Segera Lakukan 5 Hal Ini Setelah Berdebat dengan Seseorang

Jangan ikuti kata emosi!

Perdebatan dalam hubungan adalah hal yang lumrah. Entah dengan anggota keluarga, teman, atau pasangan, gesekan pendapat dapat terjadi kapanpun. Bahkan bila tidak hati-hati, perdebatan bisa memicu adu mulut yang mengacu pada pertengkaran. Misal, saat kamu tanpa sengaja mengungkit kesalahan temanmu atau mengatakan sesuatu yang menyakiti hatinya.

Dibutuhkan ketulusan dan sikap rendah hati untuk mengakui kesalahanmu. Terus menuruti kemauan ego tidak akan membawa pada akhir yang menyenangkan. Sama seperti kamu yang tidak ingin disakiti orang, teman atau pasanganmu pun tidak ingin mendapat perlakuan serupa.

Karena itu, lakukan 5 hal ini agar emosimu tidak semakin memperburuk keadaan:

1. Ambil waktu untuk menenangkan diri

Segera Lakukan 5 Hal Ini Setelah Berdebat dengan Seseorangilustrasi wanita (pexels.com/Erik Mclean)

Saat dikuasai emosi, lebih mudah bagi kita untuk mengatakan atau melakukan hal-hal yang seharusnya tidak kamu lakukan. Kamu menyakiti pasanganmu, kamu menyakiti temanmu, kamu menyakiti orang lain walau dalam hati kamu tahu, mereka tidak salah.

Saat itu terjadi, buru-buru ambil waktu sendiri untuk menenangkan diri. Tarik napas panjang, berusahalah untuk berpikir jernih. Jangan sampai kamu memperparah situasi dengan membiarkan emosi untuk mengambil alih. Lebih baik mengambil waktu sendiri, dibanding harus menyesal di kemudian hari.

2. Coba pikirkan dari sudut pandang mereka 

Segera Lakukan 5 Hal Ini Setelah Berdebat dengan Seseorangilustrasi wanita (pexels.com/Ivan Samkov)

Mudah untuk membenarkan tindakan diri sendiri bila kamu hanya melihat dari sudut pandangmu. Berbagai pembelaan seperti, “Tadi aku emosi, seharusnya kamu maklum kata-kataku nggak bisa dijaga”, atau “Tadi aku kesal banget, seharusnya kamu bisa ngerti kalau aku pecahin barang-barang” adalah alasan pembenaran diri yang egois. Kalimat tersebut menyiratkan sikap tinggi hati yang tidak siap mengatakan "maaf" pada orang lain.

Berusahalah untuk mengakui bahwa kamu emosi dan kamu telah melakukan hal yang salah, titik. Jangan diteruskan dengan kata “tapi”. Orang lain pun akan semakin respect bila kamu berani untuk mengakui kesalahanmu dan meminta maaf.

3. Minta maaflah bila kamu melakukan kesalahan

Segera Lakukan 5 Hal Ini Setelah Berdebat dengan Seseorangilustrasi pasangan (pexels.com/Ron Lach)

Jangan karena kamu cewek, gengsi minta maaf duluan ke pasangan. Jangan mentang-mentang jabatanmu tinggi, kamu merasa malu minta maaf ke pegawai. Permintaan maaf, walau seringkali disepelekan, dapat menjadi penawar bagi hati yang terluka.

dm-player

Kamu tahu bahwa perasaan mereka terluka, dan kamu hanya ingin menunjukkan betapa menyesalnya dirimu atas perbuatan itu. Setelahnya, cari cara untuk memperbaiki akibat dari perbuatanmu.

Misal, kamu merasa bersalah setelah marah-marah pada adikmu. Kamu bisa memberikan milkshake atau jajan favortinya, sekaligus mengatakan permintaan maaf yang tulus. Kebaikan sederhana seperti ini yang bisa kembali merajut hubungan kalian lagi.

Baca Juga: Jangan Habiskan Waktumu untuk Berdebat dengan 5 Tipe Orang Ini

4. Introspeksi diri atas apa yang kamu katakan atau lakukan 

Segera Lakukan 5 Hal Ini Setelah Berdebat dengan Seseorangilustrasi wanita (pexels.com/Ofir Eliav)

Agar kamu tidak melakukan kesalahan yang sama, jadikan pengalaman tadi sebagai pelajaran untuk kedepannya. Kalau kamu tahu kelemahanmu ialah emosi, maka saat kamu benar-benar marah, cari tempat untuk menyendiri dulu.

Kalau kelemahanmu ialah saat stres dan lelah, maka lebih baik makan atau cari kesibukan lain. jadi ketika kamu lelah, kamu tidak menyakiti teman-temanmu dengan kata-katamu.

5. Berdamai dengan diri sendiri dan orang itu 

Segera Lakukan 5 Hal Ini Setelah Berdebat dengan Seseorangilustrasi wanita (pexels.com/ArtHouse Studio)

Manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Memang tidak ada yang dapat dibanggakan setelah menyakiti hati seseorang, karena itu, jadikan pengalaman tersebut sebagai pelajaran untuk kedepan.

Jangan malah merundung diri dalam penyesalan, tidak ada gunanya. Memang ada waktu untuk kamu meratap dan merasa bersalah, tapi setelah itu, move on. Tenggelam dalam rasa bersalah, toh, tak ada gunanya.

Perbaiki apa yang masih bisa kamu perbaiki, lepaskan apa yang memang seharusnya kamu lepaskan. Dengan demikian, barulah kamu bisa mengubah pengalaman buruk masa lalu menjadi pelajaran berharga di masa depan. 

Jadi, perdebatan gak melulu soal siapa yang menang dan kalah. Kalau sama-sama egois, gimana bisa menemukan jalan keluar?

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Gak Perlu Berdebat dengan Orang Bebal, Energi Mubazir

Caroline Graciela Harmanto Photo Verified Writer Caroline Graciela Harmanto

sedang mengetik ...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya