Pahami Habit Millennial & Gen Z saat Ramadan, Ini Kata IDN Creative

Harus ada pendekatan personal juga, lho!

Jakarta, IDN Times - Bulan suci Ramadan merupakan sebuah momen spesial di Indonesia. Tak hanya berpengaruh pada kehidupan religius masyarakat, bulan Ramadan juga berpengaruh pada pola perilaku masyarakat pada umumnya. Pada bulan ini, konsumsi masyarakat cenderung meningkat secara signifikan. Dengan pandemik yang belum berlalu, adanya keterbatasan mobilitas akibat  anjuran  pemerintah untuk melaksanakan aktivitas dari rumah, waktu luang yang dimiliki oleh masyarakat pun jadi kian melonjak. Waktu luang tersebut biasanya mereka gunakan untuk melakukan online surfing dan shopping

Perubahan pola perilaku di momen Ramadan tersebut tentunya juga ditemukan di kalangan Millennial & Gen Z. Brand pun berlomba-lomba mencuri perhatian kelompok usia dengan daya beli tertinggi di antara generasi yang lain ini. Untuk membantu brand ataupun para pelaku bisnis lainnya untuk mempertahankan relevansi sekaligus mencuri perhatian Millennial & Gen Z, berikut adalah beberapa insight yang dibagikan oleh IDN Creative, agensi digital multi-platform yang fokus pada brand storytelling, kreasi konten, dan aktivasi online. Apa saja, ya?

1. Speak their language

Pahami Habit Millennial & Gen Z saat Ramadan, Ini Kata IDN CreativeDok. IDN Media/Herka Pangaribowo

Ramadan di rumah diperkirakan akan membawa beberapa perubahan pada perilaku konsumsi digital Millennial & Gen Z di Indonesia. Mengantisipasi hal tersebut, kemampuan brand dalam menyampaikan brand message adalah hal pertama yang harus diperhatikan. Bagi IDN Creative, brand harus memberi perhatian khusus pada topik-topik yang secara aktif mereka cari dan konsumsi selama Ramadan. 

Menghubungkan topik-topik yang sedang hype ke dalam brand message mampu menciptakan kedekatan tersendiri dengan target audiens. Menurut penelitian IDN Creative, konten yang bersifat ringan rupanya 2x lebih banyak dicari oleh Millennial & Gen Z di Indonesia; pencarian konten dengan topik hiburan juga meningkat sebanyak 6x dari biasanya. Dalam case IDN Media, artikel yang berjudul “5 Alasan Jangan Nonton Drama ‘World of Marriage’ Pas Puasa” tentu menjadi bacaan yang pas untuk menemani mereka saat menunggu waktu berbuka. 

2. Go hyper-local, go hyper-relevant

dm-player
Pahami Habit Millennial & Gen Z saat Ramadan, Ini Kata IDN CreativeDok. IDN Media/Herka Pangaribowo

Sebagai contoh kasus, Ramadan di rumah membuat kita memiliki lebih banyak waktu untuk menyiapkan sajian buka puasa yang beragam dan menarik. Hal ini dapat dilihat dari data pencarian konten menu dessert yang meningkat secara signifikan. Data tersebut tentu harus diikuti dengan penyesuaian konten yang disajikan: relevansi antara konten dengan minat audiens tentu akan menghasilkan output yang lebih optimal.

Membantu campaign Indomilk pada Ramadan tahun lalu, IDN Creative menghubungkan brand susu kental manis tersebut dengan Yummy, salah satu unit bisnis IDN Media yang fokus pada konten kuliner, untuk menstimulasi eksplorasi resep menggunakan produk Indomilk dari para audiens. Sambil tetap memenuhi keingintahuan audiens, IDN Creative juga mendorong munculnya ide-ide inovatif nan unik: susu kental manis tak hanya bisa diolah menjadi makanan manis, tapi juga gurih. Pada intinya, brand harus mampu menyampaikan cerita yang tepat, kepada orang yang tepat, melalui media yang tepat, dan pada waktu yang tepat. 

3. Tailor-made your stories

Pahami Habit Millennial & Gen Z saat Ramadan, Ini Kata IDN CreativeDok. IDN Media/Herka Pangaribowo

Menurut IDN Creative, terlalu banyak generalisasi pada konten tak akan menghasilkan output yang optimal. Perlu diingat bahwa Millennial & Gen Z bahkan memiliki perilaku dan preferensi yang berbeda. Untuk itu, mengaplikasikan pendekatan personal pada konten yang diproduksi tentu akan menyentuh mereka secara lebih dalam. Hal ini juga perlu diamplifikasi secara masif dengan menerbitkan konten tersebut di beberapa publisher sekaligus. 

Di IDN Media sendiri, topik konten yang sama mengenai menu berbuka puasa bisa disajikan dalam bentuk berbeda sesuai dengan karakter audiens di masing-masing publisher. Text-based content berjudul “5 Resep Takjil yang Bikin Ingat Masa Kecil” yang dipublikasikan di IDN Times dan kemudian diolah menggunakan perspektif keluarga untuk ditayangkan di Popmama.com. Kemudian untuk memberikan output yang optimal, konten juga disajikan dalam bentuk video-based content di Yummy. Dengan begitu, pesan yang dibawa oleh brand dapat menjangkau audiens dengan persona yang lebih beragam.

Topik:

  • Amelia Rosary
  • Saraya Adzani

Berita Terkini Lainnya