secara umum, orang yang rendah hati adalah ia yang mau mendengar nasihat dan mau belajar dari orang lain. Terlepas dari siapa yang memberikan nasihat, ia tetap mencerminkan sikap mau belajar, bukan malah merasa paling pintar dan paling benar. Mau mendengarkan masukan dari orang-orang yang ia pimpin merupakan salah satu parameter utama untuk menilai kerendahan hati seorang pemimpin.

Bagi Winston Utomo, CEO IDN Media, dengan kerendahan hati, kita akan memiliki growth mindset yang tentu juga akan semakin memungkinkan kita untuk belajar. Winston mengungkapkan, “Hanya dengan kerendahan hati untuk mendengarkan, belajar, dan menerima masukan, kita dapat mengimprovisasi diri. Everything starts with deep humility. Namun, hal ini tentu juga harus diimbangi dengan kemauan untuk menyadari kekurangan kita sebagai seorang individu.”

2. Disiplin, reliable, dan bertanggung jawab

dm-player
3 Alasan Utama Mengapa Pemimpin Harus Rendah HatiWinston Utomo, CEO IDN Media (Dok. IDN Media/Herka Pangaribowo)

Menurut Winston, kerendahan hati dapat mengantar seseorang pada lebih banyak kebaikan. “Kerendahan hati bisa dibilang kunci utamanya. Dengan menjadi rendah hati, orang mau belajar untuk menjadi disiplin, reliable, bertanggung jawab. Hal ini tentu penting bagi setiap individu, apalagi mereka yang dianggap sebagai sosok pemimpin. Lebih jauh lagi, bila kita selisik, disiplin, reliable, dan bertanggung jawab ini pun punya koneksi yang kuat ke integritas seseorang, kejujurannya,” Winston menegaskan.

Seorang pemimpin yang rendah hati tentu tidak sungkan untuk menyapa dan berlaku ramah pada anak buahnya atau siapa pun yang ia temui di lingkungan kerja, termasuk klien. “It’s someone who can engage with all of the stakeholders. Ia sadar bahwa segala sesuatu tidak bisa ia laksanakan sendiri. Ia paham bahwa kedekatan dengan berbagai pihak: rekan, anak buah, klien, dan yang lain, pada akhirnya, dapat menciptakan impact yang lebih besar lagi bagi bisnis yang tengah ia lakoni,” sambungnya.

3. Berempati dengan pertimbangkan masukan

3 Alasan Utama Mengapa Pemimpin Harus Rendah HatiBeautyFest Asia 2020 (Dok. IDN Media/Herka Pangaribowo)

Sekali lagi: kerendahan hati berkaitan erat dengan kemauan untuk mendengarkan orang lain dan mempetimbangkan masukan yang mereka beri. Bila kita mampu mendengarkan dan mempertimbangkan masukan dari orang lain, itu artinya kita juga mampu berempati, menganggap, dan mencerna suara orang banyak. Hal ini tentu berpengaruh pada bagaimana kita memutuskan sesuatu.

“Buatlah suatu keputusan yang dilandasi dengan data dan intuisi. Ini menjadi satu tantangan tersendiri, terutama bagi para pemimpin. Mengapa? Karena pemimpin diharapkan untuk membuat keputusan yang populer. Namun, keputusan yang populer belum tentu merupakan keputusan yang terbaik. Jadi, selalu gunakan data dan intuisi dengan seksama untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi semuanya,” tutup Winston.

Topik:

  • Amelia Rosary

Berita Terkini Lainnya