5 'Penyakit' yang Membuat Iri sama Kesuksesan Teman Sendiri

2. Menganggap temanmu itu hidupnya dipenuhi keberuntungan sementara kamu tidak

Ilustrasi persahabatan (pexels.com/Kindel Media)

Tidak semua berkah yang kita terima itu dipengaruhi oleh faktor keberuntungan. Sebagian besar di antaranya tentu saja merupakan buah dari kerja keras. Begitu pula dengan apa yang teman-temanmu miliki sekarang. Jika kamu merasa iri karena salah seorang teman seumuranmu sudah punya rumah dan mobil sendiri, lihat dulu usahanya selama ini seperti apa. 

Mungkin di saat kamu masih suka hura-hura menghabiskan uang jajan dari orangtua, dia sudah mulai membangun usaha kecil-kecilan. Rasanya pantas, jika sepuluh tahun kemudian dia sudah memanen hasil kerja kerasnya itu. Jangan asal iri saja, deh! 

Baca Juga: 5 Tips Terhindar dari Sikap Iri Hati pada Kesuksesan Orang Lain

3. Menilai kesuksesan teman dari hasil yang kelihatan saja, bukan usahanya

Ilustrasi orang berdiskusi (pexels.com/Sora Shimazaki)

Melihat teman semasa kecilmu dulu hidupnya sudah berkecukupan, lantas membuatmu merasa iri setengah mati. Kok, dia bisa ya punya usaha di mana-mana? Sementara kamu sekarang masih jadi karyawan biasa. Nah, harusnya pertanyaanmu gak berhenti sampai di sini. Tapi cari tahu juga, bagaimana caranya dia bisa mendapatkan segala kemewahan itu. 

Tidak mungkin, dong temanmu baru merintis usaha sehari-dua hari. Pasti dulunya dia juga mulai dari nol, kok. Jangan cuma silau akan hasilnya saja, tanpa mau tahu suka dan duka ketika dia sedang berproses dulu. 

4. Menjadikan pencapaian teman sebagai kambing hitam dari kegagalanmu

Ilustrasi pertemanan (pexels.com/Zen Chung)

Bahkan kamu sempat berpikir bahwa kegagalan yang dialami saat ini juga dipengaruhi oleh keberhasilan orang di sekitarmu. Bagaimana tidak, berada di tengah-tengah orang sukses, tentu saja membuatmu terlihat kerdil, dong. Padahal pemikiran tersebut gak ada benarnya, lho. Justru sebaliknya. Seharusnya kamu bersyukur memiliki kawan-kawan yang sukses. 

Sebab dari mereka kamu bisa belajar bagaimana caranya meraih cita-cita. Bayangkan, saat memulai usahanya dulu, temanmu gak punya mentor sama sekali. Kegagalan demi kegagalan harus dia hadapi sendiri. Sementara kamu, bisa langsung belajar dari pengalaman mereka. Saat jatuh pun, pasti teman-temanmu ini gak akan tinggal diam, kok. Gimana, masih mau merasa iri? 

5. Kamu tidak bersyukur dengan apa yang dimiliki sekarang

Ilustrasi pertemanan (pexels.com/William Fortunato)

Dalam hidup kamu gak boleh melihat ke atas terus. Sekali-kali tengoklah ke bawah juga. Masih banyak orang di sekitarmu yang memiliki kehidupan, yang jauh dari kata layak. Bersyukur kamu punya pekerjaan dan tempat tinggal. Sementara mereka, besok mau makan apa saja bingung, karena gak ada uang.

Kalau terus memandang ke arah mereka yang kaya raya saja, kamu hanya akan merasa iri, dong. Padahal tak sedikit orang yang mau bertukar nasib denganmu, lho.  

Jangan sepelekan perasaan iri, sebab bila dibiarkan itu bisa membawa dampak negatif bagi dirimu sendiri. Misalnya, membuatmu jadi minder dan gak fokus sama masa depan, karena sering membandingkan diri sendiri dan orang lain. Daripada iri, lebih baik jadikan keberhasilan mereka sebagai motivasi. Kalau teman-temanmu bisa, tentu kamu juga bisa. Semangat, ya! 

Baca Juga: Jangan Marah, Begini Cara Mengatasi Cemburu Melihat Kesuksesan Teman