Manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan. Maka dari itu diperlukan interaksi terhadap sesama. Namun gimana jadinya jika canggung?
Socially-awkward merupakan istilah dalam bahasa inggris yang merujuk kepada seseorang yang canggung dalam berinteraksi dengan orang lain. Padanan yang tepat dalam bahasa indonesia adalah canggung. Yuk kenali lima karakternya!
Si canggung akan malu ketika bertemu dengan orang yang dikenalnya dan harus memulai untuk menyapa. Hal ini hadir karena kondisi canggungnya yang mendorong perasaan malu itu keluar.
Mungkin hal ini akan membuat sebagian dari kita mengernyitkan dahi sambil berpikir keras "Kok malu sih?" Namun percayalah, pikiran seperti ini juga ada dalam benak mereka. Mereka pun tak mengerti mengapa.
Kebalikan dari si socially-awkward adalah si easy-going atau dalam bahasa indonesia lebih dikenal dengan si mudah bergaul. Berbeda dengan easy-going, si canggung akan sulit beradaptasi dengan lingkungan baru. Bertemu dengan orang yang sudah dikenal saja malu apalagi harus beradaptasi dengan lingkungan baru.
Ketika dalam suasana yang kaku, si easy-going akan mudah mencairkan suasana dengan caranya. Namun akan sangat sulit bagi si canggung jika berada di situasi yang sama. Mungkin berdiam diri adalah pilihan yang akan diambil.
Pernahkah kalian salah berucap atau bertindak yang membuat situasi menjadi kaku ataupun canggung? Hal seperti ini adalah hal biasa yang sering dialami oleh si canggung.
Bahkan pada situasi sehari-hari pun bisa menjadi canggung. Dalam situasi yang seharusnya mengucapkan terima kasih contohnya, mereka bisa jadi bukan berucap terima kasih melainkan maaf. Sekadar nongkrong pun terkadang bisa menjadi canggung karena mereka salah berucap atau bertindak.
Ini berkaitan dengan poin pertama tadi. Terkadang ketika malu, si canggung memilih 'buang muka' untuk menghindar.
Bukan karena punya utang, tapi menghindar karena bingung apa yang akan menjadi obrolan dengan orang lain jika bertemu. Mungkin orang lain bisa merasa bahwa si canggung itu sombong, tapi percayalah bahwa mereka juga ingin bercakap-cakap. Namun karena kondisi canggungnya itu membuat segalanya menjadi membingungkan.
Percaya atau tidak, kondisi canggung tidak hanya dimiliki oleh orang yang introver saja. Orang yang ekstrover pun ada loh yg mengalami kondisi ini.
Orang yang introver cenderung lebih memilih sendiri dan tempat yang relatif sepi, sedangkan si canggung tidak selalu seperti itu. Sebagian orang dengan kondisi canggung sangat suka bercakap-cakap dan juga nongkrong. Tapi mereka sulit menemukan orang lain atau lingkup sosial yang bisa membuat mereka tidak canggung.
Semoga kita semua jadi lebih mengerti. Terkadang dengan kita mengetahui orang lain, kita jadi lebih memahami sehingga kita tahu bagaimana bertoleransi.