Memahami Makna JOMO, Perasaan Bahagia Meski Gak Ikuti Tren

Kebalikan dari FOMO, nih!

Jika biasanya kita mendengar istilah FOMO (Fear of Missing Out) saat ini ada istilah yang berlawanan dengan istilah FOMO tersebut, yaitu JOMO atau Joy of Missing Out. Selain ada tipe orang yang selalu tidak mau tertinggal hal-hal baru, terdapat tipe orang yang justru mendapat ketenangan ketika jauh dari hal-hal viral, trending, dll yang berkaitan dengan media sosial. Hal tersebut disebut JOMO. Untuk lebih detail mengenai JOMO, langsung saja simak ulasan tentang JOMO berikut ini! 

1. Apa itu JOMO (joy of missing out)

Memahami Makna JOMO, Perasaan Bahagia Meski Gak Ikuti TrenIlustrasi perempuan dan alam (Pixels.com/Tima Mirosnichenko)

Mungkin kamu tidak asing mendengar istilah FOMO, namun pernahkah kamu mendengar istilah JOMO. Atau ini merupakan pertama kamu mengenal istilah JOMO? Well, JOMO merupakan singkatan dari Joy of Missing Out.

JOMO adalah istilah psikologi yang merujuk pada tindakan seseorang yang memutuskan untuk tidak terlibat dalam kegiatan tertentu, terutama yang berkaitan dengan aktivitas media sosial ataupun sumber hiburan lainnya. 

2. "Gak papa gak trend yang penting nyaman"

Memahami Makna JOMO, Perasaan Bahagia Meski Gak Ikuti TrenIlustrasi membaca(Pexels.com/Karolina Grabowska)

Berbeda halnya dengan FOMO, dimana sikap seseorang yang harus selalu up to date tentang hal baru terutama di media sosial. Tipe orang yang memiliki sifat JOMO atau Joy of missing out cenderung enjoy dengan dunianya sendiri.

Di saat semua orang berlomba-lomba mengikuti trend agar menarik perhatian banyak orang, si tipe JOMO ini tidak larut dalam hal-hal viral dunia media sosial, justru cenderung tidak terhubung atau memutuskan hubungan dari media sosial dan tidak merasa takut tertinggal trend yang ada. 

Si tipe JOMO ini cenderung menikmati waktu dengan teman-temannya secara tatap muka, ataupun menikmati waktu sendiri dengan aktivitas seperti membaca, menonton, dll. Dengan demikian, ia tidak merasa takut tertinggal dengan hal-hal trend yang ada di media sosial. 

Baca Juga: 5 Tips untuk Melatih JOMO, Hidup Dijamin Lebih Tenang! 

3. Menyukai kegiatan tanpa gadget

dm-player
Memahami Makna JOMO, Perasaan Bahagia Meski Gak Ikuti TrenIlustrasi berlari (Pixels.com/Pixabay)

Berselancar di media sosial terkadang menjadi toksik. Tak jarang kita menemui, seseorang yang kecanduan dengan gadget karena banyak hal yang dapat dilakukan di dalamnya. Terhubung dengan internet dapat membuka jendela seluas-luasnya terhadap banyak hal, dari hal positif hingga hal negatif. Seseorang yang biasa terpapar dengan media sosial perlu memiliki filter tersendiri untuk menyaring hal negatif. 

Nah! Hal positif yang akan dimiliki bagi tipe orang yang memiliki JOMO yaitu ia terjauh dari dampak negatif media sosial. Karena, ketenangan yang ia dapatkan yaitu saat jauh dari media sosial, maka si tipe JOMO ini cenderung tidak menyukai menghabiskan waktu dengan gadget. Hal-hal yang ia sukai misalnya seperti mengurus tanaman, di sela-sela waktu luang lebih menyukai menyiram tanaman, menikmati secangkir teh sambil menikmati suasana setelah hujan, dan lain-lain. 

4. Merasa puas dengan dirinya sendiri, sehingga tidak takut melewatkan kesenangan bersama teman-teman

Memahami Makna JOMO, Perasaan Bahagia Meski Gak Ikuti TrenIlustrasi wanita (Pixels.com/Christina Morillo)

JOMO didefinisikan sebagai kepuasan seseorang dengan dirinya sendiri, sehingga ia tidak mencari-cari hal eksternal untuk memenuhi apa yang dirinya butuhkan. Sehingga, perasaan takut ketinggalan seperti media sosial tidak menjadi permasalahan bagi dirinya. 

Lagi pula, menghabiskan banyak waktu di media sosial justru dapat menambah insecure yang dapat membuat kamu lebih merasa tidak cukup sebagaimana diri kamu sendiri. Sehingga, seseorang yang JOMO akan lebih mudah merasa cukup dengan apa yang ia miliki. 

5. JOMO dapat melatih seseorang untuk mengendalikan obsesi yang berlebih, salah satunya dengan membatasi penggunaan media sosial

Memahami Makna JOMO, Perasaan Bahagia Meski Gak Ikuti TrenIlustrasi memelihara tanaman (Pixels.com/RODNAE Productions)

Media sosial membawa dampak masif bagi kehidupan seseorang. Dari kesehatan fisik hingga kesehatan mental dapat terpengaruh media sosial tersebut. Terutama bagi remaja yang rentan terkena efek media sosial.

Tak jarang seseorang yang menghabiskan banyak waktu dengan media sosial akan dilanda perasaan kesepian, insecure, dan stres setelah melihat akun media sosial orang lain.

Dengan beristirahat dari media sosial akan membatasi apa yang kamu lihat yang bisa membuatmu kurang percaya diri. Kemungkinan kamu akan menemukan aktivitas yang tak kalah menyenangkan dan membawa dampak baik.

Baca Juga: 5 Tips Mengubah FoMO Jadi JoMO

Aneu Rizky Yuliana Photo Verified Writer Aneu Rizky Yuliana

A girl without others.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya