IWF 2020: Pahami 6 Tips Ivan Lanin agar Tata Bahasa Jadi Lebih Asyik

Indonesia Writers Festival 2020 telah sampai di pertemuan terakhir (26/09/2020) tepatnya hari ke-6 sesi ke-4. Kali ini membahas tentang "Sopan Santuy di Media Sosial" bersama Ivan Lanin.
Seringkali terjadi konflik di media sosial akibat tata bahasa yang kurang baik. Penggunaan kata yang tidak pas membuat makna suatu pesan menjadi berbeda. Itulah pentingnya memahami kaidah berbahasa yang baik dan benar.
Berikut tips dari Ivan Lanin untuk menggunakan tata bahasa yang benar namun tetap terasa asik. Simak ya!
1. Gunakan padanan kata
Setiap kata pasti memiliki kembaran kata yang sering disebut sinonim. Maka tak heran jika beberapa kata memiliki makna yang sama walau dalam konteks kalimat yang berbeda.
Ivan menjelaskan bahwa penggunaan padanan kata dalam berbahasa dapat memberikan kesan kreatif dan komunikatif. Hasilnya adalah kamu bisa lebih ekspresif dalam menyampaikan sebuah pesan dan pesanmu terlihat tidak monoton dengan gaya bahasa yang itu-itu aja.
2. Struktur kalimat tak melulu SPOK
Improvisasi struktur kalimat juga penting agar komunikasi tidak terkesan kaku. Tidak harus melulu SPOK, namun hendaknya seseorang bisa lihai dalam memindah tempatkan keterangan kalimat. Hal ini tentu saja menjadikan berbahasa tidak lagi kaku namun bisa terlihat lebih santai.
3. Gunakan emoji
Saat berkomunikasi lewat media sosial, maka terdapat sebuah tameng yang menyembunyikan 'wajah' kita. Emoji akan menjadi perwakilan yang menggambarkan ekspresi saat berkomunikasi di dunia maya. Selain itu, dengan menggunakan emoji membuat sebuah pesan tulis menjadi terkesan lebih informatif dan tidak tegang.
Baca Juga: IWF 2020: Tips Berbahasa Indonesia di Media Sosial ala Ivan Lanin
4. Perbanyak kosakata, gunakan diksi yang tepat
Editor’s picks
Berbahasa yang baik memerlukan paduan dari beberapa kosakata. Penggunaan diksi yang tepat membuat komunikasi terkesan lebih variatif dan makna pesan lebih tersampaikan sesuai sasaran. Selain itu, obrolan menjadi tidak membosankan karena minimnya penggunaan kata yang berulang diucapkan.
5. Gunakan sapaan atau panggilan
Saat berbicara dengan teman atau kerabat sudah sewajarnya bila menggunakan bahasa yang tidak baku. Tambahkan sapaan pada lawan bicara akan membuat perasaannya lebih senang.
Untuk orang yang lebih tua, sapaan itu akan bermakna bahwa kita menghormatinya. Untuk orang yang lebih muda maka sapaan tersebut membuatnya merasa disayangi. Jika dengan teman atau sahabat maka akan menggambarkan suatu keakraban yang kuat.
6. Memiliki keterampilan berbicara dengan semua kalangan
Berkomunikasi lintas generasi memang sering menjadi momok bagi banyak orang. Tak hanya yang muda kepada yang lebih tua, seringkali yang tua juga sulit beradaptasi dengan gaya bicara orang muda.
Oleh karena itu, hendaknya setiap orang memiliki kemampuan berbahasa yang luas sehingga mampu diterapkan di setiap generasi. Pandai membaca kondisi juga penting untuk dapat memilih kalimat apa yang hendak dikeluarkan.
Jangan jadikan berbahasa yang sesuai kaidah menjadi beban. Kamu dapat menerapkan tips di atas agar bahasamu tetap baku tetapi tidak bersifat kaku. Semangat belajarnya, ya!
IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2020. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2020 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesians Through Writing ini dilangsungkan pada 21 hingga 26 September 2020 melalui zoom dan YouTube channel IDN Times.
IWF 2020 sendiri menghadirkan lebih dari 20 pembicara kompeten di berbagai latar belakang seperti Nadin Amizah, Sal Priadi, Agus Noor, Ivan Lanin, Tsana, Kalis Mardiasih, dan masih banyak lainnya.
Simak terus keseruannya di situs idntimes.com, ya!
Baca Juga: IWF 2020: 6 Tips Cakap Menggunakan Media Sosial ala Ivan Lanin
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.