5 Cara Berdamai dengan Luka Batin, Berhenti Menyalahkan Diri

Jangan berlarut-larut, segera bangkit dan temukan nilai diri

Hidup memang tidak selalu berjalan mulus sesuai ekspektasi kita. Kadang kita dihadapkan dengan situasi yang bikin hati kita jadi remuk redam. Bisa terjadi karena perpisahan, kegagalan, pengkhianatan, atau apa pun itu, luka batin bisa datang dari mana saja.

Luka batin itu seperti bekas cedera di hati kita. Tidak terlihat dari luar, tapi bisa membuat kita menjadi down,  patah semangat, atau bahkan merasa hampa. Jangan khawatir, meskipun prosesnya berat, kita bisa bangkit dan menyembuhkan luka batin itu. Berikut lima cara berdamai dengan luka batin.

Baca Juga: 5 Tips Berdamai dengan Kenyataan Pahit, Terima dengan Lapang Hati!

1. Terima perasaan yang ada

5 Cara Berdamai dengan Luka Batin, Berhenti Menyalahkan DiriIlustrasi menerima diri sendiri (Freepik.com/ cookie_studio)

Menerima bahwa kita sebagai manusia yang rentan dan memiliki kelemahan merupakan langkah awal untuk berdamai dengan luka batin. Terkadang, kita cenderung mengharapkan kesempurnaan dari diri sendiri serta terlalu keras pada diri sendiri ketika menghadapi kesalahan, kegagalan, maupun situasi sulit. Namun, penting untuk menyadari bahwa kesalahan dan kegagalan merupakan bagian dari pengalaman hidup dan kesempatan untuk belajar dan tumbuh.

Setiap orang memiliki kelemahan dan batasan. Mengharapkan diri sendiri untuk selalu sempurna menjadi tidak realistis. Ketika kita menerima bahwa kita adalah manusia dengan segala kelebihan dan kekurangan, kita membuka diri untuk belajar dari kesalahan.

2. Jangan menyalahkan diri sendiri

5 Cara Berdamai dengan Luka Batin, Berhenti Menyalahkan DiriIlustrasi menyalahkan diri sendiri (Freepik.com/stockking)

Terkadang, kita cenderung menghakimi dan menyalahkan diri sendiri secara berlebihan ketika kita melakukan kesalahan. Namun, sikap tersebut hanya akan memperburuk luka batin yang kita rasakan.

Penting untuk diingat bahwa kita hanyalah manusia yang berusaha dan terus belajar. Kita tidak selalu dapat membuat keputusan yang sempurna atau menghindari kesalahan. Menghakimi diri sendiri dengan keras hanya akan menciptakan perasaan bersalah, malu, dan rendah diri. Sebaliknya, dengan memaafkan diri sendiri, kita memberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dari pengalaman yang menyakitkan.

3. Fokus pada hal-hal yang positif

5 Cara Berdamai dengan Luka Batin, Berhenti Menyalahkan DiriIlustrasi fokus pada hal positif (Pixabay.com/ pexels)
dm-player

Sebagai manusia sering kali kita terperangkap dalam pola pikir yang negatif, seperti meragukan kemampuan diri sendiri, atau merasa tidak berharga. Pola pikir negatif ini dapat memperburuk luka batin yang kita alami. Karenanya, penting untuk mengganti pikiran-pikiran tersebut dengan pikiran yang lebih positif.

Sadarilah bahwa setiap orang memiliki masa sulit dan tantangan dalam hidup. Banyak orang mengalami insecure, kegagalan, atau kesulitan. Dengan menyadari hal ini, kita dapat merasa lebih terhubung dengan orang lain dan mengerti bahwa kita bukanlah satu-satunya yang menghadapi kesulitan.

Fokuslah pada pencapaian dan kebaikan kita. Alih-alih terjebak dalam pemikiran negatif, fokus pada hal-hal yang telah kita capai, baik itu hal kecil maupun besar. Setiap langkah maju atau pencapaian yang kita lakukan layak diapresiasi. Beri diri sendiri penghargaan atas upaya dan ketahanan yang telah kita tunjukkan. Menerima penghargaan dari diri sendiri akan membantu membangun rasa percaya diri dan pikiran menjadi lebih positif.

Baca Juga: 5 Tips Memulai Menulis untuk Membantumu Menyembuhkan Luka Batin

4. Berbicara dengan seseorang

5 Cara Berdamai dengan Luka Batin, Berhenti Menyalahkan DiriIlustrasi curhat (Freepik.com/ katemangostar)

Mencari teman, keluarga, atau profesional yang dapat memberikan pemahaman, dukungan, dan perspektif objektif sangatlah penting. Ketika kita berbicara dengan orang-orang yang kita percaya, kita dapat merasa didengar dan dipahami. Mereka dapat memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan dan membantu kita melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda.

Namun, penting untuk memilih orang-orang yang dapat dipercaya dan mendukung dengan baik. Pastikan untuk berbagi dengan orang-orang yang akan mendengarkan dengan empati, tidak menghakimi, dan memiliki kepentingan. Jika diperlukan, konsultasikan dengan profesional kesehatan mental yang dapat memberikan panduan dan dukungan.

5. Berikan waktu pada diri sendiri

5 Cara Berdamai dengan Luka Batin, Berhenti Menyalahkan DiriIlustrasi me time (Freepik.com/ rawpixel.com)

Ketika kita merasa terjebak dalam kesedihan atau rasa sakit, mungkin kita ingin segera pulih dan melupakan semuanya. Namun, sangat penting untuk mengakui bahwa proses penyembuhan membutuhkan waktu dan kesabaran. Setiap orang memiliki tempo yang berbeda-beda dalam mengatasi emosi dan merespons pengalaman traumatis atau menyakitkan. Mengharapkan penyembuhan yang instan hanya akan menimbulkan tekanan dan frustrasi yang lebih besar.

Selain memberikan waktu pada diri sendiri, penting juga untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri. Sering kali, kita cenderung membandingkan perjalanan healing kita dengan orang lain. Namun, setiap individu memiliki keunikan dan perbedaan dalam cara mereka merespons dan mengatasi emosi. Tidak ada standar atau waktu yang tepat untuk proses penyembuhan.

Meskipun luka batin itu tidak enak, tapi percayalah kita bisa melaluinya. Kita bisa jadi pribadi yang lebih kuat setelah melewati luka batin tersebut. So, chin up, keep going, dan jangan pernah menyerah!

Baca Juga: 5 Cara Memulihkan Perasaan Kecewa, Segera Berdamai dengan Realita!

Auliasari Citra Syamsura Photo Writer Auliasari Citra Syamsura

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya