5 Hal yang Sebaiknya Berhenti Dilakukan di Media Sosial, Berbahaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gak bisa dimungkiri media sosial saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi kebanyakan orang. Bukan hanya untuk mengekspresikan diri namun juga menjadi wadah untuk berbagi atau mencari informasi. Namun, di balik hal-hal baiknya, kita juga perlu lebih hari-hati dan bijak dalam memanfaatkan media sosial tersebut. Berikut ini ada lima hal yang sebaiknya berhenti dilakukan di media sosial. Simak daftarnya sampai habis, ya!
1. Bergaya hidup konsumtif hanya demi konten dan mendapatkan pujian
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, media sosial memiliki dampak positif jika digunakan dengan bijak. Namun dampak positif tersebut kadang juga diiringi dengan dampak negatif. Misalnya menimbulkan sifat konsumtif jika digunakan secara berlebihan.
Misalnya kita jadi ingin mencoba mengikuti gaya hidup orang lain terlihat mewah, hanya untuk mendapat kepuasan. Atau mungkin mengikuti gaya pakaian tertentu hanya demi konten dan mendapatkan pujian. Padahal, belum tentu jika hal-hal tersebut memang kamu butuhkan.
Biar gak merugikan, kita harus menghindari hidup konsumtif seperti itu, ya. Bukan berarti gak boleh berekspresi, namun sesuaikan dengan kemampuan dan kenyamanan. Tanpa harus malu atau gengsi karena penilaian orang lain.
2. Oversharing hal privasi, termasuk di close friend
Wajar rasanya jika kita ingin membagikan aktivitas atau hal-hal tertentu di media sosial. Namun jika sudah berujung oversharing, sebaiknya juga perlu dihentikan. Sebab, perilaku ini bisa memberikan dampak buruk bagi diri sendiri bahkan orang lain.
Pasalnya, ketika kehidupanmu sudah menjadi konsumsi publik, maka di saat itu kamu juga akan kehilangan privasi. Termasuk jika kamu membagikan sesuatu yang bersifat private di close friend, misalnya. Sebab, post foto anak, slip gaji, boarding pass, share lokasi secara berlebihan yang bisa memicu tindakan kriminalitas.
Untuk menghindari hal tersebut, kamu perlu selektif dalam post sesuatu. Maksudnya sebelum di-publish, pikirkan baik-baik apakah memang hal tersebut ingin dibagikan pada orang lain atau malah tidak ingin dibagikan sama sekali. Kalau ragu, kamu bisa nih minta pendapat pada orang terdekat.
Baca Juga: 5 Upaya Menghindari FOMO, Salah Satunya Batasi Main Media Sosial!
3. Mengikuti akun yang menebar kebencian
Editor’s picks
Zaman sekarang ini, rasanya kita juga perlu pintar-pintar memilih media yang tepat dalam berbagi atau mencari informasi. Bukan hanya di platform tertentu saja, namun juga di media sosial. Sebab di balik hal baik, gak sulit juga kita menemui akun penebar kebencian atau bahkan berita hoax yang memicu provokasi.
Misalnya akun yang bermuatan tentang SARA, agama, atau bahkan politik. Yang mana semua itu dilakukan oleh pihak tertentu dengan motif yang bermacam-macam. Makanya biar gak terpengaruh, kamu perlu membatasi atau berhenti follow akun yang menebar kebencian tersebut.
Dengan unfollow, pikiran kamu tentunya juga lebih tenang. Kamu gak ikut-ikutan menghujat atau turut membagikan informasi yang keliru tersebut. Sehingga bisa fokus melakukan hal-hal produktif yang malah bermanfaat buat diri sendiri dan juga orang lain.
4. Terobsesi dengan jumlah likes dan followers
Salah satu kemudahan lainnya dari media sosial yaitu kita bisa dengan mudah mengunggah foto dan menuliskan caption sesuka hati. Bonusnya kamu bisa mendapatkan likes dan followers baru jika post itu menarik. Namun, ketika kamu sudah terobsesi dengan jumlah likes dan followers, ini juga perlu berhenti dilakukan.
Pasalnya, menganggap jumlah likes sebagai hal utama yang harus dicapai, maka bisa memicu persaingan yang gak sehat. Kamu jadi merasa gak suka ketika temanmu mendapat feedback positif dari momen yang diunggah di media sosial, misalnya. Lebih dari itu, obsesi ini juga bisa menimbulkan rasa haus akan pengakuan atau bahkan cenderung menciptakan kebahagiaan semu di media sosial.
Jadi, ingat bahwa jumlah likes atau followers itu bukan hal utama yang perlu terlalu keras kamu kejar, ya. Kecuali jika kamu memang publik figur atau selebgram yang memang membutuhkannya. Untuk itu, fokus saja pada rencana kamu di dunia nyata dan nikmati momen saat ini.
5. Berkomentar negatif di akun orang lain
Terakhir, berhenti berkomentar negatif di akun media sosial orang lain juga perlu kamu hentikan. Selain untuk menghargai privasi dan kenyamanan, ini juga penting untuk menjaga kesehatan mental mereka. Karena meskipun sering dianggap sepele, komentar negatif bisa menimbulkan rasa tertekan atau bahkan depresi bagi orang lain.
Maka dari itu, sebelum berkomentar kita juga perlu memikirkan dampaknya. Apalagi informasi yang tersebar di media sosial itu belum tentu sepenuhnya lengkap, kan. Maksudnya, kalau kita hanya menghakimi sesuatu dari satu sisi cerita saja, ujung-ujungnya malah jadi fitnah.
Lagi pula, berkomentar negatif di akun orang lain gak ada manfaatnya, malahan bisa memicu rasa benci. Lain lagi jika kamu berkomentar positif yang menyemangati, memberikan masukan, atau mengapresiasi karya orang lain. Tentunya, hal tersebut malah akan bermakna bagi mereka.
Memang, media sosial banyak memberikan kemudahan bagi kita. Namun di sisi lain ada juga dampak negatifnya. Maka dari itu, memanfaatkan dengan bijak, dan menghindari hal-hal yang negatif penting dilakukan, ya.
Baca Juga: 5 Manfaat Rehat Media Sosial bagi Kesehatan Fisik dan Mental
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.