IWF 2020: 5 Alasan Baca Novel "Rahasia Soeratmi" Karya Wisnu S. Adji

Inilah buku kedua dari Trilogi 'Rahasia Salinem' #IWF2020

Kolaborasi dua penulis Indonesia, Wisnu Suryaning Adji dan Brilliant Yotenega, kembali menghasilkan karya fiksi yang menarik. Setelah menerbitkan novel "Rahasia Salinem" pada 2018, keduanya meluncurkan novel lain berjudul Rahasia Soeratmi pada September 2020.

Meskipun di buku kedua dari Trilogi "Rahasia Salinem" ini nama Brilliant Yotenega tidak tertera pada sampul depan, namun perannya sebagai produser eksekutif turut mendukung kelancaran proses penulisan novel oleh Wisnu Suryaning Adji. Tentu saja, sebagai novel lanjutan, cerita dalam "Rahasia Soeratmi" akan lebih enak dibaca setelah menikmati novel sebelumnya.

Meski begitu, novel ini tetap sangat layak untuk dibaca lantaran proses penciptaannya yang digarap begitu serius oleh penulisnya. Apa saja alasan penting yang membuat pembaca merasa wajib untuk menikmati karya ini? Berikut ini ulasannya.

1. "Rahasia Soeratmi" ditulis berdasarkan riset yang mendalam

IWF 2020: 5 Alasan Baca Novel Rahasia Soeratmi Karya Wisnu S. Adjiyoutube.com/IDN Times

Sebelum menulis novel ini, Wisnu Suryaning Adji harus membaca banyak buku yang membahas tentang perempuan Nusantara di tahun 1930 - 1940-an. Sebuah buku yang dibacanya adalah biografi seorang perempuan keturunan bangsawan asal Surakarta, Gusti Noeroel atau yang bernama lengkap Gusti Raden Ayu Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Kusumawardhani.

Dalam melakukan riset itu, Wisnu tidak hanya mempelajari buku biografi Gusti Noeroel saja, tetapi juga menyempatkan diri untuk mendalami silsilah keluarganya dan kondisi latar pada masa itu. Meski ia mengakui betapa terbatasnya sumber pustaka yang mengisahkan peran perempuan pada zaman itu, namun tantangan ini tetap harus dilaluinya demi memperoleh gambaran yang jelas tentang kondisi sosial waktu itu.

2. Menceritakan perjuangan perempuan yang harus melawan stigma dan diskriminasi sosial pada tahun 1930 - 1940-an

IWF 2020: 5 Alasan Baca Novel Rahasia Soeratmi Karya Wisnu S. Adjiyoutube.com/IDN Times

Dalam penggalan cerita yang dibacakan Wisnu dalam salah satu sesi Indonesia Writers Festival 2020 yang diselenggarakan IDN Times pada Rabu (23/09/2020), tokoh Soeratmi harus berhadapan dengan kekangan keluarga dan stigma perempuan yang harus selalu diwakilkan laki-laki dalam segala urusan. Situasi perempuan yang terkekang seperti itu, menurut Wisnu, begitu kuat pada tahun 1930-an.

Namun karena latar belakang pendidikan yang memadai, Soeratmi tumbuh menjadi pribadi yang berpikiran progresif. Meski sebenarnya sikap diskriminasi tetap dialami Soeratmi terutama jika diperbandingkan antara perempuan Jawa dan Belanda.

Baca Juga: IWF 2020: 5 Tips Mendalami Karakter  Novel Ala Wisnu Suryaning Adji

3. Membaca "Rahasia Soeratmi" seperti menikmati dua novel dalam satu buku

IWF 2020: 5 Alasan Baca Novel Rahasia Soeratmi Karya Wisnu S. AdjiUnsplash/Nong Vang
dm-player

Novel kedua "Rahasia Salinem" ini memiliki dua plot dan dua tokoh protagonis di dua zaman yang berbeda. Tokoh Soeratmi yang hidup di masa 1930-an memiliki konfliknya sendiri dan cucu perempuannya yang hidup di tahun sekarang juga mempunyai konfliknya sendiri.

Meski begitu, kedua tokoh protagonis itu akan dipertemukan dalam satu tema atau jalinan cerita yang terhubung di akhir kisah. Oleh karena itu, membaca novel ini sama halnya dengan menikmati dua cerita novel dalam satu buku.

4. Memuat pesan yang kuat tentang perjuangan perempuan yang berkelanjutan

IWF 2020: 5 Alasan Baca Novel Rahasia Soeratmi Karya Wisnu S. Adjipixabay/jeltevanoostrum

Meskipun pada satu waktu tokoh Soeratmi tak kuasa melawan kekangan sosial di sekitarnya, namun hal itu bukan berarti perjuangan perempuan juga terkalahkan. Sebab tanpa warisan perjuangan Soeratmi dan perempuan lain di tanah air yang hidup di tahun pra-kemerdekaan, peran dan pencapaian perempuan di masa sekarang tidak akan ada.

Novel ini juga ingin menyampaikan pesan bahwa hidup di era saat ini memerlukan kolaborasi yang kuat antara laki-laki dan perempuan. Sehingga sikap diskriminasi terhadap perempuan yang pernah ada di masa lalu sudah tidak relevan lagi di masa sekarang.

5. Setiap kalimat yang menyuarakan isu perempuan dipertimbangkan secara matang agar tak bias gender

IWF 2020: 5 Alasan Baca Novel Rahasia Soeratmi Karya Wisnu S. Adjipixabay.com/jarmoluk

Karena dikarang oleh penulis laki-laki, setiap pernyataan yang keluar dari tokoh Soeratmi maupun cucunya diperhitungkan secara serius agar tidak terjadi bias gender. Setiap premis yang keluar dari dua tokoh protagonis itu selalu diuji kebalikannya agar nada diskriminatif tidak melekat pada tokoh perempuan itu.

Setiap kalimat diuji logika dan diukur seberapa adil pernyataan itu bagi perempuan. Semua itu dilakukan agar setiap kalimat yang tertera tidak malah menimbulkan wacana lain yang malah bertentangan dengan isu perempuan.

Penasaran dengan cerita lengkap Rahasia Soeratmi? Buruan baca kisahnya di platform berbagi cerita Storial.co!

IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2020. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2020 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesians Through Writing ini dilangsungkan pada 21 hingga 26 September 2020 melalui zoom dan YouTube channel IDN Times.

IWF 2020 sendiri menghadirkan lebih dari 20 pembicara kompeten di berbagai latar belakang seperti Nadin Amizah, Sal Priadi, Agus Noor, Ivan lanin, Tsana, Kalis Mardiasih, dan masih banyak lainnya.

Simak terus keseruannya di situs idntimes.com, ya!

Baca Juga: IWF2020: 5 Tips Jitu Menulis Novel Bermakna ala Wisnu dan Brilliant Yo

Asep Wijaya Photo Verified Writer Asep Wijaya

Penikmat buku, film, perjalanan, dan olahraga yang sedang bermukim di Fujisawa, Kanagawa, Jepang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya