Jaga Kualitas Berita, Ini 8 Nilai yang Dipegang IDN Media

2. Unity in different races and ethnicities (persatuan dalam perbedaan ras dan etnis)

conatusnews.com

Pada dasarnya, ras merupakan gabungan antara aspek fisik dan kultural, sedangkan etnis lebih tentang bahasa dan budaya. Mengetahui hal itu, tak heran apabila ras dan etnis sering kali menjadi parameter yang menggambarkan diversitas manusia. Keberagaman ras dan etnis, baik secara langsung maupun tak langsung, pun berpotensi memunculkan berbagai tantangan bagi umat manusia.

Untuk menghindari hal tersebut, sikap terbuka dan saling menghargai menjadi hal substansial yang wajib diaplikasikan agar kita dapat hidup berdampingan dengan rukun. Perlu dipahami bahwa meski masing-masing individu memiliki latar belakang ras dan etnis yang berbeda, kita tetaplah manusia yang sama-sama ingin dihargai dan dimanusiakan.

3. Unity in different religions (persatuan dalam perbedaan agama)

Berbagai Sumber

Beragamnya agama di dunia tentu menghasilkan perbedaan pandangan mengenai alam semesta dan eksistensi kehidupan. Perbedaan keyakinan dan pandangan ini, lagi-lagi, dapat menyebabkan perpecahan bila ada ketidakselarasan antara umat beragama. Karena itu, toleransi memiliki peran yang penting di sini.

Secara sederhana, toleransi merupakan perilaku yang melarang adanya diskriminasi terhadap pihak-pihak yang berbeda dengan diri kita. Dalam implementasinya, istilah “agree to disagree” bisa juga dijadikan sebagai contoh, lho. 

Pada dasarnya, “agree to disagree” merujuk pada penyelesaian suatu konflik, yang bisa saja disebabkan oleh perbedaan, di mana kedua belah pihak mau bertoleransi dan menerima pandangan yang berbeda, tetapi tidak meyakini kepercayaan pihak lawan. Ini umumnya terjadi ketika kedua pihak menyadari bahwa konflik sebenarnya tidak diperlukan karena dinilai tidak efektif dan efisien.

4. Unity in different worldviews (persatuan dalam perbedaan akan pandangan terhadap dunia)

Freepik.com/studiomay

Worldviews berkaitan erat dengan persepsi individu mengenai gambaran dunia dan realitas yang ada di sekitar mereka. Ide-ide dan persepsi tersebut tentu tidaklah sama antar individu―kadang, perbedaan yang didasari oleh adanya nilai, norma, budaya, dan lingkungan seseorang juga bisa saja terjadi.

Namun, perbedaan pandangan ini tak seharusnya menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan. “Sebaliknya, perbedaan perspektif malah dapat memperluas sudut pandang kita: melalui perbedaan pandangan yang diperoleh dari sebuah interaksi, kita akan mendapatkan insight baru yang bahkan belum terpikirkan sebelumnya,” ujar Winston.

5. Anti-sexual harassment (anti pelecehan seksual)

Ilustrasi kekerasan pada perempuan (IDN Times/Arief Rahmat)

Pelecehan seksual merupakan segala aktivitas seksual yang dilaksanakan secara verbal maupun fisik oleh satu orang atau lebih kepada pihak lain, tanpa adanya persetujuan yang mengakibatkan adanya perasaan terancam, bahkan tersakiti. Dampak dari pelecehan seksual tentu saja dapat memberikan trauma bagi seseorang, sehingga dapat memengaruhi kesehatan fisik maupun psikisnya.

Tindakan ini dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Oleh karenanya, IDN Media berkomitmen untuk menghilangkan pemberitaan yang berpotensi membuat seseorang merasa terlecehkan ataupun tersudutkan, terutama mereka yang telah menjadi korban pelecehan seksual. Dengan hal ini, IDN Media mengajak masyarakat untuk merangkul korban pelecehan seksual agar ruang gerak yang aman dapat tercipta―bukan malah melakukan victim blaming.

6. Anti-bullying (anti perundungan)

Twitter.com/GMMTV

Bullying atau perundungan masih sering terjadi di sekitar kita, baik secara verbal maupun non-verbal. Dengan adanya akses internet yang mudah di era serba teknologi ini, bullying pun bahkan dapat dilakukan secara online. Seperti yang kita tahu, tindakan bullying ini bisa menyebabkan korban menderita secara fisik maupun psikis, lho―mulai dari krisis kepercayaan diri, hingga keinginan untuk bunuh diri. Duh!

Oleh karena itu, penanaman nilai tentang anti-bullying perlu dimulai sejak dini. Anak-anak perlu diperkenalkan dengan berbagai cara untuk menghargai sesama agar mereka terbentuk menjadi pribadi yang dewasa dan bijaksana. Ingin menjadi pihak yang selalu membawa nilai itu, Winston menyatakan, “Itulah mengapa sikap inclusive adalah hal yang paling IDN Media utamakan. Semua orang yang menjadi bagian IDN Media harus merasa disambut, dihargai.”

7. Anti-stereotyping (anti stereotip)

Pexels.com/Ketut Subiyanto

Stereotip merupakan sebuah label yang dilekatkan pada suatu kelompok tertentu yang sering kali tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Karena itu, adanya stereotip justru tak jarang menimbulkan prasangka dan diskriminasi terhadap kelompok lainnya. Sayangnya, stereotip ini berpotensi menjadi suatu tindak diskriminasi apabila prasangka yang terbentuk dilandasi oleh rasa tak suka atau benci.

Stereotip dapat membatasi sudut pandang kita akan sesuatu, padahal masing-masing orang memiliki cara hidup dan cara berpikir yang unik dan harus kita hargai. Jangan sampai biarkan hal itu membatasi diri kita untuk mengenal sesuatu secara lebih dalam, ya!

8. Redefining beauty (mendefinisikan ulang kecantikan)

instagram.com/bebyleonardo

Tentu kita tidak asing dengan adanya kriteria-kriteria yang sering dijadikan sebuah standar kecantikan secara umum. Misalnya di Indonesia, tubuh yang langsing, rambut yang lurus, kulit yang cerah adalah standar yang dibentuk oleh masyarakat untuk seorang perempuan. Padahal standar tersebut sering kali tidak realistis dan justru mengikis kepercayaan diri orang-orang yang dianggap tidak memenuhi standar tersebut.

IDN Media percaya bahwa manusia begitu beragam dan kata “cantik” tidak bisa dilekatkan ke beberapa kriteria tertentu saja. Kecantikan memiliki standar yang berbeda dari satu orang ke orang yang lain. Dengan begitu, tidak ada lagi yang merasa perlu berlomba-lomba mencapai suatu standar kecantikan tertentu dan justru fokus untuk terus mengembangkan diri ke arah yang lebih positif.