5 Persepsi Kurang Tepat Mengenai Kegagalan yang Perlu Diubah

Gagal bukan berarti kamu gak kompeten

Gak sedikit juga yang mendefinisikan kegagalan dengan perspektif yang keliru. Misalnya, dengan menganggap kegagalan adalah tanda dari kelemahan diri. Alhasil, malah membuat mereka semakin terpuruk. Berikut ini ada lima persepsi kurang tepat tentang kegagalan yang perlu dibenahi. Simak daftarnya sampai selesai, ya!

1. Persepsi bahwa gagal berarti kamu gak kompeten

5 Persepsi Kurang Tepat Mengenai Kegagalan yang Perlu Diubahilustrasi pria memegang kepala (Reshot.com/ @nina_p_v)

Jika berbicara tentang keberhasilan, kamu pasti sering mendengar bahwa keberhasilan itu berkaitan dengan kemampuan atau kompetensi seseorang. Meskipun begitu, menjustifikasi bahwa kegagalan adalah tanda bahwa seseorang gak kompeten, tentu saja keliru. Sebab, gak ada patokan pasti yang mendiskripsikan bahwa seseorang yang gagal berarti gak kompeten.

Kita ambil contoh ketika kita gagal lulus dalam uji kompetensi saat melamar pekerjaan. Ini bukan berarti kamu gak kompeten, namun bisa jadi karena kelelahan, kurang mempelajari materi, dsb. Atau misalnya ketika tulisan kamu gak kunjung dilirik oleh editor, bukan berarti kamu gagal jadi seorang penulis.

Toh, suatu keahlian itu bukan hal yang konstan, namun bisa dilatih dan dikembangkan. Sebab kita bisa meningkatkan kemampuan, asal memiliki keinginan untuk terus belajar. Namun jika kamu memang merasa kurang di bidang tertentu, bukan berarti gak kompeten juga. Sebab, kamu bisa menggali kemampuan di bidang lainnya.

2. Gagal berarti tujuan yang kamu buat gak realistis

5 Persepsi Kurang Tepat Mengenai Kegagalan yang Perlu Diubahilustrasi wanita rendah diri (Reshot.com/ @Elli)

Kamu pasti juga sering mendengar bahwa membuat tujuan hidup itu harus realistis. Memang benar, tujuannya agar sesuatu yang ingin kita capai tersebut bisa direncanakan dengan jelas. Namun bukan berarti, setiap kegagalan adalah tanda bahwa tujuan kita gak realistis, ya.

Nyatanya, persepsi seperti ini sering terjadi dan malah membuat kita makin terpuruk ketika gagal. Alhasil, kita jadi menyerah begitu saja tanpa melakukan refleksi atau upaya perbaikan terlebih dahulu. Padahal, bisa jadi kegagalan merupakan batu sandungan yang mengharuskan kita membangun strategi lebih baik.

Misalnya, kamu adalah seorang marketing yang tentu sangat memperhatikan target penjualan. Saat target kamu gak tercapai, bukan berarti kamu gagal dan karier kamu telah berakhir. Sebelum menyerah, kamu bisa mencari strategi baru. Seperti membuat planning yang lebih rinci tentang bagaimana kamu akan mencapai target di bulan selanjutnya, dsb.

Baca Juga: 5 Fakta tentang Kegagalan, Semua Momen Ada Waktunya!

3. Gak bisa segera bangkit dari kegagalan berarti lemah

5 Persepsi Kurang Tepat Mengenai Kegagalan yang Perlu Diubahilustrasi wanita gagal (Unsplash.com/ Priscilla Du Preez)
dm-player

Pernah gak sih kamu menyebut diri sendiri lemah karena gak bisa segera bangkit dari kegagalan? Lantas kamu mencoba memaksakan diri untuk mencoba hal baru meskipun dengan perasaan yang berat. Jadinya, ketika hasilnya gak sesuai ekspektasi lagi, kamu malah akan semakin terpuruk.

Padahal, mengambil jeda atau istirahat bukan hal yang salah, lho. Ini juga bukan tanda bahwa kamu lemah seperti yang kamu persepsikan sebelumnya. Justru istirahat diperlukan untuk memotivasi diri dan intropeksi akan kemungkinan kesalahan yang terjadi.

4. Persepsi bahwa gagal berarti kamu gak memiliki kemampuan

5 Persepsi Kurang Tepat Mengenai Kegagalan yang Perlu Diubahilustrasi wanita putus asa (Unsplash.com/ ZACHARY STAINES)

Wajar rasanya jika kamu merasa pesimis setelah mengalami kegagalan. Apalagi ketika menyadari usaha keras yang selama ini kamu lakukan ternyata belum membuahkan hasil. Meskipun begitu, kalau kamu sampai menganggap bahwa gagal berarti gak memiliki kemampuan apa pun, tentu saja keliru.

Sebab alih-alih merasa tenang, pikiran tersebut justru akan membuat kamu makin kehilangan kepercayaan diri. Jadinya kamu akan selalu was-was saat akan mencoba peluang baru. Yang akhirnya setiap usaha yang kamu lakukan akan terhambat dan kurang maksimal.

Makakanya, tetap optimis dan berusaha lagi ketika gagal penting dilakukan. Kalau pun hasilnya gak sesuai yang diharapkan lagi, kamu harus tetap mengapresiasi itu. Toh, pengalaman yang kamu miliki itu gak akan sia-sia, malahan akan selalu berguna untuk membantu kamu bertahan di masa depan.

5. Persepsi bahwa kegagalan adalah tanda bahwa diri kamu gak berharga

5 Persepsi Kurang Tepat Mengenai Kegagalan yang Perlu Diubahilustrasi pria putus asa (Unsplash.com/ Matze Bob)

Sekali lagi, menerima kegagalan memang bukan perkara mudah. Apalagi ketika mungkin kamu mendengar cemooh atau kalimat negatif dari orang lain. Meskipun begitu, bukan berarti kamu juga harus merendahkan diri sendiri dan menganggap kamu gak berharga, ya.

Dibanding memiliki persepsi seperti itu, kamu harus tetap berbangga pada diri sendiri. Sebab dari semua proses yang telah kamu lewati, mental kamu semakin terbentuk. Mungkin jika awalnya kamu terjatuh karena kegagalan kecil, nanti kamu akan lebih mudah menangani kegagalan besar.

Terlebih kalau direnungkan, kegagalan sebenarnya menghadirkan banyak hikmah yang berarti. Seperti menjadikan kamu pribadi yang lebih dewasa, lebih optimis, dsb. Dan siapa tahu dengan kesabaran tersebut, ada kejutan indah yang menanti kamu di depan.

Jadi ingat, baik atau buruknya arti kegagalan tergantung persepsi kita, ya. Kalau kita menganggap buruk, selamanya akan jadi musuh yang jadi beban. Sebaliknya, kalau kamu menganggap sebagai peluang baru, justru perlahan akan membantu berkembang.

Baca Juga: 5 Cara Dewasa Menyikapi Kegagalan, Jangan Putus Asa!

Aprilia Nurul Aini Photo Verified Writer Aprilia Nurul Aini

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya