IWF 2020: 5 Hal Penting Sebelum Ambil Konten Medsos Jadi Artikel

Jangan asal comot, ya! #IWF2020

Di era digital seperti saat ini, peran media sosial atau medsos bagi pengembangan konten media online begitu besar. Bahkan dalam beberapa hal, keduanya saling mendukung. Konten yang menjadi topik hangat di medsos hampir selalu beralih rupa menjadi artikel di media online. Begitu juga artikel menarik di media online akan selalu dibagikan di medsos untuk menjangkau pembaca yang lebih banyak.

Situasi itu mungkin tidak terlalu mengkhawatirkan bagi media online yang dihuni para jurnalis terdidik. Namun bagi sebuah platform berbagi tulisan yang memungkinkan setiap orang menulis artikel, kondisi itu bisa bermasalah. Sebab tidak sedikit konten medsos yang menjadi trending topic sudah bercampur dengan kabar bohong.

Di bawah ini ada lima hal yang harus dipertimbangkan penulis sebelum mengambil konten media sosial menjadi artikel.

1. Melacak dan menemukan pengunggah pertama konten yang menjadi trending topic

IWF 2020: 5 Hal Penting Sebelum Ambil Konten Medsos Jadi Artikelyoutube.com/IDN Times

Tidak dapat dimungkiri, media online saat ini begitu menjadikan konten medsos sebagai salah satu sumber utama pembuatan artikel. Dalam salah satu sesi di ajang Indonesia Writers Festival (IWF) 2020 yang diselenggarakan IDN Times pada Kamis (24/09/2020), Muhammad Bimo A. dari IDN Times mengajak setiap penulis untuk melacak dan menemukan pengunggah pertama konten medsos yang menjadi trending topic sebelum menjadikannya sebagai artikel.

Menurut Editor in Chief Yukepo.com, Nabila Inaya, pelacakan itu bisa dilakukan dengan cara mencarinya terlebih dulu di mesin pencari Google. Langkah ini perlu dilakukan agar penulis artikel tidak terjebak dalam pusaran kabar bohong yang malah membuat tulisannya turut serta membagikan informasi hoaks.

2. Memastikan akun pengunggah konten yang menjadi trending topic

IWF 2020: 5 Hal Penting Sebelum Ambil Konten Medsos Jadi ArtikelUnsplash/Nesa by Makers

Setelah diketahui pengunggah pertamanya, penulis perlu memastikan status akun medsos tersebut. Sebab tidak sedikit akun medsos yang tidak dioperasikan oleh manusia melainkan oleh mesin atau robot. Jika akun penunggah itu adalah robot, maka sudah bisa dipastikan konten yang disebarkannya bercampur dengan hoaks.

Salah satu cara mengenali status akun medsos adalah dengan memerhatikan riwayat konten yang diunggahnya. Jika kebanyakan konten bernada serupa atau sering berulang, maka bisa dipastikan itu adalah akun yang dikendalikan bukan oleh manusia. Oleh karena itu, perlu diragukan kebenaran konten yang diunggahnya.

Baca Juga: IWF 2020: 5 Kiat Difalitera Bantu Difabel Netra Menikmati Sastra

3. Menilai urgensi layak atau tidak sebuah konten medsos menjadi artikel

IWF 2020: 5 Hal Penting Sebelum Ambil Konten Medsos Jadi Artikelyoutube.com/IDN Times
dm-player

Cara lain agar terhindar dari turut serta menyebarkan kabar bohong adalah dengan membuat penilaian perihal layak atau tidaknya sebuah konten menjadi artikel. Bagi Nabila Inaya, jika konten medsos itu berpotensi menimbulkan perasaan traumatis atau mengandung kekerasan, maka tidak direkomendasikan untuk dijadikan artikel.

Bimo juga mengingatkan agar jangan hanya karena viral atau menjadi trending topic, maka konten medsos itu serta merta layak dijadikan artikel. Ketentuan atau batasan editorial bisa menjadi pegangan penulis sebelum memutuskan untuk mengambil konten medsos menjadi artikel.

4. Melakukan verifikasi kebenaran konten yang diunggah

IWF 2020: 5 Hal Penting Sebelum Ambil Konten Medsos Jadi Artikelyoutube.com/IDN Times

Salah satu langkah penting untuk memastikan status konten medsos adalah dengan meminta penjelasan dari pengunggah pertama. Dengan cara ini penulis sekaligus juga bisa memastikan status akun medsos apakah dioperasikan oleh manusia atau robot.

Menurut Hairum Fellayati dari Hipwee, melakukan verifikasi konten medsos merupakan hal penting. Jika konten itu berasal dari pesohor maka verifikasi akan berjalan mudah. Namun jika konten berasal dari akun anonim, maka cara lain perlu ditempuh. Misalnya dengan meminta pendapat orang lain tentang topik atau konten yang tengah jadi perbincangan banyak orang.

5. Meminta izin kepada pengunggah untuk menjadikan kontennya sebagai artikel

IWF 2020: 5 Hal Penting Sebelum Ambil Konten Medsos Jadi ArtikelUnsplash/Annie Spratt

Hal lain yang mesti diperhatikan sebelum mengambil konten medsos menjadi artikel adalah meminta izin penggunaan konten dari pengunggahnya. Penulis bisa menanyakan kesediaan pengunggah lewat pesan langsung di akun medsos atau mengirimkan surat elektronik ke email pengunggah.

Jika tidak mendapatkan balasan, cara Hairum Fellayati dari Hipwee bisa menjadi alternatif. Penulis bisa meminta izin penggunaan konten kepada pengunggah dengan menyertakan semacam peringatan di akhir kalimat permintaan. Misalnya dengan menyatakan kemungkinan artikel yang bisa diturunkan jika pengunggah membalas surat permintaan dan tidak menghendaki penggunaan konten untuk dijadikan artikel.

Jadi, tetap hati-hati saat mengambil konten medsos untuk dijadikan artikel, ya!

IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2020. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2020 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesians Through Writing ini dilangsungkan pada 21 hingga 26 September 2020 melalui Zoom dan Youtube channel IDN Times.

IWF 2020 sendiri menghadirkan lebih dari 20 pembicara kompeten di berbagai latar belakang seperti Nadin Amizah, Sal Priadi, Agus Noor, Ivan lanin, Tsana, Kalis Mardiasih, dan masih banyak lainnya.

Simak terus keseruan setiap sesinya di situs kami, idntimes.com, ya!

Baca Juga: IWF 2020: 5 Alasan Baca Novel "Rahasia Soeratmi" Karya Wisnu S. Adji

Asep Wijaya Photo Verified Writer Asep Wijaya

Penikmat buku, film, perjalanan, dan olahraga yang sedang bermukim di Fujisawa, Kanagawa, Jepang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya