Tentang Relativitas Waktu

Tapi waktu yang bergerak sendiri kadang tak sejalan dengan rencana perjalaan imaji

Saya mempercayai teori bumi berputar-nya Nicolaus Copernicus dan saya juga percaya jika waktu adalah hasil dari perputarannya. Waktu memiliki waktunya sendiri, seperti poros yang ia kelilingi seperseratus detiknya dan kita bergerak dan diam bagai pengamat yang serius mengamati. Tapi waktu yang bergerak sendiri kadang tak sejalan dengan rencana perjalaan imaji kita. 

Kini, saya dan kamu seperti waktu, bumi, bulan, matahari, galaksi-galaksi, dan bintang-bintang di luaran. Berputar, berotasi, berevolusi dengan sumbunya masing-masing. Kita lalu berotasi pada pikiran kita untuk memilih sebuah sikap, keputusan, dan jalan apa yang akan diambil. Terkadang sumbu rotasi kita berubah menjadi sugesti yang akan mempengaruhi hidup kita sampai jauh namun, bisa berubah jika kita menghendakinya.

Pernahkan kalian terlambat melakukan sesuatu, lalu kecewa, marah, dan menyesal karena hal itu? Pernahkan kalian berada pada situasi yang diharuskan untuk melakukan sesuatu, tapi kalian menundanya, pernahkah kalian harus melakukan suatu hal tapi tiba-tiba rasa malas menyerang hingga kita memilih tidak melakukannya? Dari berbagai variabel-variabel diatas, terdapat satu hal penting yang mendasari variabel-variabel lainnya. Itu adalah waktu, satu hal yang tak bisa dihentikan, dipengaruhi, dimusnakhan, bahkan dihilangkan oleh kendali manusia, hanya Dia yang menguasai dan berhak atasnya. Tapi satu yang perlu kita renungi, yaitu waktu = takdir, karena setiap detik selanjutnya adalah misteri. Waktu memang bisa kita rencanakan dan hitung dalam perhitungan matematis, tapi relativitas tidak bisa diabaikan.

Saya adalah orang yang berorientasi pada logika meski dunia ini relatif. Karena kita hidup di gudangnya relativitas, di langitnya probabilitas, dan di samudera materi dengan banyaknya aktivitas yang berenang-renang bagai jutaan ikan di lautan.

Tapi ada saatnya dimana kita harus mengabaikan relativitas, kita perlu berpegangan pada harapan. Harapan yang disemogakan untuk tetap berdampingan dengan relativitas yang ada, menjadi gravitasi untuk kita bawa selalu selama hidup. Seperti waktu yang harus kita manfaatkan sebaik mungkin. Betapa pun kita berjalan beriringan dengan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi, tapi kita masih punya harapan untuk hasil yang lebih baik.

dm-player

Jadi, mari kita tempatkan waktu sebagai harapan, yang tak bisa dihentikan, dipengaruhi, dimusnakhan, bahkan dihilangkan oleh kendali manusia lain. Harapan yang akan kita efektifkan dan  manfaatkan sebaik mungkin. ~C

 

 

 

 

Chika Santhika Photo Writer Chika Santhika

I believe in miracle and imagination is more than knowledge.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya