5 Kerugian dari Amarah yang Serampangan, Awas Menyesal!

Hati-hati, marah hanya akan menambah masalah!

Rasa marah mungkin pernah dialami oleh sebagaian besar orang, entah karena masalah asmara, pekerjaan, pertemanan, atau bahkan keluarga. Sebenarnya emosi seperti itu wajar dan bukan hal yang salah. Malahan, jika gak diekspresikan bisa menjadi bom waktu.

Namun, emosi perlu dikontrol dan diekspresikan dengan baik, agar tidak menyakiti diri sendiri maupun orang lain. Jangan sampai karena dorongan emosi sesaat, hubungan baik yang telah kamu bangun dengan orang lain rusak.

Lalu apa saja kerugian jika kamu dapatkan jika asal marah dengan serampangan tanpa pandang bulu, simak daftarnya berikut, ya!

 1. Bukanya membuat perasaan lega, justru malah menambah masalah

5 Kerugian dari Amarah yang Serampangan, Awas Menyesal!ilustrasi seorang perempuan mengungkit masalah (Pexels.com/ SHVETS Production)

Jika kamu renungkan baik-baik, emosi itu gak akan membuat perasaanmu lebih lega. Justru akan menambah masalah baru yang lebih rumit. Pasalnya ketika pikiran sudah terpengaruh pada hal-hal negatif, akan sulit berpikiran jernih.

Bukanya masalah selesai, kamu malah bisa kebablasan. Misalnya, kamu bisa saja mengaitkan satu masalah dengan hal lain yang gak ada korelasinya. Pada akhirnya, tindakan ini akan membuat konflik semakin berlarut-larut dan gak ada jalan keluarnya.

 2. Kamu akan menyesal karena menyakiti orang tersayang

5 Kerugian dari Amarah yang Serampangan, Awas Menyesal!ilustrasi seorang pria menyesal (Pexels.com/ Kelly Lacy)

Emosi itu sebenarnya seperti api, ketika tersulut maka akan semakin berkobar dan menghancurkan banyak hal. Jika sudah hancur, maka kamu sendiri yang akan menyesal.

Sebagai contoh, secara refleks kamu melakukan tindakan abusive atau kekerasan kepada pasangan atau teman, ketika emosimu gak terkontrol. Efeknya bukan hanya mereka saja yang merasa trauma, namun dirimu sendiri yang akan menyesal.

Namun sayang, sesuatu yang telah terjadi gak bisa balik normal lagi seperti semula, meskipun kamu mengakui kesalahan.

Dibanding menanggung penyesalan, coba belajar untuk mengendalikan emosi, ya. Misalnya dengan melatih mindfulness atau menjalankan hobi tertentu. Ini bisa menjadi solusi terbaik, agar fokusmu pada hal yang buruk akan teralihkan.

3. Kamu akan dianggap eksplosif dan ditinggal orang-orang terdekat

5 Kerugian dari Amarah yang Serampangan, Awas Menyesal!ilustrasi seorang perempuan bersikap eksplosif (Pexels.com/ Andrea Piacquadio)
dm-player

Selain penyesalan, orang yang gampang emosi juga akan dianggap eksplosif dan bahkan ditinggal orang-orang terdekat. Pasalnya, setiap orang juga memiliki batas kesabaran. Mereka akan lelah jika terus-menerus berhadapan dengan seseorang yang memiliki emosi tinggi dan gak pernah instropeksi.

Padahal, sumber masalah itu sebenarnya gak selalu berasal dari orang lain, namun bisa jadi karena diri kamu sendiri. Mungkin kamu terlanjur tersinggung dengan omongan orang, yang bahkan sebenarnya gak ada kaitanya dengan dirimu. Namun, karena kamu sudah meledak-ledak, akhirnya gak bisa mendengarkan pendapat, saran, atau masukan orang lain.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Butuh Luangkan Waktu Menyendiri agar Gak Gampang Marah

 4. Dipandang sebagai orang yang gak bijaksana dan bermasalah

5 Kerugian dari Amarah yang Serampangan, Awas Menyesal!ilustrasi seorang perempuan emosi (Pexels.com/ Keira Burton)

Mengedepankan emosi juga akan cenderung membuat kamu dicap sebagai seseorang yang gak bijaksana dan bermasalah. Kamu kurang tepat menerapkan manajemen konflik, yang ada masalah semakin rumit dan pelik. Imbasnya, kamu akan sulit dipercaya orang lain.

Jika ingin lebih dipercaya, coba latih dirimu untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, ya. Biasanya, ketidakcocokan atau konflik itu terjadi karena kamu dan ia memiliki perspektif berbeda dalam melihat sesuatu.

Dengan memposisikan dirimu sebagai orang lain, maka akan mudah saling memahami dan mencari jalan tengah permasalahan.

 5. Arti dari kemarahan gak tersampaikan dengan efektif

5 Kerugian dari Amarah yang Serampangan, Awas Menyesal!ilustrasi seorang pria tersulut emosi (Pexels.com/ Andrea Piacquadio)

Perasaan yang sudah diliputi dengan kemarahan, seringkali membuat kamu gak bisa melakukan komunikasi dengan pikiran yang logis. Hal ini pada akhirnya akan membuat arti dari kemarahan itu tidak tersampaikan secara efektif. Yang ada malah semakin jadi beban dan berdampak negatif.

Misalnya, kamu malah membanting pintu atau memecahkan barang tertentu ketika marah, apakah masalah terselesaikan? Tentu tidak, kan. Yang ada, emosimu akan semakin meningkat, bahkan jika berlarut bisa menimbulkan penyakit, lho.

Daripada berujung luka, coba untuk memahami duduk permasalahan terlebih dahulu. Jangan pula menghakimi orang lain dengan alasan agar diri kamu merasa lebih baik, namun belajar berpikir lebih positif. Dengan demikian, kamu akan menemukan langkah yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Setiap permasalahan itu sebenarnya seperti pengingat, agar kita belajar menjadi lebih baik. Bukanya malah melampiaskan dengan kemarahan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Namun, jika memang mengontrol emosi itu terasa sulit, coba sisihkan waktu untuk menenangkan diri dan belajar lebih bersabar, ya.

Baca Juga: Jangan Balik Marah, 5 5ikap Ini Wajib Dilakukan saat Pasangan Marah

Aprilia Nurul Aini Photo Verified Writer Aprilia Nurul Aini

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya