6 Kebiasaan Baru, Jika Masa Depan yang Kamu Harapkan Tak Pernah Tiba

Nikmati proses atau tunggu hasil?

Apakah kamu pernah berpikir bahwa akan merasa lebih baik jika sudah mencapai target tertentu? Misalnya, merasa akan lebih baik kalau masuk universitas top, bekerja di perusahaan bonafid, atau bahkan membangun rumah tangga impian.

Namun, bagaimana jika masa depan tersebut tak pernah tiba? Apakah kebahaagiaanmu pun tertunda? Kalaupun masa depan itu terpenuhi, kamu mungkin sudah punya target baru. Jika kamu merasa terjebak dalam siklus tersebut, berikut 6 hal yang bisa kamu biasakan agar kebahagiaanmu tak tertunda, dilansir Psychology Today.

1. Puas secara psikologis

6 Kebiasaan Baru, Jika Masa Depan yang Kamu Harapkan Tak Pernah Tibailustrasi bahagia (unsplash.com/Toa Heftiba)

Kalau punya target besar, coba penuhi juga target-target kecilmu. Jadi, dalam proses menuju target besar itu, kamu tetap bisa merayakan setiap keberhasilan dari kumpulan target kecil tadi.

Kalau terlalu fokus ke target besar tadi, kamu bisa jadi terlalu lelah, apalagi jika prosesnya panjang. Supaya tidak terlalu tegang, pencapaian kecil bisa membuat lebih rileks dan lebih bersemangat menuju target utama.

2. Ambil sudut pandang dari kisahmu sendiri

6 Kebiasaan Baru, Jika Masa Depan yang Kamu Harapkan Tak Pernah Tibailustrasi merenung (unsplash.com/Eutah Mizushima)

Ketika berpikir bahwa kamu akan merasa lebih baik ketika suatu hal tercapai, itu sebenarnya berdasarkan imajinasimu sendiri. Pikiran yang sering berawal karena membandingkan diri ke orang lain. Sebab, mereka memiliki yang selama ini kamu inginkan. Mereka seolah adalah versi lebih baik dari diri kamu yang sekarang.

Namun, coba pikir lagi tentang imajinasi tersebut. Ini kisahmu yang terkait dengan orang lain. Kamu membandingkan dirimu dengannya. Apakah hal ini memang membantu jadi pribadi yang lebih baik ataukah justru malah membahayakan? 

Apakah ada kemungkinan untuk mengamati dari sudut pandang lainnya? Bukan tentang kamu dan dia, tapi dari sudut pandangmu sendiri. Apa yang sesungguhnya ingin kamu capai, proses dan hasilnya akan menguntungkan perkembangan dirimu sendiri tanpa patokan keberhasilan orang lain.

3. Jadilah orang yang mudah berpuas diri

6 Kebiasaan Baru, Jika Masa Depan yang Kamu Harapkan Tak Pernah Tibailustrasi bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pahami kapan suatu hal bisa kamu sebut 'cukup baik'. Menurut buku The Paradox of Choice karya Barry Schwartz, orang yang merasa puas dengan apa yang mereka miliki biasanya jauh lebih bahagia. Dibanding mereka yang terus memaksimalkan dan  memperbesar pilihan yang ada.

Terus memaksimalkan pencapaian sendiri sebenarnya tidak salah. Namun, sebelum kamu terus melangkah naik, coba lihat apakah yang ingin kamu capai itu sesuai dengan usaha dan energi yang kamu kerahkan? Sebab, apa pun pencapaianmu, kunci utamanya adalah kepuasan diri sendiri. Kalau semuanya tercapai, tapi kamu sendiri merasa lelah secara fisik dan mental, coba pikir lagi apakah itu sungguh tujuan utamamu?

Tahu kapan harus berhenti saat kamu merasa sudah bekerja dengan cukup baik dan menikmati waktu yang ada, itu pun sudah baik. Terus menjaga apa yang sudah dimiliki sekarang, itu pun sudah baik. Kalau mau naik level di lain waktu, itu pun tak mengapa. Sebab, setiap orang punya perjalanannya sendiri.

dm-player

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Harus Mementingkan Proses daripada Fokus pada Hasil

4. Fokus pada proses dibanding hasil

6 Kebiasaan Baru, Jika Masa Depan yang Kamu Harapkan Tak Pernah Tibailustrasi proses (unsplash.com/Andrew Measham)

Rasakan setiap momen yang ada. Bagaimana rasanya mempelajari sesuatu yang baru? Bagaimana rasanya dari yang tak tahu, jadi paham banyak hal. Bagaimana rasanya bertemu banyak orang lainnya dan  mempertahankan hubungan yang baik?

Kemanakah rasa ingin tahu membawamu pada berbagai pengalaman lainnya? Ini bisa jadi pelajaran hidup yang berharga dalam proses menuju tercapainya target besarmu.

5. Kamu bukan barang percobaan

6 Kebiasaan Baru, Jika Masa Depan yang Kamu Harapkan Tak Pernah Tibailustrasi bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Meskipun rekomendasi kebiasaan-kebiasaan baru ini agar menjadi pribadi yang lebih baik, bukan berarti kamu adalah subjek dari projek perbaikan diri. Kamu bukan barang rusak yang harus diperbaiki, serta bukan media eksperimen ini dan itu.

Setiap orang memiliki kekurangan, pernah mengalami pengalaman buruk, juga pernah membuat keputusan yang salah. Dan itu tidak membuatmu menjadi pribadi yang rusak.

Justru di balik kekurangan ada kelebihan, dari pengalaman buruk, ada pelajaran yang bisa ditarik, dan keputusan salah di masa lalu bisa jadi arah bimbingan untuk masa depan. Dua sisi perjalanan hidup inilah yang membuatmu utuh sebagai pribadi yang sekarang.


6. Maksimalkan yang penting

6 Kebiasaan Baru, Jika Masa Depan yang Kamu Harapkan Tak Pernah Tibailustrasi fokus pada target (unsplash.com/Vince Fleming)

Nikmati prosesnya dan terima dirimu apa adanya. Kamu harus tahu kapan boleh berhenti sejenak kalau kondisi sudah cukup baik, bukan berarti kamu tidak punya tujuan besar. Hal yang harus kamu penuhi tentu harus dikejar sampai tujuannya tercapai. Kerahkan semua kemampuanmu untuk tujuan itu. 

Sebab semua usaha dan energi akan tertuju ke sana, penting untuk mengetahui nilai-nilai yang penting dalam hidupmu. Jadi, kamu bisa tahu mana hal besar yang harus dikejar dan mana hal kecil yang bisa dilepas. Mana yang prioritas dan mana yang bukan.

Ingat, tak perlu menunggu jauh ke masa depan untuk bisa merasa lebih baik dan bahagia. Sebab, tujuan utamanya adalah bukan merasa lebih baik, tapi lebih baik merasakannya. Sehingga kamu pun tahu apa yang terbaik untuk dirimu apapun kondisinya.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Ini Tanpa Kamu Sadari Bisa Bikin Pola Pikir Jadi Negatif

Cynthia Dasmir Photo Verified Writer Cynthia Dasmir

Ravenclaw~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya