Inspiratif, 6 Peribahasa Daerah Ini Sarat akan Makna Kehidupan

Ada yang sesuai dengan kondisimu saat ini? 

Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara yang kaya akan ras, suku, dan budaya. Ini menghasilkan banyak nilai kehidupan yang terwujud dalam pepatah atau peribahasa di tiap daerahnya.

Gak kalah dari kata-kata luar, peribahasa dalam negeri pun sarat akan pesan yang dalam mengenai kehidupan. Ini bisa dijadikan motivasi serta prinsip dalam menjalani hidup. Yuk, kita kupas satu-satu!

1. Beras wutah arang bali menyang takere (beras yang tumpah jarang kembali ke takarannya semula)

Inspiratif, 6 Peribahasa Daerah Ini Sarat akan Makna Kehidupanetnis.id

Peribahasa Jawa yang satu ini menggambarkan bahwa sesuatu yang telah berubah, tidak akan pernah lagi sama seperti semula. Pepatah ini mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati dalam bertindak, sebab satu ‘perubahan’ yang timbul akan memberi dampak menyeluruh dalam kehidupan kita. Perubahan yang dimaksud tentu perubahan buruk.

Contoh sederhana, ketika ponsel kita mengalami kerusakan. Walau diperbaiki pun, pastinya akan meninggalkan bekas atau lecet di bagian tertentu. Begitu pula dalam kehidupan. Alangkah baiknya agar kita berpikir dulu sebelum bertindak, agar apa yang kita lakukan tidak merugikan kita nantinya.

2. Nimu luang tina burang (menemukan hikmah dari suatu kejadian) 

Inspiratif, 6 Peribahasa Daerah Ini Sarat akan Makna Kehidupanaminoapps.com

Terkadang dalam hidup, ada beberapa kejadian pahit yang harus kita telan. Menyakitkan, memang, bahkan tak jarang membuat kita menitikkan air mata. Namun saat kamu merasa terpuruk, ingatlah arti dari pepatah Sunda yang satu ini, bahwa selalu ada hikmah dari tiap kejadian.

Peribahasa ini dapat menjadi prinsip hidup kita untuk memandang kehidupan dengan kacamata positif.

3. Ingkon songon poting, lam marisi lam so marsoara (harus seperti perian, semakin berisi semakin diam bersuara) 

Inspiratif, 6 Peribahasa Daerah Ini Sarat akan Makna Kehidupanindonesia-tourism.com

Umpasa Batak ini mengingatkan kita untuk tidak sembarangan dalam berbicara. Bila peribahasa tersebut ditafsirkan lebih sederhana maka artinya, ‘Semakin tinggi ilmu seseorang, semakin berhati-hati dalam berbicara.’

Hati-hati dalam berucap. Lebih baik pikirkan dan saring dulu kata-katamu. Sebab ucapan seseorang mencerminkan pribadi dan ilmunya.

dm-player

Baca Juga: Inspirasi, 5 Peribahasa Banjar Ini Punya Makna Mendalam Soal Kehidupan

4. Susur pinggir tapih (introspeksi diri) 

Inspiratif, 6 Peribahasa Daerah Ini Sarat akan Makna Kehidupanasialink.org

Manusia lebih suka menilai dan menghakimi orang lain dibanding introspeksi diri. Melihat kekurangan orang lain dan membicarakannya di depan umum itu lebih mengasyikkan ketimbang membenahi diri.

Nah, satu peribahasa Banjar ini mengingatkan kita untuk tidak jemu-jemu introspeksi diri. Jangan terus-terusan mengamati perilaku orang lain dan mencari-cari kesalahan mereka, melainkan mulai menilik kekurangan diri sendiri dan mencari cara untuk memperbaikinya.

Dengan ini, kita dapat meningkatkan kualitas diri dan menjadi pribadi yang lebih baik.

5. Jekneka cinik ia tonja nanaik ia tonja nanaung (Lihatlah air, ada saatnya pasang, ada saatnya surut) 

Inspiratif, 6 Peribahasa Daerah Ini Sarat akan Makna Kehidupanantarafoto.com

Peribahasa Makassar satu ini mengingatkan kita bahwa keadaan hidup bagai air. Ada saatnya kita di atas, ada saatnya kita di bawah. Oleh karena itu, jangan pernah menyerah. Jangan pula membandingkan keadaan kita dengan keadaan hidup orang. Setiap manusia punya ‘waktunya’ masing-masing, percayalah.

6. Kotek akenen gola, kemetan talin akenen geto (semoga kepala tidak terpisah dari badan, dan tali kemetan tidak putus)

Inspiratif, 6 Peribahasa Daerah Ini Sarat akan Makna Kehidupantheconversation.com

Persatuan itu penting. Tiap komponen itu berharga dan apabila bekerja sama, dapat menghasilkan sesuatu yang berguna. Itulah makna dari peribahasa Flores di atas. Ini mengingatkan kita untuk selalu menghargai makna persatuan.

Lihat saja tubuh kita, terdiri atas bermacam-macam bagian dan seluruhnya penting. Tanpa mata, kamu tidak akan dapat melihat, tanpa tangan kamu tak akan dapat meraba, tanpa kaki kamu tak akan dapat melangkah. Oleh karena itu, jangan menganggap diri paling bisa dan meremehkan orang lain. Sebab pada dasarnya, manusia saling membutuhkan satu sama lain.

Itulah keenam peribahasa daerah yang memiliki nilai dalam tentang kehidupan. Semoga peribahasa di atas dapat diterapkan dalam kehidupanmu kelak.

Baca Juga: 5 Peribahasa Jawa dengan Kata 'Asu', Bukan Cuma Buat Misuh!

Caroline Graciela Harmanto Photo Verified Writer Caroline Graciela Harmanto

sedang mengetik ...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rully Bunga

Berita Terkini Lainnya