IWF 2021: Mengulik Profesi Penulis Naskah Film dari Salman Aristo

Keterampilan menulis bisa dilatih secara otodidak #IWF2021

Indonesia Writers Festival 2021 telah dimulai pada Senin (25/10) lalu. Sesi pertama menghadirkan penulis naskah film kenamaan, Salman Aristo. 

Terjun ke dunia perfilman sejak 2003 silam, Salman adalah penulis naskah d ibalik kesuksesan film Catatan Akhir Sekolah, Negeri 5 Menara, Bumi Manusia, dan masih banyak lagi. Kepada para peserta IWF 2021, Salman menceritakan awal mula perjalanan kariernya dan suka duka profesi penulis naskah film. 

Ingin tahu apa saja cerita menarik yang dibagikan Salman di webinar "Merintis Karier sebagai Penulis Skenario Film"? Ini rangkumannya yang kami susun untuk kamu! 

1. Berawal dari nonton bioskop di usia 5 tahun 

IWF 2021: Mengulik Profesi Penulis Naskah Film dari Salman AristoIWF 2021 (YouTube.com/IDN Times)

Ketertarikan Salman pada film mulai tumbuh sejak usia lima tahun, saat ia pertama kali diajak ke bioskop. Dari pengalaman pertama itu, ia rutin menonton serial televisi dan mengunjungi bioskop minimal sebulan sekali. 

Selain film, masa kecil Salman juga diisi dengan buku dan majalah, sebab, ayahnya saat itu mempunyai usaha agen surat kabar. Sehari-hari menyantap film dan buku bacaan membuat kepalanya dipenuhi dengan cerita. 

2. Salman belajar otodidak

IWF 2021: Mengulik Profesi Penulis Naskah Film dari Salman AristoSalman Aristo (instagram.com/salmanaristo)

Selepas SMA, Salman melanjutkan pendidikannya bukan di sekolah perfilman, namun justru Ilmu Jurnalistik. Meskipun begitu, film tetap gak pernah lepas dari hidupnya. 

Salman masih terus mencoba menulis. Berawal dari puisi dan cerpen, ia kemudian mengulik skenario, hingga membuat film pendek. Padahal, saat itu gak ada gambaran bahwa suatu saat ia akan menjadi seorang pembuat film profesional. 

Bekerja di majalah membuat Salman berkenalan dengan banyak sineas. Kesempatan ini ia manfaatkan untuk menunjukkan karya-karya yang ia buat. Gak disangka, ia mendapat sambutan baik, dan momen ini menjadi pembuka pintu gerbang menuju kariernya sebagai penulis naskah. 

3. Penulis naskah harus beradatasi dengan zaman

IWF 2021: Mengulik Profesi Penulis Naskah Film dari Salman Aristoilustrasi pekerjaan penulis naskah film (unsplash.com/Amelia Bartlett)

Menurut Salman, memulai karier sebagai penulis naskah harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Contohnya, mengirimkan naskah ke rumah produksi melalui pos sudah gak relevan hari ini. Sebab, mayoritas orang telah beralih ke surat elektronik untuk berbagi dokumen. 

Selain itu, kamu yang memiliki minat di dunia penulisan bisa memulainya dengan hal kecil, seperti menerbitkan ceritamu di blog atau platform penulisan populer lain. Kamu juga bisa berkolaborasi dengan teman yang mempunyai minat sama untuk memproduksi film pendek, lalu membagikannya melalui kanal YouTube, siapa tahu ada produser yang tertarik untuk membiayai, kan

4. Menempuh sekolah formal atau informal 

IWF 2021: Mengulik Profesi Penulis Naskah Film dari Salman AristoIWF 2021 (YouTube.com/IDN Times)

Salman merekomendasikan generasi muda yang ingin menjadi sineas untuk mengambil sekolah film. Saat ini, ada banyak kampus yang membuka jurusan film, dimana kamu bisa mempelajari teori dan praktik menjadi pembuat film secara utuh. 

Jangan khawatir bila kamu sudah bukan di usia sekolah, saat ini ada banyak pendidikan informal, seperti kursus dan kelas yang memberikan kesempatan kepada pemula. Nilai plusnya, penyelenggara juga menjaring peserta didik yang potensial untuk direkrut dalam proyek mereka. 

dm-player

Baca Juga: IWF 2021: Salman Aristo, Anak Guru yang Sukses Jadi Penulis Terkenal

5. Menulis untuk dilihat dan didengar 

IWF 2021: Mengulik Profesi Penulis Naskah Film dari Salman Aristoilustrasi pekerjaan penulis naskah film (unsplash.com/Jodie Cook)

Menurut Salman, penulis skenario film menulis agar dapat dilihat dan didengar, bukan hanya dirasakan. Hal ini berkaitan dengan media yang digunakan, yaitu audio visual. Ini yang membedakannya dengan penulis novel. 

Jika penulis novel bisa menulis "Aku sangat marah", maka penulis naskah harus mengeksplor bagaimana kemarahan tokoh tersebut dapat dilihat dan didengar oleh penonton. Singkatnya, penulis naskah harus meracik sebuah peristiwa menjadi adegan yang akan direkam. 

6. Tiap genre punya tantangan yang berbeda

IWF 2021: Mengulik Profesi Penulis Naskah Film dari Salman Aristoilustrasi pekerjaan penulis naskah film (unsplash.com/Tyler Franta)

Kalau berkesempatan menjadi penulis naskah film, kamu mau menulis genre apa? Horor, komedi, romantis, atau yang lainnya? Apa pun pilihanmu, kamu harus ingat kalau setiap genre mempunyai tantangan sendiri. 

Menulis skenario film horor tentu gak sama dengan film komedi. Mekanisme dan tuntutannya sangat berbeda. Misalnya, penulis skenario film horor dituntut untuk membawa nuansa seram menjadi seolah nyata, sedangkan penulis skenario komedi harus mengolah peristiwa menjadi adegan yang mengocok perut. 

7. Karya yang bagus itu ditulis ulang

IWF 2021: Mengulik Profesi Penulis Naskah Film dari Salman Aristoilustrasi pekerjaan penulis naskah film (unsplash.com/Radu Florin)

Ngomongin soal revisi, penulis sehebat Salman Aristo ternyata gak lepas dari perkara satu ini, nih. Mnurutnya, karya yang bagus itu bukan sekadar ditulis, tetapi ditulis ulang. Bagaimana maksudnya, ya? 

Seorang penulis skenario harus percaya bahwa perbaikan bertujuan untuk mengembangkan karya menjadi lebih baik lagi. Maka dari itu, dibutuhkan keterampilan untuk menjaga semangat dan sikap konsisten, agar gak mudah putus asa karena dituntut merevisi naskah. 

8. Penulis naskah bukan pegawai 

IWF 2021: Mengulik Profesi Penulis Naskah Film dari Salman Aristoilustrasi bekerja sama dengan tim (unsplash.com/Hannah Busing)

Secara garis besar, ada tiga pihak dalam proses pembuatan film, yaitu penulis naskah, sutradara, dan produser. Antara ketiga ini, gak ada yang bertindak sebagai klien apalagi pegawai, karena film adalah hasil kerja sama. 

Berbagai perbaikan di dalam proses penulisan naskah tentu gak lepas dari kepentingan pihak di dalamnya. Pengembangan naskah adalah kesepakatan yang telah didiskusikan bersama. 

Cerita dan pengalaman Salman Aristo ini membuka mata kita untuk mengenal seluk beluk profesi penulis naskah film. Ternyata, profesi ini bisa menjadi salah satu pilihan menarik bagi kamu yang memiliki minat di bidang penulisan. 

Selain Salman, masih banyak lagi narasumber lain di Indonesia Writers Festival 2021. Kamu sudah daftar, belum? Jangan sampai ketinggalan! 

IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2021. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2021 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesians Through Writing ini dilangsungkan mulai 25 hingga 30 Oktober 2021 melalui zoom dan YouTube channel IDN Times. IWF 2021 sendiri menghadirkan lebih dari 20 pembicara kompeten di berbagai latar belakang seperti Gina S. Noer, AULION, Zarry Hendrik, Kevindra Soemantri, Sri Izzati, dan masih banyak yang lainnya. Simak terus keseruannya di situs idntimes.com, ya!

Baca Juga: IWF 2021: Hobi Nonton Bioskop Bikin Salman Aristo Terjun ke Dunia Film

arya dilla sari Photo Writer arya dilla sari

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya