5 Alasan Seseorang Melakukan Self Harm, Trauma sampai Putus Asa

Melukai diri untuk mengekpresikan emosi

Cara seseorang mengekpresikan emosinya berbeda. Mulai dari cara yang positif sampai negatif pun bisa saja mereka lakukan. Salah satu cara negatif yang bisa dilakukan adalah dengan melampiaskan emosinya dengan melukai tubuhnya sendiri atau biasa disebut self-harm.

Mungkin kamu pernah melihat orang di sekitarmu seperti membenturkan kepalanya atau bentuk aktivitas lain yang melibatkan benda tajam untuk menyakiti tubuhnya. Itulah bentuk self-harm yang bisa saja mereka lakukan. Mengapa hal itu dilakukan oleh mereka? YukBerikut lima asalannya.

1. Keinginan untuk melepas keresahan

5 Alasan Seseorang Melakukan Self Harm, Trauma sampai Putus Asailustrasi putus asa (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Seseorang yang memutuskan untuk melakukan self-harm memiliki cara yang salah untuk mengekspresikan emosinya. Contohnya, seseorang yang kecewa terhadap dirinya yang gagal mencapai sesuatu. Namun, cara meluapkan emosinya bukan secara verbal, melainkan melukai tubuh seperti lengan, kepala, perut, dan lain-lain. 

Muncul berbagai emosi adalah hal yang wajar. Namun, ketika kamu menyelesaikan permasalahan dengan cara yang salah pada akhirnya akan memunculkan masalah juga. Jadi, cari jalan keluar dari emosi negatifmu dengan cara positif, ya! 

2. Memiliki trauma tersendiri

5 Alasan Seseorang Melakukan Self Harm, Trauma sampai Putus AsaIlustrasi anak trauma (pexels.com/cottonbro)

Seseorang yang memiliki trauma akan sulit berdamai dengan berbagai hal. Sebab itulah besarnya dampak yang dihasilkan trauma. Sehingga, saking beratnya suatu trauma dapat berakibat pada munculnya perilaku self-harm.

Kita tahu bahwa memiliki trauma adalah sesuatu yang sulit. Namun, salah juga ketika kamu memiliki trauma dan memutuskan untuk melukai diri untuk meluapkan emosimu.

Ketika memiliki trauma sesuatu yang membuatmu sulit untuk bertumbuh dan berkembang, kamu perlu menemui solusi untuk sembuh. Bukan malah menambah satu permasalahan lagi. Untuk menemukan solusi, kamu bisa mendatangi psikolog atau psikiater yang akan membantumu keluar dari trauma tersebut. 

Baca Juga: 5 Langkah agar Terlepas dari Trauma Masa Lalu, Ikhlaskan Sepenuhnya

3. Memiliki kebencian pada diri sendiri

5 Alasan Seseorang Melakukan Self Harm, Trauma sampai Putus Asailustrasi sedih (pexels.com/Engin Akyurt)
dm-player

Faktor utama munculnya menyakiti diri sendiri karena ia tidak menyayangi dirinya. Menginternalisasikan pandangan buruk tentang dirinya yang memunculkan rasa benci pada diri sendiri.

Munculnya rasa benci pada diri sendiri, biasanya diakibatkan oleh terlalu memikirkan faktor eksternal. Contohnya, membandingkan kelebihan orang lain dengan dirinya sendiri. Hal tersebut bisa menyebabkan kecewa yang bisa sampai pada self-harm

Ketika membenci diri sendiri, kamu tidak memiliki benteng untuk hal-hal apa yang bisa dilakukan untuk tubuhmu atau tidak boleh dilakukan. Ia cenderung bisa melakukan apa pun, sekalipun mencelakai tubuhnya. 

4. Merasa putus asa atas suatu hal

5 Alasan Seseorang Melakukan Self Harm, Trauma sampai Putus Asailustrasi putus asa (pexels.com/RODNAE Productions)

Putus asa akan sesuatu bisa membuat orang melakukan apa pun yang ia mau, termasuk melukai diri sendiri. Seseorang yang kehilangan kontrol akan dirinya dapat dengan mudah mengambil tindakan menyakiti dirinya sendiri.

Padahal daripada menyakiti diri sendiri, ada banyak cara untuk melampiaskan putus asa dengan hal positif. Contohnya menangis secukupnya yang mungkin bisa meredakan rasa kecewamu.

Hindari tindakan negatif yang membuatmu menyesal di kemudian hari. Ketahuilah, bahwa menyakiti dirimu sendiri tidak akan menyelesaikan semua beban atau masalah. Itu justru akan menambah permasalahan baru.

5. Memiliki perasaan malu atau bersalah yang tak terhankan

5 Alasan Seseorang Melakukan Self Harm, Trauma sampai Putus Asailustrasi menangis (pexels.com/Ivan Samkov)

Seseorang melakukan kesalahan yang besar dan mereka tidak dapat menanganinya sampai membuat dirinya malu. Sebab, mereka merasa kesalahannya tidak dapat ditangani, sehingga ia merasa untuk menebus kesalahannya yaitu dengan melukai tubuhnya sendiri.

Padahal, melukai diri sendiri juga bisa saja akan tambah membuat diri sendiri lebih malu. Sebab, perbuatan yang kamu lakukan atau rasa malu tadi bisa jadi "aib" yang diketahui oleh banyak orang. Sementara sebelumnya, hal itu hanya diketahui oleh dirimu sendiri.

Dengan alasan apa pun, melakukan self-harm adalah pilihan yang salah. Pastikan kamu tidak melakukan self-harm saat sesuatu menyulitkanmu. Temukan solusi lainnya untuk mengekspresikan emosi negatifmu.

Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa. 
 
Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa. 
 
Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat. 
 
Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa: 
 
RSJ Amino Gondohutomo Semarang(024) 6722565 
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor(0251) 8324024, 8324025 
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta(021) 5682841 
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang(0293) 363601 
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang(0341) 423444 
 
Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu. 

Baca Juga: 5 Tips Tanamkan Mental Kuat dalam Diri, biar Gak Mudah Putus Asa!

Aneu Rizky Yuliana Photo Verified Writer Aneu Rizky Yuliana

A girl without others.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya